• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Maraknya Konten Seksis di Media Sosial

Meskipun sering tertuju pada perempuan. Namun di era teknologi digital sekarang ini, seksisme bisa juga terjadi pada laki-laki

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
23/07/2023
in Personal, Rekomendasi
0
Konten Seksis

Konten Seksis

846
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id. Perkembangan teknologi yang semakin pesat di Indonesia mendorong munculnya berbagai platform di media sosial.  Platform tersebut memicu lahirnya konten kreator di media sosial seperti yang ada di Youtube, Tiktok dan Instagram.

Pada akhirnya masyarakat harus jeli dan bijak dalam mengakses setiap informasi yang ada. Hal ini sangat perlu supaya masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan informasi keliru yang ada di media sosial.

Cara mem-filter informasi menjadi sangat penting. Mengingat banyak masyarakat yang tidak menyadarinya. Ternyata masih banyak konten seksis dan negatif yang mengindikasikan ketidakadilan gender.

Ketidakadilan gender sebagaimana terurai ialah diskriminasi berupa maraknya konten seksis di media sosial.

Melihat Dampak Seksisme Terhadap Perempuan

Anis Aqilah Binti Hamid dalam penelitiannya  “Dampak Seksisme Terhadap Peluang Perempuan Muslim dan Budha dalam Mendapatkan Pekerjaan di Klang, Selangor”. Menjelaskan  seksisme sebagai salah satu bentuk dari diskriminasi gender. Menganggap lebih rendah  pada jenis kelamin tertentu.

Baca Juga:

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

Keadilan sebagai Prinsip dalam Islam

Penilaian tersebut tanpa menilai kedudukan seseorang sebagai individu serta penilaian negatif terhadap seseorang tersebut. Merendahkan dan menyasar pada jenis kelamin tertentu.

Meskipun sering tertuju pada perempuan. Namun di era teknologi digital sekarang ini, seksisme bisa juga terjadi pada laki-laki. Hal demikian bisa terjadi di ruang nyata maupun di ruang maya yang tersebar di media sosial.

Bentuk-bentuk seksisme itu sendiri terlihat di beberapa konten yang ada di media sosial. Konten seksis tersebut secara kasat mata tidak menampilkan adanya seksisme sebagai diskriminasi gender. Sehingga masyarakat harus sangat jeli dalam mem-filter setiap informasi yang ada.

Konten Seksisme Di Media Sosial

Apabila melihat lebih dalam terlihat bahwa konten-konten di media sosial mengandung muatan seksisme yang sangat mendiskrimasikan gender. Seperti akun Instagram @an*****ni, @be*******a, @ta********aa dan  akun lainya yang menampilkan dominasi kekuasaan perempuan. Khususnya terhadap finansial laki-laki dalam relasi rumah tangga.

Meskipun hanya sebagai konten hiburan. Namun konten tersebut memposisikan laki-laki lemah. Bergantung kepada izin istri dalam mengelola dan menggunakan uang hasil kerjanya.

Laki-laki tergambar begitu tunduk terhadap isteri. Seakan tidak ada kuasa menolak kemauan istri. Termasuk membeli barang-barang branded.

Uang suami berada dalam pengelolaan dan kuasa isteri. Tergambarkan istri berkuasa atas diri suami. Sehingga terdapat kontrol kuasa yang mensubordinasi pihak yang lemah di dalam relasi suami isteri tersebut.

Pada konten yang lain menampilkan pula bagaimana dominasi perempuan terhadap laki-laki. Ketidaksetaraan tersebut terlihat karena adanya pihak yang dominan. Pihak yang satu mengeksplorasi pihak yang lain.

Membincang Konsep Kesetaraan Ala Mubadalah

Melihat konsep kesetaraan gender, sangat tidak benar adanya dominasi yang berdampak negatif terhadap pasangan dalam relasi suami istri. Islam menjelaskan adanya prinsip egalitarian yang memiliki makna persamaan  antara  manusia. Laki-laki maupun perempuan antar bangsa, suku, dan keturunan.

Prinsip tersebut sejalan dengan konsep kesetaraan gender. Yakni mendorong adanya kesetaraan yang terwujud dalam bentuk kerja sama antara suami istri dan bukan mendominasi.

Sebagaimana penjelasan Dr. Faqihuddin Abdul Kodir, bahwa Idealitas keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah perlu kiranya menerapkan konsep kesetaraan. Perwujudannya dalam bentuk kerja sama antara suami istri maupun antara orang tua dan anak.

Kesalingan tersebut bertujuan untuk mencapai keadilan. Tujuan hidup yang adil dan tentram. Hal demikian bisa kita mulai dari lingkungan keluarga antara suami dan istri. Selanjutnya bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Masing-masing pihak membutuhkan satu sama lain. Perlu mengajak masing-masing pihak untuk bermubadalah. Bukan saling merendahkan satu sama lain. []

 

Tags: GenderkeadilanKesetaraanKonten Seksismedia sosial
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Gerakan KUPI

Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

4 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Kebencian Berbasis Agama

Egoisme dan Benih Kebencian Berbasis Agama

2 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID