Mubadalah.id – Bagaimana kabarnya sahabat salingers? Di penghujung bulan Syawal ini, apakah kamu masih sibuk menerima ucapan “semangat”, di tengah gempuran temen-temanku mendapatkan ucapan “Sawama”. Jangan terburu-buru ya, hanya karena temen-temenmu sudah pada sold out semua, kamu ikutan ingin segera menikah padahal persiapan belum ada.
Kebutuhan masing-masing kita berbeda, ada yang memang sudah sangat butuh untuk menikah, karena beberapa alasan syar’i, ingin segera menyempurnakan separuh agamanya. Adapun kamu, jika belum siap, jangan ikuti kebutuhan orang lain, jangan memaksa diri.
Karena tujuan dari pernikahan bukan hanya mereguk manisnya cinta pasangan kita, namun ada visi besar di dalamnya, yakni membangun surga rumah tangga, agar semakin dekat dengan Allah.
Maka, sahabat salingers agaknya kita perlu paham agama dengan baik terlebih dahulu, agar penghuni rumah kita kelak sepakat untuk berkata “Rumahku Surgaku”
Makna Filosofi “Rumahku Surgaku”
Rumah, seharusnya tidak hanya berupa bangunan fisik sebagai tempat berteduh fisik pula. Namun, baiknya rumah juga menjadi tempat untuk mengistirahatkan jiwa penghuninya. Tempat istirahatnya anak, dari panasnya pergaulan dunia luar.
Tempat istirahatnya istri sekaligus ibu, dari ganasnya glamor dunia. Juga, sebagai tempat istirahatnya sang kepala rumah tangga, dari lelahnya mencari rezeki di luar sana.
Agar filososfi rumahku surgaku mampu terwujud, maka rumah haruslah didesain sebaik mungkin, tujuannya agar penghuninya semakin dengan Sang Pemilik Surga.
Rumah kita jadikan sebagai tempat untuk banyak mengingat Allah. Setiap pojoknya diisi oleh buku-buku agama juga pengetahuan umum. Setiap ada permasalahan dibicarakan dengan baik-baik.
Hal ini selaras dengan Firman Allah, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” 13;28.
Memahami Fungsi Rumah yang Sesungguhnya
Melansir dari NarasiPost.com, berikut kami uraikan beberapa fungsi rumah yang perlu kita pahami sebagai basic, membangun rumah tangga, bervisi surga.
Pertama, fungsi rumah sebagai baitul ruhaniyah
Fungsi pertama dan paling utama adalah tentu sebagai tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Rumah kita jadikan sebagai tempat untuk saling bahu membahu dalam mengingat Allah. Mulai dari hal paling sederhana, hingga hal-hal besar.
Bisa dimulai dengan saling mengingatkan salat. Saling bahu mengbahu dalam mencari rezeki yang halal, agar tidak ada makanan haram masuk dalam perut keluarga kita. Saling mengingatkan tentang pentingnya menuntut ilmu dan lain sebagainya, yang mendidik ruh semakin terikat dengan Allah.
Kedua, fungsi rumah sebagai baitul tarbiyah
Rumah juga berfungsi sebagai pusat pendidikan, di mana nilai-nilai dan pengetahuan diajarkan dan dipelajari setiap hari. Dalam filosofi “rumahku surgaku”, pendidikan tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan akademis, tetapi juga dengan pengajaran nilai-nilai moral, etika, dan kebijaksanaan. Dengan memberikan lingkungan yang mendukung, rumah memfasilitasi pertumbuhan intelektual dan emosional anggota keluarga.
Ketiga, fungsi rumah sebagai baitul riyadah
Salah satu fungsi utama rumah dalam konsep “rumahku surgaku” adalah sebagai tempat untuk melatih keterampilan saat berkumpul bersama keluarga. Ruang tamu yang hangat, dapur yang ramah, atau taman yang indah menjadi tempat ikatan keluarga semakin kuat. Di sinilah kita berbagi cerita, tawa, dan candaan, serta menciptakan kreativitas dan kenangan yang tak terlupakan bersama orang-orang tercinta.
Keempat, fungsi rumah sebagai baitul hikmah
Rumah harus didesain sebagai tempat yang membuat penghuninya bisa untuk saling memberi nasihat dan hikmah kehidupan sehari-hari.
Salah satu aspek penting dalam konsep “rumahku surgaku” adalah dengan menyediakan tempat istirahat yang baik, ruang untuk relaksasi, dan suasana yang hangat, rumah menjadi tempat di mana kita merasa aman dan tenteram. Dengan demikian, rumah berfungsi sebagai tempat untuk memulihkan diri dari kelelahan dan stres dunia luar.
Kesimpulan
Sahabat salingers, semua orang tentu ingin menjadikan rumahnya sebagai surga, sebelum mereguk manisnya surga yang sesungguhnya di akhirat nanti, namun sayangnya tidak semua mampu mempersiapkan diri.
Maka dari itu, sebelum semua terjadi, sebelum kita masuk dalam dunia rumah tangga, baiknya menyiapkan diri. Jika kita perempuan, jika menyiapkan ilmu menjadi mitra suami, yaitu istri sekaligus ibu, yang penuh keteduhan, agar rumah tak menjadi tempat yang panas untuk keluarga.
Jika laki-laki, persiapkan ilmu menjadi mitra istri yang akan memikul tanggung jawab membawa keluarga ke surga sesungguhnya, bukan hanya surga dunia, yang fana. Wallahu alam. Semoga bermanfaat. []