• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Aksi Protes di Kampus Amerika, Wake Up Call untuk Dunia

Dunia harus segera bertindak dan menghentikan Israel. Memutus suplai senjata, dan menghentikan seluruh afiliasi dengan Israel

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
03/05/2024
in Publik
0
Aksi Protes di Kampus Amerika

Aksi Protes di Kampus Amerika

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mahasiswa Columbia University menggelar protes dan mendirikan tenda di dalam kampus untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina. Para alumni dan akademisi juga mendukung dan berpartisipasi dalam aksi protes ini.

Amerika hingga saat ini terus menyuplai senjata ke Israel, dengan kata lain Amerika merupakan pendukung genosida paling utama. Sejumlah kampus di Amerika juga memberikan sumbangsih terhadap perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel.

Mereka menuntut untuk gencatan senjata permanen di Palestina, Amerika menghentikan bantuan militer, menghentikan hubungan universitas dengan pemasok senjata, perusahaan yang mengambil keuntungan dari perang, dan tuntutan amnesti untuk mahasiswa dan akademisi yang ditahan karena protes.

Kampus-kampus ternama di Amerika pun menyusul seperti Harvard, Stanford, MIT, Texas, Yale, New York University, dan kampus lain turut protes serta berkemah dalam kampus.

Sejarah Aksi Protes 1968 di Columbia University Berulang

Pada tahun 1968, terjadi protes besar-besaran di Columbia University yang diikuti oleh mahasiswa dan anggota fakultas. Protes ini bermula dari pembangunan sebuah gymnasium yang mana nantinya mahasiswa ras Afrika-Amerika hanya boleh masuk lewat pintu belakang. Para aktivis menyerukan diskriminasi terhadap ras Afrika-Amerika.

Hal ini disusul dengan ditemukannya dokumen yang menunjukkan keterlibatan Columbia University dengan IDA (Institute for Defense Analysis), sebuah pusat pemikiran penelitian senjata yang berafiliasi dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan afiliasi Columbia University dengan terjadinya perang Vietnam.

Baca Juga:

Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

Iran dan Palestina: Membaca Perlawanan di Tengah Dunia yang Terlalu Nyaman Diam

Nelayan Perempuan Madleen, Greta Thunberg, dan Misi Kemanusiaan Palestina

Two State Solution: Solusi Perdamaian bagi Palestina-Israel atau Tantangan Integritas Nasional Terhadap Pancasila?

Dengan dua tuntutan ini, diskriminasi dan keterlibatan dalam perang, para mahasiswa melakukan aksi protes di kampus. Setiap hari jumlah anggota protes semakin bertambah. Para mahasiswa dan akademisi juga melakukan pemogokan yang mengakibatkan kampus berhenti menjalankan pembelajaran selama satu semester.

Protes ini membuahkan hasil di mana pembangunan pusat gymnasium dihentikan dan hubungan dengan IDA diputus. Presiden Columbia Grayson L. Kirk juga mengumumkan pensiun setelah kejadian itu. Hari ini Columbia University juga melakukan aksi protes terhadap genosida di Palestina. Jumlah anggota semakin bertambah disusul oleh mahasiswa dari kampus lain.

Tidak menutup kemungkinan akan terjadi pemogokan besar-besaran di Amerika yang akan menghambat seluruh proses pembelajaran di kampus dan kerja di perusahaan. Bagaimana mungkin sebuah lembaga yang mengajarkan dan mendidik manusia ikut terafiliasi dalam genosida terhadap manusia?

Wake Up Call untuk Dunia

Banyak yang masih berpikir bahwa genosida yang terjadi di Palestina bermula dari 7 Oktober 2023. Tidak sedikit yang berpikir bahwa kita bebas memilih untuk mendukung antara Israel dan Palestina. Banyak juga yang berpikir bahwa isu Palestina adalah isu agama.

Padahal kita tidak pernah punya pilihan dalam mendukung. Dukungan kita mutlak untuk Palestina. Peristiwa di Palestina adalah genosida, pendudukan, dan penjajahan. Hal ini terjadi sejak tahun 1948. Berawal dari menjadi pengungsi, bangsa Palestina menerima dengan baik, lalu perlahan menjadi pembunuh dan penjajah. Tidak ada perang di Palestina, melainkan genosida.

Genosida di Palestina tidak berhenti hingga hari ini. Protes ini adalah panggilan kesadaran untuk dunia agar menghentikan genosida di Palestina. Protes ini akan semakin besar dan menunjukkan kekuatan massa. Rakyat dunia mengecam genosida, namun pemimpin mendukungnya.

Aksi protes tahun 1968 menunjukkan kekuatan massa yang mampu mendobrak diskriminasi dan menghentikan afiliasi dengan perang di Vietnam. Jika dunia tidak ingin terjadi kerusuhan besar, maka para pemimpin negara harus melindungi Palestina. Bila dunia tak terbangun setelah terbunuhnya puluhan ribu martir, maka dunia harus terbangun dengan kekuatan massa.

Dunia harus segera bertindak dan menghentikan Israel. Memutuskan suplai senjata, menghentikan seluruh afiliasi dengan Israel, serta menghentikan sumbangan terhadap Israel. Protes dan pemogokan besar-besaran akan mengganggu sistem pemerintahan dunia dan menyadarkan para pemimpin negara untuk segera bangun dari tidur lamanya. Sebentar lagi kita akan melihat kekuatan massa mengalahkan pemerintahan pendukung genosida.

Bagaimana Mengakhiri Genosida?

Sebagai orang Indonesia kita bersyukur memiliki pemerintah yang membela Palestina. Namun, perjuangan tak berhenti di sini. Kita tetap harus melakukan boikot terhadap perusahaan yang terafiliasi dengan Israel dan terus bersuara melalui media apa pun.

Penulis dengan menulis untuk Palestina, seniman membuat karya untuk Palestina, akademisi dengan terus menyuarakan keadilan, pemegang kebijakan terus mendukung Palestina, aksi demo, protes, bersuara dengan lantang di media sosial.

Jangan pernah berpikir bahwa suara orang biasa tak terdengar. Influencer dengan banyak follower juga harus terus menyuarakan dan memboikot produk afiliasi Israel. Yakinlah bahwa massa bisa mengalahkan kezaliman.

Kita lelah melawan genosida, tapi bangsa Palestina lelah menghadapi genosida. Donasi bisa langsung kita berikan pada orang-orang Palestina melalui akun-akun pribadi mereka di instagram. Jangan pernah berhenti berdoa untuk Palestina.  Kita yakin akan janji yang pasti, kebenaran akan mendapat kemenangan sejati. []

Tags: Aksi Protes di Kampus AmerikaAmerika SerikatGlobalIsraelPalestinapolitik
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Founder & teacher at Pusat Studi Benome (Tahsin & Gender studies) Zerowaste enthusiast, soapmaker at Benomesoapery Bisa disapa di akun instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

COC

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

18 Juli 2025
Sirkus

Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

17 Juli 2025
Disabilitas dan Kemiskinan

Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

17 Juli 2025
Wonosantri Abadi

Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

17 Juli 2025
Zakat Profesi

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

16 Juli 2025
Representasi Difabel

Dari Layar Kaca ke Layar Sentuh: Representasi Difabel dalam Pergeseran Teknologi Media

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Penindasan Palestina

    Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID