Mubadalah.id – Beberapa waktu yang lalu, media sosialku ramai membicarakan soal kasus bunuh diri yang kian hari, kian meningkat. Bahkan hal ini seperti tengah menjadi trend di kalangan remaja dan anak-anak. Entah faktor apa yang mempengaruhi mereka, namun ini menjadi pengingat bagi kita bahwa penting banget aware soal kesehatan mental.
Melansir dari liputan6.com, bulan Oktober 2023 terdapat dua mahasiswa di kota Semarang yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri, kejadian ini berurutan selama dua hari. Pasca hari kesehatan mental dunia.
Salah satu mahasiswa asal Semarang meloncat dari lantai 4 Mall Paragon Semarang pada tanggal 11. Mahasiswa tersebut meninggalkan sebuah surat yang ditulis dalam bahasa Inggris. Intinya, ia meminta maaf kepada kedua orang tuanya karena merasa tidak sekuat yang diharapkan oleh mereka. Kurang lebih artinya:
“Maa,, maaf karena tidak menjadi sekuat yang mama inginkan. Aku punya hadiah untukmu, dikirim dari kostnya Hani. Aku berharap aku bisa memberikan itu sendiri kepadamu, maaf. Terima kasih selalu memikirkanku, peduli kepadaku dan maaf jika aku selalu membuatmu sedih. Aku mencintaimu, selalu. Jangan lupa berdoa buat aku ya???? Sekali maaf nih, aku nyerah…”
Mahasiswa Bunuh Diri
Lalu pada tanggal 12 nya mahasiswi asal Kalimantan Tengah yang berkuliah di salah satu kampus Kota Atlas ditemukan bunuh diri juga di kosan. Dan mahasiswa ini kabarnya sedang menyelesaikan tugas akhir skripsi.
Korban juga menulis surat wasiat terutama untuk pacarnya, yang meminta agar tidak ada yang mencari tahu penyebab kematiannya dan menuliskan pesan untuk sang pacar bahwa korban telah menyelesaikan semua masalahnya, serta berharap pacar dia dapat melanjutkan hidupnya.
Jujur mendengar dua berita tersebut aku kaget dan sedih. Meski tidak mengenal mereka, namun sebagai sesama anak muda yang sedang berjuang menyelesaikan pendidikan, rasanya sangat prihatin melihat keputusan yang mereka ambil.
Di sisi lain, aku juga jadi sadar bahwa memberikan dukungan dan menemani teman-teman yang sedang mengalami masalah kesehatan mental, sangat lah penting. Karena mungkin, keputusan bunuh diri ini, berawal dari mereka yang merasa sendirian dan tidak punya tempat untuk pulang.
Karena itu, menurutku siapapun harus benar-benar mengenali kebutuhan diri sendiri. Supaya kita bisa tetap sehat, baik fisik maupun psikis. Karena definisi sehat itu tidak hanya cukup fisiknya saja, tapi juga mental.
Pasalnya jika dilihat dari dua kasus di atas, secara fisik mereka sangat sehat dan tidak ada kekurangan satu hal pun. Namun secara mental, mereka rapuh dan butuh bantuan tenaga profesional. Namun entah karena hal apa, akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Tips Atasi Gangguan Kesehatan Mental
Kaitan dengan hal ini, dalam prudential.co.id setidaknya ada lima tips untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.
Pertama, terapi ke psikologi. Seperti yang sudah ditulis di atas, seseorang yang mengalami gangguan mental down bisa pergi ke psikolog untuk melakukan konseling bersama, supaya mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Kedua, olahraga. Olahraga bisa menghasilkan endorfin, yakni senyawa kimia dalam otak yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stress. Selain itu olahraga bisa mengurangi gejala depresi dan kecemasan, serta meningkatkan kualitas tidur maupun kualitas hidup secara keseluruhan.
Ketiga, mengatur pola makan. Makan-makanan yang sehat dapat meningkat nutrisi yang diperlukan untuk otak yang optimal, bisa mencegah emosi yang berlebihan dan resiko gangguan mental dapat diatasi
Keempat, menghindari kebiasaan buruk. Melakukan kebiasaan buruk dapat memengaruhi keseimbangan kimia otak yang bisa memperburuk gejala masalah mental. Maka hindari kebiasaan buruk sebagai bentuk dukungan terbaik bagi kesehatan mental.
Kelima, menjaga kesehatan fisik. Kesehatan fisik yang optimal berdampak positif pada kesehatan mental.ketika tubuh berada dalam kondisi baik, otak akan berfungsi lebih baik sehingga bisa mengurangi risiko gangguan mental dan menjaga kesehatan mental yang optimal.
Rasanya lima hal ini harus benar-benar kita lakukan, jika kita merasa kesehatan mental kita sudah mulai tidak baik. Karena, kita tidak bisa membantu orang lain, jika mental kita sendiri tidak baik.
Oleh karena itu, di awal tahun 2024, mari kita kenali kebutuhan diri kita, setelah selesai dengan diri sendiri, mari empati dan peduli pada orang lain. Terutama teman-teman yang mempunyai masalah kesehatan mental. []