• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Drama Korea Family by Choice: Tidak Semua Keluarga Sempurna

Hubungan baik sesama manusia tidak harus berikatan darah, sebaliknya hubungan toxic pun bisa berasal dari keluarga kandung sendiri.

Belva Rosidea Belva Rosidea
26/11/2024
in Film
0
Family By Choice

Family By Choice

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Family by Choice, merupakan Drama Korea yang sedang hangat menjadi perbincangan dan tontonan saat ini. Drama ini merupakan adaptasi dari Drama Tiongkok sebelumnya yang berjudul “Go Ahead”. Family by Choice menarik untuk kita tonton karena setiap episodenya tidak pernah gagal membuat penulis menangis.

Jalan ceritanya cukup relate dengan kehidupan banyak orang, sehingga berhasil menyita emosional penonton. Tak hanya itu, jika kita renungkan lebih dalam ada banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil dari cerita tokoh-tokohnya. Mulai dari persahabatan, persaudaraan, ekspektasi sosial hingga luka yang diam-diam tersimpan oleh setiap anak.

Family by Choice menceritakan tiga orang anak, yakni: Yoon Ju Won, Kim San Ha, dan Kang Hae Jun. Ketiganya memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda dengan masalahnya masing-masing. Namun mereka memilih untuk hidup bersama dan mencoba bahagia.

Yoon Ju Won, menjadi piatu sejak kecil. Ia hanya hidup berdua dengan Ayahnya yang begitu penyayang dan penyabar. Kim San Ha, ibunya sendiri menyalahkan dia atas peristiwa kematian adik kandungnya, kemudian ditinggalkan ibunya pergi di umurnya yang masih sangat muda.

Selain itu, ada Kang Hae Jun, di mana ia hanya punya seorang ibu yang begitu ia sayangi. Namun tiba-tiba pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Kang Hae Jun lalu diasuh oleh Ayah Yoon Ju Won sebagaimana putra kandungnya sendiri. Ketiganya kemudian bertemu dan hidup bersama dengan Ayah Yoon Ju Won dan Ayah Kim San Ha.

Baca Juga:

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

Pelajaran Menjadi Orang Tua

Drama ini memberi banyak pelajaran hidup tentang bagaimana bersikap menjadi orang tua. Lalu bagaimana perasaan seorang anak mengemban luka yang berusaha menyembuhkan diri secara diam-diam. Karakter Ayah Yoon Ju Won yang begitu kebapakan, berhasil membuat penulis menangis di banyak episode.

Ayah Yoon Ju Woon menggambarkan bagaimana seharusnya orang tua bersikap pada anaknya. Sosoknya adalah ayah yang begitu penyabar, penuh kasih sayang, tidak mengharapkan balas budi dari anak-anaknya. Baginya bahagia adalah melihat anak-anaknya tumbuh sehat dan menjadi anak yang baik.

Ia tidak membeda-bedakan kasih sayangnya kepada Yoon Ju Won yang anak kandungnya sendiri, maupun kepada Kang Hae Jun yang anak angkat, dan Kim San Ha. Ayah Kim San Ha jugalah sosok yang begitu kebapakan, pekerja keras, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Berbeda dengan Ayah Yoon Ju Won dan Ayah Kim San Ha, Ibu Kang Hae Jun dan Ibu Kim San Ha tergambarkan sebagai sosok orang tua yang problematik dan toxic. Keegoisan karakter Ibu Kim San Ha berhasil membuat penulis turut membenci sosoknya.

Setelah bertahun-tahun menyalahkan Kim San Ha atas kematian adiknya, dia pergi meningalkan Kim San Ha tanpa kabar. Lalu Ibu Kim San Ha tiba-tiba muncul. Dia memaksa Kim San Ha untuk meninggalkan Ayahnya dan hidup dengannya.

Karena masa lalu dan sikap ibunya yang demikian, San Ha seolah terpaksa dewasa sebelum waktunya. Lalu ia tumbuh menjadi anak yang cukup tertutup dan kurang mengekspresikan diri. Demikian pula Kang Hae Jun, yang ibunya pergi meninggalkan tanpa alasan selama bertahun-tahun. Kang Hae Jun sungguh merindukan ibunya, namun ibunya justru tak ingin menemuinya.

Tidak Semua Keluarga Sempurna

Kang Hae Jun sangat berterimakasih sekaligus merasa bersalah kepada Ayah Yoon Ju Won yang tak ada hubungan darah dengannya, namun justru ia dibesarkan olehnya. Yoon Ju Won sendiri, meskipun memiliki ayah yang begitu baik, namun ada bagian dalam diri dia yang terasa kosong. Yakni ia tak pernah merasakan kasih sayang ibunya yang sudah wafat sejak ia kecil.

Dalam drama ini menceritakan Yoon Ju Won sebagai sosok anak piatu. Bahkan tidak ingat wajah ibunya. Yoon Ju Won, Kim San Ha, dan Kang Hae Jun, tumbuh di lingkungan yang penuh ekspektasi dan penilaian sosial yang cenderung menganggap mereka bertiga sebagai anak-anak yang tidak beruntung karena berasal dari keluarga yang tidak lengkap.

Namun ketiganya berusaha melawan pandangan tersebut dengan membuktikan diri bahwa tidak ada yang salah dengan keluarga mereka. Ketiganya merasa keluarga mereka yang berbeda dengan kebanyakan orang adalah bentuk keistimewaan yang bisa mengantar pada kebahagiaan yang sama.

Drama ini banyak memberikan pengajaran bahwa tidak semua keluarga sempurna. Tiap keluarga memiliki ujiannya masing-masing. Hubungan baik sesama manusia tidak harus berikatan darah, sebaliknya hubungan toxic pun bisa berasal dari keluarga kandung sendiri.

Sukses di Jalan Masing-masing

Barangkali saat ini kita merasa seolah-olah keluarga yang kita punya begitu berbeda dengan keluarga orang lain yang terlihat begitu cemara dan sempurna. Padahal kita hanya kurang bersyukur dan tidak tahu ujian apa yang sudah orang lain lalui. Pada hakikatnya, setiap anak berhak tumbuh menjadi anak yang bahagia terlepas bagaimanapun latar belakang keluarganya.

Di drama ini, Yoon Ju Won, Kang Hae Jun, dan Kim San Ha, berhasil menemukan dan dibesarkan di lingkungan yang penuh cinta dan pengertian. Ketiganya berhasil membuktikan kepada lingkungannya, bahwa meskipun mereka anak-anak yang dianggap dari keluarga yang tidak ideal, namun berhasil sukses di jalannya masing-masing.

Yoon Ju Won, menjadi pengusaha toko roti sesuai minatnya, Kang Hae Jun berhasil menjadi model setelah pensiun dari karir atlet basket. Demikian pula Kim San Ha yang jenius sejak masa sekolah berhasil menjadi dokter hebat. Sebagaimana Family by Choice, tentang bagaimana alur hidup ini berjalan, adalah pilihan kita sendiri. []

 

 

 

Tags: Drama KoreaFamily By ChoicekeluargaparentingRelasi
Belva Rosidea

Belva Rosidea

General Dentist

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version