• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Asertif dalam Hubungan Suami Istri

Ketidakpuasan dalam hubungan ini seringkali menjadi masalah hingga puluhan tahun namun tidak pernah kita cari solusinya

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
12/11/2024
in Keluarga
0
Hubungan Suami Istri

Hubungan Suami Istri

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Banyak sekali kasus tentang relasi suami istri yang kurang harmonis karena kurangnya kepuasan dalam hubungan suami istri. Dan kebanyakan pihak perempuan lah yang tidak merasakan kepuasan.

Setelah saya baca-baca dan mengalami sendiri, ternyata perempuan memang tidak mudah untuk mencapai kepuasan. Namun bukan berarti perempuan harus menyerah dengan keadaan dan membiarkan kehampaan itu terus terjadi.

Jika kita menerapkan prinsip mubadalah, maka istri pun harus aktif dan bersikap asertif dalam hubungan suami istri. Sesuatu yang baik, berlaku untuk kedua belah pihak. Hubungan suami istri dalam pernikahan adalah sesuatu yang baik dan mulia, maka hal ini harus kita terapkan kepada suami dan istri. Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada suami, karena hubungan ini adalah kebutuhan kedua belah pihak.

Namun faktanya, hubungan ini sering kita anggap tabu dan tidak boleh kita bahas. Ketidakpuasan dalam hubungan ini seringkali menjadi masalah hingga puluhan tahun namun tidak pernah kita cari solusinya. Hal ini karena hubungan suami istri tidak kita anggap sebagai sesuatu yang sakral dan suci.

Padahal, hubungan suami istri dalam pernikahan adalah hubungan yang suci, nilainya sama dengan ibadah, yang tentunya bisa mendekatkan diri kita pada Allah.

Sebagai perempuan, kita harus mandiri dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan diri. Suami yang merupakan belahan jiwa kita pun tidak bisa memahami apa yang kita rasakan dan butuhkan. Untuk itu komunikasi yang jelas harus kita sampaikan pada suami. Berikut tips-tips agar istri bisa mandiri dalam ibadah:

Baca Juga:

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Memahami apa itu orgasme

Banyak sekali perempuan yang tidak merasakan orgasme bahkan tidak tahu apa itu orgasme. Bagaimana bisa tahu jika tidak pernah merasakan? Mempelajari orgasme dan seksualitas bukanlah hal yang tabu. Bahkan dalam Islam, seksualitas dan etika seksual dipelajari agar kita melakukannya dengan baik sesuai aturan agama.

Memahami G-spot

Tubuh perempuan memang unik. Ia memiliki g-spot, titik penting yang jika tersentuh ia akan merasakan orgasme. Nah, suami istri perlu mempelajari di mana letak g-spot dan suami perlu mempelajari bagaimana bisa mencapai g-spot istri.

Komunikasi dalam Hubungan Suami Istri

Setiap perempuan memiliki sifat yang unik. Jika laki-laki bisa mudah merasakan orgasme tanpa rangsangan, perempuan berbeda. Perempuan perlu dirangsang dengan berbagai macam hal agar bisa merasakan orgasme. Untuk itu, istri harus mengomunikasikan dengan baik bagaimana cara suami merangsang dirinya. Istri harus bisa mengutarakan kebutuhan dan hal-hal yang membuat mereka bahagia terhadap suaminya.

Hal ini wajib kita utarakan karena dari sini lah hubungan suami istri bisa terlaksana dengan thayyib dan makruf. Hubungan suami istri yang baik adalah yang mampu memuaskan kedua belah pihak dan mampu membuat keduanya bahagia.

Berinisiatif Terlebih Dahulu

Perempuan memiliki sifat pemalu. Ini benar. Namun dalam hubungan ini, berinisiatif terlebih dahulu adahal hal yang mulia. Bahkan banyak hadits menyebutkan keutamaan istri yang berinisiatif terlebih dahulu.

Kebutuhan ini sifatnya jika tidak dipenuhi bisa mengganggu fisik maupun psikis seseorang. Maka jika istri sedang butuh dan ingin melakukan hubungan suami istri, ia wajib memberitahu suami agar keduanya bisa beribadah dengan thayyib dan makruf.

Memahami Kebutuhan Diri

Meski sudah menikah, kebutuhan diri hanya kita yang tahu. Maka kita pun harus belajar untuk memahami kebutuhan diri. Apa yang kita butuhkan dalam relasi suami istri?

Ketika beribadah bersama suami, apa saja yang kita butuhkan? Apa yang kita inginkan dari suami dalam ibadah? Semua perlu kita pelajari dan pahami agar tercipta hubungan yang thayyib dan makruf.

Hubungan Suami Istri itu Ibadah

Banyak yang menganggap hubungan seperti ini adalah sesuatu yang memalukan. Bahkan menuliskan seperti ini pun sesuatu yang tabu. Padahal, hubungan ini adalah salah satu ibadah. Rasulullah bahkan melarang sahabat yang tidak menyentuh istrinya.

Maka marilah kita berhenti berpikir bahwa hubungan ini sesuatu yang tabu, namun perlu diluruskan bahwa hubungan ini adalah ibadah. Terkadang kita berpikir bahwa hubungan ini tabu karena hubungan ini haram dilakukan di luar pernikahan. Padahal begitu menikah, hubungan ini suci. []

 

Tags: Hak SeksualitasHubungan suami-istriistrikeluargaKesalinganRelasisuami
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Marital Rape

Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

2 Juli 2025
Anak Difabel

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

1 Juli 2025
Peran Ibu

Peran Ibu dalam Kehidupan: Menilik Psikologi Sastra Di Balik Kontroversi Penyair Abu Nuwas

1 Juli 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID