• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah Perempuan Makhluk Pengganggu?

Inspirasi teks hadis di atas, kata Kang Faqih, perempuan sama sekali tidak bisa kita katakan sebagai sesuatu yang inheren bisa menjauhkan laki-laki dari Allah Swt. Begitu pun sebaliknya, laki-laki adalah bukan pengganggu bagi perempuan

Redaksi Redaksi
31/01/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
makhluk Perempuan

makhluk Perempuan

453
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Para perempuan bagi sebagian masyarakat kerap kali dianggap sebagai makhluk yang menganggu, dan menjauhkan seseorang dari Allah SWT.

Bahkan perempuan juga seringkali dianggap sebagai faktor yang menghambat seorang laki-laki untuk bisa dekat dengan Tuhannya.

Perempuan adalah manusia yang kotor, bagian dari setan, atau setidaknya pengganggu konsentrasi seorang laki-laki sehingga sulit beribada kepada-Nya.

Pada masa Nabi Muhammad Saw, seperti dikutip di dalam buku 60 Hadis Shahih karya Faqihuddin Abdul Kodir menyebutkan beberapa sahabat juga meyakini hal ini dan memilih tidak menikah demi mencapai kedekatan dengan Allah Swt.

Keyakinan inilah, menurut Kang Faqih, yang Nabi Muhammad Saw koreksi dan luruskan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh
  • Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja
  • Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?
  • Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan
    • Bukan Pengganggu

Baca Juga:

Dalam Relasi Pernikahan, Perempuan Harus Menjadi Subjek Utuh

Dalam Al-Qur’an, Laki-laki dan Perempuan Diperintahkan untuk Bekerja

Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

Nabi Saw justru menyatakan bahwa mereka yang meninggalkan menikah sebagai alasan untuk dekat dengan Allah adalah orang yang memunggungi Sunnahnya. Perilaku ini sama sekali bukan teladan Nabi Muhammad Saw.

Menurut Kang Faqih, sampai sekarang, keyakinan seperti ini masih banyak bercokol di pikiran banyak orang.

Keyakinan tersebut mendorong sebagian orang untuk menjauhkan perempuan dari segala tempat ibadah dan pusat-pusat pengetahuan.

Mereka (perempuan) kerap kali menjadi penyebab kerusakan spiritualitas dan mengganggu stabilitas moral. Dengan alasan serupa juga, mereka kita jauhkan dari pusat-pusat kekuasaan dan kebijakan publik.

Padahal dalam sebuah hadis menyebutkan bahwa pertama kali Nabi Muhammad menerima wahyu, justru beliau bersama istrinya, Aisyah Ra.

Artinya perempuan bukan penyebab dari kerusakan spiritualitas Nabi Muhammad Saw. Dengan kehadiran Aisyah Ra, justru perempuan menjadi pendorong, bahkan menjadi orang yang pertama meyakinkan Nabi Saw dengan kehadiran Islam.

Isi hadis tersebut sebagai berikut, Aisyah Ra. meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad Saw, berkata kepada Ummu Salamah Ra., “Jangan sakiti aku pada diri Aisyah, karena tidak pernah wahyu turun kepadaku saat aku berada dalam selimut perempuan selain Aisyah.” (Shahih al-Bukhari).

Bukan Pengganggu

Inspirasi teks hadis di atas, kata Kang Faqih, perempuan sama sekali tidak bisa kita katakan sebagai sesuatu yang inheren bisa menjauhkan laki-laki dari Allah Swt. Begitu pun sebaliknya, laki-laki adalah bukan pengganggu bagi perempuan.

Tetapi tentu saja, lanjut kata Kang Faqih, seseorang bisa menjadi faktor yang buruk bagi orang lain, sebagaimana juga bisa menjadi faktor yang baik. Dan ini berlaku bagi laki-laki dan perempuan secara sama.

Laki-laki dan perempuan, sebagai manusia yang mulia dan bermartabat, sama sekali tidak boleh kita jauhkan dari aktivitas spiritual, sosial, ekonomi, dan juga politik. []

Tags: BenarkahMakhlukPenggangguperempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Jumlah mahar

Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw

2 April 2023
Mahar adalah Simbol

Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

2 April 2023
Manusia Pilihan Tuhan

Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

2 April 2023
Tujuan menikah

Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

1 April 2023
Momen Ramadan

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

1 April 2023
Sarana Menikah

Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

1 April 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist