• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Bagaimana Kalau Iblis itu Laki-laki

Mubadalah Mubadalah
14/09/2016
in Kolom
0
6
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Salah satu argumen yang berkembang di masyarakat bahwa laki-laki lebih unggul dari perempuan adalah karena kata “Tuhan” atau “Allah” diungkapkan dalam bentuk laki-laki (mudzakkar) oleh al-Qur’an dan teks-teks lain”, demikian dikatakan salah satu peserta pengajian Ramadan yang diselenggarakan Alimat di Duren Sawit Jakarta Timur.

Saya sudah sering mendengar argumen ini yang digunakan beberapa orang untuk mematahkan konsep kesederajatan perempuan dan laki-laki dalam Islam. Kadang juga digunakan analisis feminis untuk mendeskreditkan teks dan bahasa agama yang dianggap seksis dan diskriminatif. Biasanya saya jawab dengan konstruksi Bahasa dalam masyarakat Arab yang harus dipahami secara kontekstual.

Tetapi saat itu, saya justru spontan menjawab: “Bagaimana kalau kata “iblis” dan “setan” juga diungkapkan dengan bentuk mudzakkar juga? Apakah berarti laki-laki itu setan? Atau sama dengan setan? Sehingga menjadi rendah dan hina? Inilah cara saya menggunakan metode “mubadalah” untuk menjawab secara lebih sederhana dan mudah. “Mubadalah” di sini terkesan seperti membalik saja, atau “mukhalafah”.

Sepulang dari pengajian, di atas kereta api menuju Cirebon saya buka al-Mu’jam al-Mufahras karya monumental Muhammad Fuad Abdul Baqi. Ternyata, memang kata “Iblis” disebut 11 kali dalam al-Qur’an dengan ungkapan berbentuk mudzakkar. Kata “syaitan” atau setan juga dalam bentuk laki-laki, sebanyak 68 kali. Sementara bentuk jamaknya “syayaathiin” (setan-setan) disebut 17 kali, tiga di antaranya dirujuk dengan menggunakan kata kerja perempuan (mu’annats). Yaitu di Surat al-An’am (QS. 6: 7) dan al-Syu’ara (QS. 26: 210 dan 221). Memang dalam Bahasa Arab bentuk jamak bisa diungkapkan dalam bentuk perempuan.

Tetapi tentu saja, kata “malaikat” baik dalam bentuk tunggal (malak) maupun jamak (malaa’ikah), juga diungkapan dengan bentuk mudzakkar. Bentuk tunggalnya disebut 15 kali dalam mudzakkar. Sementara jamaknya disebut 73 kali, dimana 6 kali dalam bentuk mu’annats. Jadi, bentuk mudzakkar atau mu’annats Tuhan, malaikat, iblis, atau yang lain seharusnya tidak menjadi ukuran untuk menentukan keunggulan atau merendahkan jenis kelamin tertentu.

Baca Juga:

Kisah Munajat Wali Perempuan yang Dikritik Ulama Laki-Laki

Perempuan Guru Para Ulama Laki-laki

Bukankah al-Qur’an sudah menegaskan bahwa keunggulan itu hanya bisa didapat melalui ketakwaan? (QS. Al-Hujurat, 49: 13). Salah satu bentuk ketakwaan, sebagaimana ditunjukkan Nabi Saw adalah justru dengan memuliakan perempuan dan memperlakukan mereka dengan baik (Sunan Abu Dawud, no. hadis: 1907; dan Sunan Ibn Majah, no. hadis: 3190), sebagaimana juga memuliakan laki-laki. Karena keduanya adalah manusia yang mulia dan bermartabat.

Penulis: Faqihuddin Abdul Kodir

Tags: iblis laki-lakiulama laki-laki
Mubadalah

Mubadalah

Portal Informasi Popular tentang relasi antara perempuan dan laki-laki yang mengarah pada kebahagiaan dan kesalingan dalam perspektif Islam.

Terkait Posts

Stigma Negatif Janda

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

27 Juni 2022
Darurat Sampah

Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

26 Juni 2022
Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

26 Juni 2022
Pendidikan Islam

Pentingnya Memberikan Dasar Pendidikan Islam bagi Anak-anak

25 Juni 2022
emosi anak

Mengenal 6 Ciri Khas Emosi Anak

25 Juni 2022
Budaya Patriarki

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

25 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Sampah

    Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Siapa Bilang Perempuan Haid Tidak Lebih Mulia dari yang Suci?
  • Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist