• Login
  • Register
Kamis, 9 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Rujukan Hadits

Benarkah Setan Dibelenggu Selama Bulan Ramadhan?

Maka, yang menjadikan setan dibelenggu bukan karena bulan Ramadhan, tetapi dalam bulan ini, orang beriman berusaha keras melakukan berbagai ibadah dan kebajikan

Isti'anah Isti'anah
07/04/2022
in Hadits
0
Setan Dibelenggu

Setan Dibelenggu

188
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Setiap Ramadan tiba, para orangtua atau para sepuh di kampung selalu menyampaikan secara berulang, jika selama Ramadhan para setan dibelenggu oleh Allah swt, agar tidak menganggu umatNya untuk beribadah. Benarkah demikian? Lalu bagaimana setan dibelenggu saat Ramadhan? Sebuah Hadits yang sangat populer diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah :

اِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ اَبْوَابُ الجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ اَبْوَابُ النَّارِ  وَصُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ

Apabila bulan Ramadhan telah tiba, maka pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka terkunci, dan para syaitan terbelenggu. (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).

Dalam memahami hadits ini harus digunakan pemahaman kontekstual bukan tekstual. Pemahaman secara tekstual akan memberikan makna seolah olah karena bulan Ramadhan itu sendiri maka otomatis pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka tertutup dan para setan dibelenggu selama Ramadhan.

Pemahaman tentang keutamaan ini menafikan berbagai amalan yang dilakukan oleh orang orang yang beriman pada saat bulan Ramadhan, karena hanya melihat dari segi waktu yaitu Ramadhan. Maka tidak otomatis ketika bulan Ramadhan tiba, secara otomatis pula pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka tertutup dan para setan dibelenggu.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

Baca Juga:

Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

Akhlak Manusia Sebagai Ruh Fikih

Pada bulan Ramadhan tentu kita sangat mengetahui  kenyataan di masyarakat, pencurian malah semakin marak terjadi di bulan Ramadhan, banyak orang yang tetap mencaci maki saat Ramadhan dan perbuatan buruk lainnya yang dilakukan oleh manusia saat Ramadhan.

Jika kita memaknai hadits di atas dengan waktu bulan Ramadhan saja, otomatis ketika datang Ramadhan maka secara otomatis pula tidak ada kejahatan dan keburukan karena setan dibelenggu, namun pada kenyataannya tidaklah demikian, pada bulan Ramadhan masih dapat kita temukan beragam keburukan dan kejahatan dilakukan oleh manusia.

Oleh karenanya menurut seorang pakar hadits terkemuka yaitu Syuhudi Ismail dalam bukunya Hadits Nabi yang Textual dan Kontextual, dalam memahami hadits tentang bulan Ramadhan ini kita harus memahami secara kontekstual. Bulan Ramadhan adalah bulan ibadah dan bulan ampunan, pada bulan ini orang-orang yang beriman berusaha melaksanakan berbagai ibadah antara lain puasa, tadarus al-Qur’an, zikir dan qiyamul lail serta berbagai amal kebajikan lainnya, misalnya bersedekah.

Selain menjalani ibadah-ibadah tersebut, orang-orang beriman juga selalu berusaha untuk jujur, menghindarkan diri dari pertengkaran, berusaha keras untuk tidak melakukan perbuatan maksiat, dengan demikian hampir tidak ada celah waktu yang memberikan peluang bagi setan untuk mengganggu orang-orang yang beriman pada bulan Ramadhan tersebut.

Keadaan semacam itu yaitu orang-orang beriman memenuhi bulan Ramadhan dengan ibadah, dan beramal saleh sehingga menjadikan para setan dibelenggu, dalam arti tidak dapat mengganggu orang-orang beriman yang sedang sibuk beribadah dan berbuat kebajikan. Suasana yang demikian inilah yang menjadikan dengan sendirinya pintu-pintu surga terbuka luas dan pintu-pintu neraka terkunci rapat.

Adapun bagi orang-orang yang tidak melakukan berbagai ibadah dan kebajikan lainnya serta tidak berusaha untuk menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang terlarang, maka walaupun saat ini sedang dalam bulan Ramadhan setan tetap saja mengganggu mereka, sehingga pintu surga tertutup dan pintu neraka terbuka bagi orang yang melalaikan ibadah di bulan Ramadhan.

Maka yang menjadikan setan dibelenggu adalah bukan semata-mata karena bulan Ramadhan, akan tetapi dalam bulan Ramadhan orang-orang yang beriman berusaha keras untuk melakukan berbagai ibadah, dan kebajikan sehingga tidak memberikan celah setan untuk mengganggu ibadah umat muslim. Wallahu a’lam bis Shawab. []

 

Tags: Hikmah RamadanislamKajian RamadanRamadan 1443 HRukun Islam
Isti'anah

Isti'anah

Dosen IAIC Tasikmalaya

Terkait Posts

Hadits tentang Pemukulan Anak

Hadis tentang Pemukulan Anak Perspektif Maqashid Syariah

8 November 2022
Menjawab Salam dari Non-Muslim

Cara Menjawab Salam dari Non-Muslim

30 September 2022
Perempuan Keluar Rumah untuk Bekerja

Hadis Perempuan Keluar Rumah untuk Bekerja

29 September 2022
Hadits Perempuan Shalat di Masjid

Hadits Perempuan Shalat di Masjid

28 Agustus 2022
Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

27 Agustus 2022
Hak Anak dalam Hadits

Adakah Pembicaraan Hak Anak dalam Hadits?

6 Agustus 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Pemikiran Keislaman di Malaysia dan Indonesia pada 6 Tips Berdakwah Ala Nyai Awanilah Amva
  • Menghidupkan Kembali Sikap Saling Melindungi pada Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist