• Login
  • Register
Senin, 27 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Buku Rekomendasi; Wajib Baca di Musim Pandemi

Tia Isti'anah Tia Isti'anah
10/05/2020
in Personal
0
(foto koleksi penulis)

(foto koleksi penulis)

10
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Waktu pandemi ini untuk sebagian orang yang memiliki privilege bisa digunakan untuk membaca buku. Beberapa teman juga menanyakan buku-buku rekomendasi. Saya akan menyebutkan beberapa buku yang menurut saya memang enak dibaca.

Kebanyakan tentu saja novel karena saya memang pembaca novel. Sebelumnya saya disclaimer terlebih dahulu bahwa saya hanyalah penikmat bacaan, bukan pengkritisi. Sehingga sangat mungkin ada orang yang mengatakan bahwa saya salah menilai salah satu buku atau bahkan berlebihan menilai salah satu buku. Oke, so here its:

1. Buku-buku Pramoedya Ananta Toer

Saya pertama kali bertemu buku Pram ketika kelas 3 aliyah. Buku Bumi Manusia dibelikan oleh guru saya di pondok pesantren dahulu. Saya begitu terkesima dengan bahasa yang digunakan Pram; alurnya, maknanya serta tokoh-tokoh yang dia pilih. Menurut saya, Pram adalah penulis terbaik yang dimiliki bangsa ini.

Tetralogi Buru (Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah dan Rumah Kaca) adalah bacaan yang pas untuk mengawali membaca karya Pram. Latar postkolonial membuat kita jadi belajar tentang sejarah nusantara. Kita juga diajarkan untuk tidak menjadi Bangsa inlander di buku-buku Pram.

Baca Juga:

Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan

Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

Makna Wukuf di Arafah

Satu hal lagi yang saya suka dengan karya Pram, ia kerap memberikan panggung untuk tokoh perempuan. Buku-buku lainnya Pram seperti Panggil Aku Kartini Saja atau Gadis Pantai menunjukan bagaimana Pram begitu memihak kepada kaum perempuan.

2. The Davinci Code-Dan Brown

Ada banyak alasan mengapa harus membaca karya-karya Dan Brown, tapi yang saya pilih adalah karenanya kita bisa mengkritik praktik-praktik bodoh yang dilakukan agama dan memaklumi praktik-praktik spiritual agama yang tampaknya tidak masuk akal.

Sebenarnya saya sudah membaca dua buku Dan Brown, yaitu Origin dan The Davinci Code. Akan tetapi saya kira, The Davinci Code lebih menggugah selera. Kita akan diajak untuk pergi ke Kastil-kastil dan katedral Eropa, membuka kode-kode rahasia yang menegangkan, dan membicarakan tokoh-tokoh besar dunia; Newton, Victor Hugo, Batticeli dan Da Vinci.

Buku ini lumayan tebal, terjemahan bahasa Indonesianya terdiri dari 624 halaman, dan yang saya suka; terjemahannya cukup bagus. Dan Brown membuat saya tidak nafsu makan selama  3 hari karena membaca karyanya ini. Sangat direkomendasikan!

3. Animal farm-George Orwell

Buku ini sangat tipis dan ceritanya tampak sederhana. Namun ini menjelaskan sekali sifat tamak manusia. George Orwell begitu detail untuk memberikan proses-proses dari ketamakan itu dengan menggunakan tokoh babi di peternakan.

Terjemahannya sudah banyak beredar luas di Indonesia dan kualitasnya begitu baik. Saya sudah mencoba untuk membaca karya George Orwell yang lain; 1984. Namun saya sudah gugur di bab-bab pertama karena penerjemahnya tidak sesuai di otak saya. Ini juga sangat direkomendasi!

4. Buku-buku Leila Chudori

Saya mendapatkan banyak pengetahuan tentang sejarah bagsa dan imajinasi-imajinasi tempat dari buku-buku. Salah satunya adalah buku-buku Leila Chudori. Ada 3 buku Leila Chudori yang sudah saya baca, laut bercerita, pulang dan 9 dari Nadira.

Laut bercerita dan Pulang menceritakan sejarah kelam bangsa kita di tahun 1998. Cerita Leila begitu mengalir dan dalam. Tidak jarang saya sesenggukan ketika membaca beberapa bagiannya. Dari Novel Leila juga saya memiliki imajinasi tersendiri terkait Praha dan berbagai cita rasa makanan Indonesia dan rempah-rempahnya disana. How good!

5. Buku-buku Okky Madasari

Maryam adalah buku pertemuan pertama saya dengan Okky Madasari. Saya membacanya seharian sampai jam 2 malam. Buku itu bercerita tentang teman-teman Ahmadiyyah di Lombok. Membuat saya sedikit merasakan penderitaan mereka.

Selanjutnya saya memburu buku-buku Okky lainnya, 86 dan Entrok sudah saya habiskan dan semuanya bagus. Okky juga menulis seri buku untuk anak-anak yang tampaknya menarik. Meskipun pada beberapa kesempatan, saya mendengar orang mengkritik karya Okky, tapi saya tetap menyukai gaya berceritanya.

6. The Kite Runner-Khaled Hosseini

Khaled Hosseini adalah penulis berkebangsaan Afganistan. The Kite Runner bercerita tentang seorang anak Afganistan bernama Amir dan Hassan. Dua sahabat yang begitu berbeda nasibnya karena suku mereka. Hassan berasal dari suku Hazara, salah satu suku yang dikucilkan di Afganistan.

Novel ini bercerita tentang kisruh setelah jatuhnya monarki Afganistan, kedatangan Taliban dan pengungsian ke Pakistan. Selain sejarah, kita juga disuguhi dengan rasa trauma seksualitas yang dirasakan oleh Hassan. Saya sering sekali sesenggukan membaca bagian-bagian ini.

Selain The Kite Runner, saya juga membaca karya Khaled yang lain yaitu a thousand splendid suns. Namun saya kira, The Kite Runner adalah awal yang baik untuk membaca karya-karya Khaled Hosseini.

7. A small place, Jamaica Kincaid

Ketika novel-novel poskolonial didominasi oleh penulis laki-laki, maka izinkan saya menceritakan karya Jamaica Kincaid. Buku ini termasuk buku tipis, namun narasi yang ada di dalamnya menceritakan dengan detail perlawanan-perlawanan Jamaica terhadap para penjajah bangsanya.

Selain terdiskriminasi karena suku, Jamaica juga terdiskriminasi karena gender. Buku ini berlatar di Antigua sebuah daerah yang begitu indah. Di kelilingi oleh laut Karibia di salah satu sisinya dan samudera Atlantik di sisi lain. Kemarahan-kemarahan Jamaica mengironikan pemandangan yang indah dan rakyat yang menderita. Ia menceritakan peristiwa politik dan sejarah dengan indah. Sebuah kisah yang wajib dibaca. []

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah

Tia Isti'anah, kadang membaca, menulis dan meneliti.  Saat ini menjadi asisten peneliti di DASPR dan membuat konten di Mubadalah. Tia juga mendirikan @umah_ayu, sebuah akun yang fokus pada isu gender, keberagaman dan psikologi.

Terkait Posts

Kecantikan Perempuan

Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

26 Juni 2022
Budaya Patriarki

Perlawanan Perempuan terhadap Narasi Budaya Patriarki

25 Juni 2022
Kehidupan Perempuan

Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

24 Juni 2022
Menjadi Ibu

Apakah Semua Perempuan Terlahir Menjadi Ibu?

23 Juni 2022
Merespon Curhatan Teman

Tips Merespon Curhatan Teman tentang Kekerasan yang Dialaminya

22 Juni 2022
Cara Mengatasi Overthinking

Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking bagi Perempuan?

21 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Darurat Sampah

    Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kecantikan Perempuan dan Luka-Luka yang Dibawanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Wukuf di Arafah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Doa Ketika Sampai di Tempat Tujuan
  • Legenda Malahayati dari Aceh yang Jauh dari Stigma Negatif Janda
  • Doa Ketika Wukuf di Arafah Sesuai Anjuran Rasulullah Saw
  • Makna Wukuf di Arafah
  • Re Grow Solusi Darurat Sampah Pangan di Indonesia

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist