• Login
  • Register
Sabtu, 19 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Disabilitas Berhak Bebas dari Stigma

Mereka yang mempunyai anak disabilitas sebaiknya memberikan support system terhadap anaknya. Karena dengan dukungan orang tua, si anak akan merasa punya hak hidup dan dapat melanjutkan kehidupannya dengan asa dan lebih baik

Zenit Miung Zenit Miung
26/02/2025
in Publik
0
Disabilitas Berhak Bebas dari Stigma

Disabilitas Berhak Bebas dari Stigma

1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Disabilitas berhak bebas dari stigma. Dengan memberikan rasa aman dan nyaman pada penyandang disabilitas, mereka akan lebih semangat menjalani hidup. Ciptakan lingkungan sosial inklusif pada identitas diri dan di ruang publik. 

Mubadalah.id – Masih ingatkah dengan perundungan anak down syndrom di Bandung? Kasus ini sempat viral di berbagai macam sosial media, seperti: X, Tiktok, dan Instagram. Ceritanya pelaku merekam anak down syndrom (ds) sedang memakan daging musang lalu mempostingnya di TikTok.

Video yang booming itu akhirnya diketahui oleh keluarga dari anak ds tersebut. Kemudian kakak dari ds membuat thread untuk mencari pelaku adiknya di Akun X @chikibolss.

Perkara terbaru yang menimpa difabel tuna rungu dan wicara di Bandung. Dirudapkasa oleh sembilan laki-laki sampai korban hamil 6 bulan.

Pada tahun 2022, dilansir dari bbc.com (21/07/2022), penyandang disabilitas dirantai orang tuanya karena sering mengambil jatah makanan. Ayah kandung dan ibu tirinya melakukannya supaya anaknya tidak nakal.

Baca Juga:

Inklusivitas yang Terbatas: Ketika Pikiran Ingin Membantu Tetapi Tubuh Membeku

Tidak Ada yang Sia-sia Dalam Kebaikan, Termasuk Menyuarakan Isu Disabilitas

Sudah Saatnya Menghentikan Stigma Perempuan Sebagai Fitnah

Film Horor, Hantu Perempuan dan Mitos-mitos yang Mengikutinya

Ketiga kejadian di atas menandakan bahwa sebagian disabilitas belum memiliki lingkungan yang aman. Beberapa non disabilitas mempunyai stigma bahwa mereka lemah, berbeda, dan dapat dipergunakan semena-mena.

Pandangan Non Difabel terhadap Difabel di Ruang Publik

Disabilitas, menurut undang-undang no 8 tahun 2016, adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental atau sensorik dalam jangka waktu yang lama (6 bulan lebih). Interaksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak.

Di ruang publik hak-hak disabilitas masih rendah. Beberapa tempat memandang mereka kurang produktif dan tidak punya kemampuan. Pandangan rendah ini menyebabakan para difabel merasakan anxiety (kecemasan) dan putus asa pada kehidupan.

Mengutip dari kompas.com (24/08/2019), Taufiq adalah seorang tuna netra yang melamar bekerja di perusahaan telemarketing. Karyawan di sana meremehkan bagaimana dia akan membaca sebuah dokumen di komputer. Padahal di era modern ini, teknologi sudah semakin canggih. Ada komputer yang di desain khusus tuna netra.

Yuyun, difabel daksa, pernah merasakan diskriminasi di lingkungan pendidikan. Setelah lulus sekolah dasar di SLB Bali, dia menginginkan lanjut di sekolah umum. Yuyun lolos seleksi administrasi. Namun saat melihat kondisi tubuh Yuyun, kepala sekolah menolaknya. Pihak sekolah beranggapan dia tidak bisa mengikuti program
pembelajaran.

Di sisi lain, stigma dan stereotipe tidak berlaku di beberapa tempat. Ada perusahaan yang memberikan lingkungan inklusif. Contohnya Ria, disaiblitas daksa, yang bekerja di Bank BRI Jakarta. Dia diperlakukan baik oleh rekan-rekan non difabel. Saat Ria menghadapi kesulitan, teman sekantornya bertanya terlebih dahulu apa yang seharusnya dibantu. (Republika, 4 Desember 2023)

Bagi Ria kondisi ini membuat nyaman dirinya karena mereka mengganggapnya tidak lemah dan mempunyai kemampuan yang baik. Sikap ‘mengerti dan memahami’ inilah yang membantu kesehatan mental bagi para difabel. Mereka juga akan semakin optimis dan percaya diri dalam menjalani kehidupan.

Penyandang Disabilitas Berhak Bebas dari Stigma

Stigma merupakan pelabelan negatif terhadap kelompok atau seseorang. Stigmatisasi terhadap penyandang disabilitas karena adanya perbedaan perilaku atau kondisi yang kurang masyarakat terima. Akibatnya terdapat marjinalisasi, eksklusi sosial, dan diskriminasi.

Padahal pasal 7 UU 8 tahun 2016 sudah mengatur bahwa disabilitas berhak bebas dari stigma. Hal ini mencangkup hak bebas dari penghinaan, penganiayaan, dan pelabelan negatif terkait kondisi disabilitasnya.

Keterbatasan fisik, intelektual, sensorik maupun mental memunculkan stigma diri dan stigma publik. Mereka mengalami kemunduran dalam percaya diri. Bahkan, takut menjalin hubungan sosial dengan masyarakat pada umumnya. Sehingga sebagai manusia di muka bumi ini memiliki tugas sebagai khalifah.

Menurut Faqihuddin dalam Akademi Mubadalah 2025 di Yogyakarta, khalifah adalah seorang mandataris untuk mewujudkan kehidupan rahmatan lil ‘alamin dan berakhlakul karimah. Artinya setiap insan menegakkan keadilan, memakmurkan, mencapai kebahagiaan, dan saling melindungi sesamanya. Termasuk teman-teman difabel, sekalipun.

Maka dari itu, masyarakat non difabel wajib memberikan rasa aman, nyaman dan melindungi ke kelompok difabel. Dalam keluarga, peran ayah dan ibu pun sangat penting. Mereka yang mempunyai anak disabilitas sebaiknya memberikan support system terhadap anaknya. Karena dengan dukungan orang tua, si anak akan merasa punya hak hidup dan dapat melanjutkan kehidupannya dengan asa dan lebih baik. []

Tags: bebasberhakDisabilitasstigma
Zenit Miung

Zenit Miung

Kunci menulis adalah membaca

Terkait Posts

COC

COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan

18 Juli 2025
Sirkus

Lampu Sirkus, Luka yang Disembunyikan

17 Juli 2025
Disabilitas dan Kemiskinan

Disabilitas dan Kemiskinan adalah Siklus Setan, Kok Bisa? 

17 Juli 2025
Wonosantri Abadi

Harmoni Iman dan Ekologi: Relasi Islam dan Lingkungan dari Komunitas Wonosantri Abadi

17 Juli 2025
Zakat Profesi

Ketika Zakat Profesi Dipotong Otomatis, Apakah Ini Sudah Adil?

16 Juli 2025
Representasi Difabel

Dari Layar Kaca ke Layar Sentuh: Representasi Difabel dalam Pergeseran Teknologi Media

16 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Fazlur Rahman

    Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kehamilan Perempuan Bukan Kompetisi: Memeluk Setiap Perjalanan Tanpa Penghakiman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • COC: Panggung yang Mengafirmasi Kecerdasan Perempuan
  • Pesan Terakhir Nabi Saw: Perlakukanlah Istri dengan Baik, Mereka adalah Amanat Tuhan
  • Fazlur Rahman: Memahami Spirit Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam Al-Qur’an
  • Aisyah: Perempuan dengan Julukan Rajulah Al-‘Arab
  • Refleksi tentang Solidaritas yang Tidak Netral dalam Menyikapi Penindasan Palestina

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID