• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Analisa Perdebatan Hukum Nikah Mut’ah dan Nikah Sirri

Menurut para ulama Hanafiah, pernikahan semacam itu batal, hanya saja Imam Zafar berpendapat bahwa pernikahan temporal tersebut sah, dan syarat tempo (waktu) itu dianggap rusak atau batal.

Vevi Alfi Maghfiroh Vevi Alfi Maghfiroh
25/02/2021
in Aktual
0
Nikah Mut'ah

Nikah Mut'ah

126
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mengenai nikah mut’ah sebenarnya mayoritas ulama telah menyepakati keharamannya. Dalam kitab Fiqih Islam wa adilatuhu, Wahbah az-Zuhaili mengatakan keempat madzhab dan mayoritas para sahabat telah bersepakat bahwa nikah mut’ah dan sejenisnya merupakan pernikahan yang haram dan batil.

Menurut para ulama Hanafiah, pernikahan semacam itu batal, hanya saja Imam Zafar berpendapat bahwa pernikahan temporal tersebut sah, dan syarat tempo (waktu) itu dianggap rusak atau batal. Namun Syiah Imamiah berpendapat berbeda, mereka memperbolehkan menikah mut’ah atau nikah temporal dengan perempuan Muslimah atau ahli kitab, dan dimakruhkan dengan perempuan pezina.

Jika merujuk pada dalil yang dipaparkan Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab tersebut, Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’ semuanya menyepakati dilarangnya nikah mut’ah. Adapun jika menemukan dalil atau pernyataan pengecualian terkait produk hukum di masa lalu, sebagai pembaca, kita harus mempertanyakan kebenarannya jika tidak sesuai dengan nilai universal ajaran agama.

Begitu pun dengan nikah di bawah tangan, atau yang sering dikenal dengan istilah nikah sirri. Pernikahan ini masih populer di beberapa kalangan masyarakat, bahkan ada yang menamainya dengan istilah ‘Kawin Kiai’, sebuah istilah yang lahir bahwa pernikahan tetap dianggap sah asalkan rukun dan syaratnya terpenuhi walau tidak tercacat di KUA.

Lantas bagaimana hukum nikah mut’ah dan nikah sirri? Mengapa nikah mut’ah itu dilarang? Apakah niat nikah mut’ah yang akad temporalnya tidak diucapkan saat ijab qabul bisa dihukumi mut’ah? Apa pandangan dan alasan masyarakat yang masih melakukan praktik nikah sirri? dan apa alasan penting mengapa pernikahan itu harus tercatat di KUA?

Baca Juga:

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

Untuk memperoleh jawaban dari kegelisahan-kegelisahan tersebut, silakan kunjungi program ngaji malam sabtu bersama KH. Husein Muhammad di kanal youtube Mubadalah, dengan link berikut ini:

 

Tags: islamKH Husein MuhammadNikah Mut'ahNikah Sirriperkawinan
Vevi Alfi Maghfiroh

Vevi Alfi Maghfiroh

Admin Media Sosial Mubadalah.id

Terkait Posts

Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

Ketika Rumah Tak Lagi Aman, Rumah KitaB Gelar Webinar Serukan Stop Kekerasan Seksual Anak di Lingkup Keluarga

14 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan ISIF

    ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID