• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

3 Tips agar Udara Tetap Bersih: Refleksi dari Aktivitas Masyarakat Desa Pasawahan

Warga Desa Pasawahan masih mempertahankan lahan kosong untuk menjadi lahan pertanian. Baik tani padi, sayuran ataupun pepohonan. Sehingga pemandangan di sana masih hijau dan asri.

Alfiyah Salsabila Alfiyah Salsabila
24/07/2023
in Publik
0
Desa Pasawahan

Desa Pasawahan

656
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tepat pada tanggal 4 hingga 10 Juli 2023, saya dan teman-teman Mahasantriwa Sarajana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon ditugaskan untuk melakukan kegiatan mini riset di dua Desa, yaitu Desa Pasawahan dan Paniis. Saya sendiri ditempatkan di Desa Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

Sejak hari pertama datang ke Desa Pasawahan, saya merasakan udara yang sangat bersih, adem dan sejuk. Lingkungannya bersih, banyak pepohonan, dan air mengalir di selokan depan rumah warga.

Pemandangan ini mengingatkan saya pada kampung halaman tempat nenek saya tinggal yaitu di Sukabumi. Di sana juga udaranya sangat bersih dan sejuk.

Hal ini sangat berbeda dengan kondisi yang ada di Kota Jakarta. Ketika saya berkunjung ke sana, udaranya sangat kotor, penuh dengan polusi udara yang disebabkan dari kendaraan dan juga bangunan yang menjulang tinggi.

Melihat perbedaan yang sangat jauh ini, saya jadi berefleksi, apakah polusi udara ini disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak ramah lingkungan atau terjadi begitu saja?

Baca Juga:

Kopi Kamu: Ruang Kerja Inklusif yang Mempekerjakan Teman Disabilitas

4 Tips Menjadi Kartini Hari Ini

Refleksi Filosofis atas Kekerasan Seksual di Dunia Akademik

Kodrat Perempuan Bukan untuk Mengecilkan Peran Sosial Mereka

3 Aktivitas Warga Desa Pasawahan yang Ramah Lingkungan

Setelah satu minggu hidup berdampingan dengan warga Desa Pasawahan saya ada tiga hal yang menjadi kebiasaan warga di sana, yang jika direfleksikan pada isu lingkungan itu sangat baik.

Pertama, Pengelolaan sampah yang baik. Di Desa Pasawahan setiap sampah yang dihasilkan dari rumah warga biasanya diambil dan dikelola oleh petugas desa. Sehingga warga di sana tidak lagi membuang sampah ke sungai, kebun atau membakarnya di depan rumah.

Hal ini membuat udara, air sungai, lahan pesawahan dan perkebunan tetap bersih karena tidak tercemar oleh asap pembakaran sampah atau sampah-sampah plastik yang berserakan.

Dalam perspektif lingkungan kebiasaan ini merupakan aktivitas yang ramah terhadap lingkungan. Sebab meskipun jumlah manusia semakin banyak, jika pengelolaan sampahnya baik, maka kemungkinan lingkungan cepat rusak itu bisa kita hindari.

Kedua, Memanfaatkan lahan untuk menanam. Warga Desa Pasawahan masih mempertahankan lahan kosong untuk menjadi lahan pertanian. Baik tani padi, sayuran ataupun pepohonan. Sehingga pemandangan di sana masih hijau dan asri.

Dalam perspektif isu lingkungan kegiatan menanam pohon ini sangat bermanfaat, sebab selain bisa menjaga ketahanan pangan. Menanam juga bisa membuat udara tetap bersih.

Sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah artikel di website telemed.ihc.id bahwa salah satu manfaat dari menanam pohon ialah menyaring dan menyegarkan udara.

Karena pohon-pohon tersebut bertugas sebagai penyaring udara di bumi. Dengan daun-daun dan batangnya, pohon dapat menyaring hingga menyerap gas dan partikel berbahaya di udara lalu mengeluarkan oksigen, sehingga dapat membantu kita bernapas lebih segar.

Karena udara yang bersih bermanfaat untuk menyehatkan saluran pernapasan, menurunkan resiko penyakit kronis, memperpanjang usia, meningkatkan stamina dan lebih fokus.

Lalu yang ketiga adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Di Desa Pasawahan saya melihat banyak warga yang memilih untuk berjalan kaki selama melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti ke kebun, sawah, warung atau ke tempat lainnya. Kalaupun pakai kendaraan biasanya ke tempat-tempat yang cukup jauh dari rumah.

Tugas Khalifah fil Ardh

Melihat tiga kebiasaan warga Desa Pasawahan di atas mengingatkan saya pada teks al-Qur’an yang menyebutkan bahwa setiap manusia memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungan agar tidak cepat rusak. Dalam hal ini menjaga udara bersih.

Hal ini, seperti Allah Swt tegaskan dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 56:

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Artinya: “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (Allah Swt ciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan”. (QS. al-A’raf: 56).

Berdasarkan teks al-Qur’an di atas mengingatkan pada kita bahwa laki-laki maupun perempuan tidak boleh melakukan kerusakan apapun pada alam. Dengan begitu praktik baik yang saya lihat di Desa Pasawahan tersebut bisa banyak orang lakukan di manapun, supaya lingkungan tetap bersih. []

Tags: AktivitasBersihDesa PasawahanmasyarakatRefleksitipsUdara
Alfiyah Salsabila

Alfiyah Salsabila

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version