• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Imam Asy-Syafi’i: Pendiri Madzah Fiqh Pernah Belajar Ilmu Barat

Pada suatu hari bertanya kepada Asy-Syafi'i tentang keahliannya di bidang ini. Imam asy-Syafi'i menjawab, “Aku memahami dengan baik pikiran-pikiran orang Yunani, seperti Aristoteles, Porporius, Galenus, Epicurus, dan lainnya

Redaksi Redaksi
04/03/2024
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Fiqh

Fiqh

611
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Imam asy-Syafi’i (w. 204 H), bagi masyarakat muslim Indonesia bukanlah nama asing. Ia adalah pendiri madzhab fiqh terkemuka.

Pikiran-pikiran fiqhnya dianut oleh mayoritas bangsa-bangsa muslim di Asia Tenggara dan di sejumlah negara lain di dunia selama berabad-abad, bahkan sampai hari ini. Ia dikenal sebagai orang pertama yang menyusun secara sistematis dan lengkap metodologi fiqh (ushul al-figh). Bukunya tentang ini berjudul ar-Risalah.

Agaknya, tidak banyak orang mengetahui bahwa di samping ahli fiqh, ia juga memahami ilmu kedokteran. Abu Abdullah al-Hakim dalam buku biografi Asy-Syafi’i menceritakan bahwa Khalifah Harun ar-Rasyid di Baghdad, Irak.

Pada suatu hari bertanya kepada Asy-Syafi’i tentang keahliannya di bidang ini. Imam asy-Syafi’i menjawab, “Aku memahami dengan baik pikiran-pikiran orang Yunani, seperti Aristoteles, Porporius, Galenus, Epicurus, dan lain-lain melalui bahasa mereka.”

Sebagian orang kemudian memprediksi atau mendugaduga bahwa cara berpikir Imam asy-Syafi’i dalam ushul fiqh memperlihatkan betapa ia terpengaruh oleh pemikiran filsafat Helenistik. Imam asy-Syafi’i boleh jadi adalah seorang filsuf.

Baca Juga:

Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!

Ahmad bin Hanbal, murid Imam asy-Syafi’i mengatakan, “Asy-Syafi’i adalah filsuf dalam empat hal: bahasa, dialektika pemikiran, sastra, dan fiqh.”

Akan tetapi, Imam asy-Syafi’i memang tidak menyukai teologi (ilmu kalam) dan filsafat. Katanya, “Seandainya saja aku mau menulis kitab/buku tentang kalam (teologi), niscaya aku tulis dalam jilid besar. Namun, ilmu ini tidak menjadi minatku.” []

Tags: belajarfiqhIlmu BaratImam Asy-Syafi'iMadzhabPendiri
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Fikih

Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

1 Juli 2025
Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak
  • Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan
  • Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan
  • Mewujudkan Fikih yang Memanusiakan
  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID