• Login
  • Register
Kamis, 22 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Tokoh

Tokoh Astronomi Wanita Muslim, Mariam Al-Astrulabi

Fungsi utama Astrolabe adalah menentukan waktu ibadah menurut syariat Islam, karena Astrolabe berdasarkan pada matahari

Zavitri Zavitri
20/10/2023
in Tokoh
0
Astronomi Wanita Muslim

Astronomi Wanita Muslim

977
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Bagaimana menemukan cara untuk mengukur jarak antar bintang pada zaman dahulu, sebelum ada alat yang secanggih sekarang. Mariam Al-Astrulabi adalah salah satu tokoh Astronomi wanita muslim yang menemukan alat umumnya sebagai astrolabe.

Penentu Ibadah

Bagi umat Islam, penentu ibadah sangat tergantung pada fenomena alam. Antaranya adalah Matahari dan juga Bulan. Bisa kita gunakan dalam penentu ibadah sehari-hari atau bulanan. Waktu salat dan hilal serta arah kiblat. Oleh karena itu Islam merupakan agama yang memiliki perhitungan dari segi astronomis yang berguna dalam penentuan ibadah.

Tokoh Astronomi Muslim

Dari Al Battuni, Al Kharawizmi dan Thabit Ibn Qurra, hingga Ali Al Qushji, Ulugh Bey dan Al Biruni, tidak hanya laki-laki tetapi juga perempuan, khususnya Maryam Al Ijlya – juga dikenal sebagai Mariam Al Astrulabi – telah selamanya mengubah wajah astronomi dengan seorang pionir astrolabe.
Wanita Muslim juga berkontribusi dalam melacak posisi matahari, bulan, bintang dan planet, membantu menemukan kiblat dan memastikan waktu salat dan tanggal Ramadan. Mariam  sebagai salah satu dari 200 astronom paling terkenal dalam sejarah.

Cara Kerja Astrolabe

Astrolabe adalah alat untuk mengukur ketinggian benda langit, dapat juga kita gunakan untuk pengamatan astronomi, pengukuran waktu dan navigasi. Inovasi Mariam juga menjadi landasan pengelolaan jalur transportasi dan komunikasi.
Astrolabe pertama kali muncul sebagai instrumen ilmiah yang berguna untuk menghitung waktu dan mengamati langit. Ada piringan dari logam atau kayu dengan keliling yang tertandai dalam derajat. Pointer portabel memutar di tengah disk dan kita sebut alidade.
Astrolab memungkinkan para astronom untuk menghitung posisi bintang dan matahari terkait posisinya di cakrawala dan meridian.

Beragam Model Astrolabe

Pertama, Planispheric Astrolabe yang pertama diproduksi oleh orang Arab. Kebanyakan model berukuran kecil dan mudah kita angkut. Biasanya Astrolabe jenis ini terbuat dari logam yang terdiri dari piringan berbentuk lingkaran dengan diameter 10 sampai 20 cm, dengan lingkaran yang kita sebut al-habs terhubungkan dengan cincin yang kita gunakan untuk menggantung Astrolabe.

Kedua, Spherical Astrolabe muncul lebih awal dari astrolabe planet. Astrolabe jenis ini sangat mudah kita gunakan karena terbuat dari dua buah lingkaran logam, satu melambangkan zodiak, sedangkan satu lagi melambangkan azimuth pergantian musim yang melambangkan garis khatulistiwa.
Ketiga, Universal Astrolabe. Astrolabe sebagaimana yang tersebutkan hanya berfungsi untuk lokasi tertentu, karena platenya dibuat sesuai dengan lokasi pengamat. Universal Astrolabe Astrolabe sebagaimana yang disebutkan hanya berfungsi untuk lokasi tertentu, karena platenya terbuat sesuai dengan lokasi pengamat.
Keempat, Linear Astrolabe. Astrolabe jenis ini berbentuk tongkat dengan benang yang mengikatnya dan cocok kita gunakan untuk mengukur besaran sudut.

Fungsi Astrolabe

Kehadiran Astrolabe di dunia Islam sangat bermanfaat dalam beribadah. Fungsi utama Astrolabe adalah menentukan waktu ibadah menurut syariat Islam, karena Astrolabe berdasarkan pada matahari.

Sebagaimana diketahui, masuknya salat fardu lima waktu ke dalam literatur hukum Islam ditandai dengan fenomena alam, seperti terbenamnya Matahari (zawāl) untuk salat Dzuhur dan terbitnya bertambahnya bayangan Matahari  untuk salat Ashar.

Baca Juga:

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Fungsi Astrolabe secara umum meliputi pengetahuan tentang zodiak dan skala siklisnya, penentuan posisi Matahari dan bintang, pengetahuan waktu (jam), penentuan waktu shalat, penentuan waktu bayangan kiblat, pengetahuan tentang ketinggian suatu benda. Salah satu fungsi perhitungan Astrolabe adalah menentukan waktu matahari terbenam setempat.

Dengan adanya seorang tokoh muslim wanita di bidang astronomi , membuktikan bahwa antara pria dan wanita memilik derajat yang sama. Tidak ada perbedaan antara keduanya. Sesungguhnya hal tersebut dapat membuat para wanita termotivasi untuk terus berkarya dan mencari ilmu. []

 

 

Tags: AstrolobeAstronomiAstronomi Wanita MuslimIlmu Perbintanganislamsejarah
Zavitri

Zavitri

Saya merupakan salah satu mahasiswa di UIN WALISONGO SEMARANG.

Terkait Posts

Sa'adah

Sa’adah: Sosok Pendamping Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak  

19 Januari 2025
Umi Nyai Sintho' Nabilah Asrori

Umi Nyai Sintho’ Nabilah Asrori : Ulama Perempuan yang Mengajar Santri Sepuh

30 Desember 2024
Ning Imaz

Ning Imaz Fatimatuz Zahra: Ulama Perempuan Muda Berdakwah Melalui Medsos

8 Desember 2024
Siti Hanifah Soehaimi

Siti Hanifah Soehaimi: Penyelamat Foto Perobekan Bendera Belanda di Hotel Yamato yang Sempat Hilang

12 Oktober 2024
Teungku Fakinah

Teungku Fakinah Ulama Perempuan dan Panglima Perang

27 September 2024
Durrah binti Abu Lahab

Durrah binti Abu Lahab: Beriman di Tengah Kekufuran

26 September 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Jalan Mandiri Pernikahan

    Jalan Mandiri Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berhenti Meromantisasi “Age Gap” dalam Genre Bacaan di Kalangan Remaja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah untuk Si Bungsu: Budaya Nusantara Peduli Kaum Rentan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Jenis KB Modern

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melampaui Batasan Tafsir: Membebaskan Narasi Gender dalam Islam Menurut Mernissi dan Wadud
  • KB dan Politik Negara
  • “Normal” Itu Mitos: Refleksi atas Buku Disabilitas dan Narasi Ketidaksetaraan
  • 5 Jenis KB Modern
  • Jalan Mandiri Pernikahan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version