• Login
  • Register
Jumat, 3 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Etika Menerima Tamu

Zain Al Abid Zain Al Abid
29/12/2022
in Publik
0
Etika Menerima Tamu
30
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id– Manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa lepas pengaruh atau peran orang lain. Begitupun dalam hidup dalam rumah tangga, karenanya kita berdampingan dengan orang lain yang disebut dengan tetangga. Berikut etika menerima tamu dalam Islam.

Bak bermain peran dalam kehidupan sehari-hari kita sering dikunjungi dan mengunjungi satu sama lain. sekadar mampir ataupun ingin menyampaikan pesan lainnya. Sebagian menjadi tamu sebagian yang lain menjadi tuan rumah yang menerima tamu.

Sebagai muslim kita semua dianjurkan untuk menghormati dan menghargai atau memuliakan tamu. Tentu dengan kadar kemampuan kita.

“Man kana yukminu billahi wal yaumil akhir falyukrim dhaifahu,”

Sabda Rasul SAW di atas ingin menyampaikan barangsiapa mengaku beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ia harus berupaya memuliakan tamunya.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

Baca Juga:

Makna Hijab Menurut Para Ahli

5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

Cara menghormati tamu tentu sangat beragam. Sebagai orang Timur atau orang Indonesia misalnya, nenek moyang kita mengajarkan beragam cara untuk memperlakukan tamu. hal itu bisa kita lihat melaui upacara penyambutan tamu di berbagai daerah.yang istimewa.

Mereka dengan senang gembira melakukannya. Ada yang disambut tarian, dikalungi bunga, disandangi kain atau mahkota kehormatan dan jamuan tradisional yang istimewa.

Cara penghomatan seperti ini sudah ada sejak berabad-abad lamanya. Dan dilanggengkan oleh norma dan adat yang istimewa bahkan sebelum Islam masuk ke nusantara. Itu artinya penghormatan terhadap tamu bersifat keharusan yang dilakukan oleh siapapun tanpa memandang siapa apalagi agama.

Namun seiring waktu , kita disibukkan dengan kebisingan zaman yang serba cepat dan instan sisi kemanusian kita tergerus dengan teknologi yang itu sangat mempengaruhi pola fikir dan prilaku kita sehari-hari.Kepentingan yang berbeda, individualisme, membuat rasa penghargaan kita terhadap orang lain mulai terkikis.

Tamu hanya dianggap orang yang singgah sementara, bahkan dianggap orang lain yang tidak memiliki tempat tinggal. Ada yang cuek, acuh sekadar basa basi bahkan tidak ditemuinya sama sekali. Penghormatan secara adat dan budaya pun sekadar seremonial. Terlebih hanya untuk  pejabat tertentu saja atau bahkan hanya untuk merengkuh pundi pariwisata.

padahal Kita  sudah diingatkan Nabi untuk “falyukrim dhaifahu” supaya menghormati tamu, Menurut hadis yang diriwayatkan Imam Bukhori dan Muslim dari Abi Syuraiah Khuwailid bin Amr juga menyebutkan dengan senada. Di dalamnya ditegaskan penghormatan terhadap tamu selama tiga hari. Selebihnya dianggap sodakoh dari tuan rumah apa bila kita memperlakukan mereka dengan baik.

Lalu siapa yang berhak dianggap sebagai tamu?? Tentunya setiap orang yang mengunjungi rumah kita baik dari dekat maupun jauh. Tanpa memandang siapa orangnya, statusnya , adatnya atau keperluannya. akan menerimanya dengan  dengan ukuran suasana batin kita. bahkan akan memilih tamu seagama atau tidaknya dengan kita.

Siapapun ia yang berkunjung dengan cara yang baik harus dihormati. Apapun tujuan, keperluan dan itikad baiknya sebagai tamu itu tentu urusan tamu, termasuk kita kala bertamu. Urusan kita sebagai tuan rumah adalah menjamu dan menghormatinya.

Banyak cara tentunya untuk menghargai dan menghormati tamu.

Perlakukanlah orang lain seperti halnya engkau ingin diperlakukan orang lain. Kira kira begitu kata sang bajik. Minimal sekali ketika kita dikunjungi, sambut ia dengan baik, perilahkan duduk dan sajikan camilan, makanan dan minuman atau sekadar menemuinya. Pun jika tidak bisa menemunya beri tahu dengan baik jangan buat ia menunggu terlalu lama di halaman rumahmu..

Banyak pilihan atau cara untuk mengejawantahkan penghormatan kita terhadap tamu. Seberapa kita menghormati tamu menjadi ukuran seberapa pantas orang dapat menghormatimu.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Mu’adz Ibnu Jabal radhiyallahu ‘anhuma. :

“Tidak ada seorang hamba mukminpun yang memuliakan seorang tamu ikhlas karena Allah Yang Maha Dermawan, kecuali Allah akan memperhatikannya (memuliakan) sekalipun dia berada di antara kerumunan orang. Seandainya tamu yang datang termasuk ahli surga dan pemilik rumah ahli neraka, maka Allah Ta’ala menjadikan pemilik rumah tersebut termasuk ahli surga karena telah memuliakan tamunya.”

Dengan begitu sebagai seorang mukmin dituntut untul selalu berupaya memuliakan semata-mata untuk mencari Ridlo Allah SWT. Jangan takut dan ragu untuk melakukannya karena Allah langsung yang akan memuliakanmu.

Demikian penjelasan terkait etika menerima tamu dalam Islam. Semoga bermanfaat. [Baca juga: Kata-Katamu Tak Hilang. Ia Akan Kembali Kepadamu]

Zain Al Abid

Zain Al Abid

Zain Al Abid. Penulis merupakan Staf Fahmina Institute Cirebon, Alumnus ISIF Cirebon dan Pondok Darussalam Buntet Pesantren.

Terkait Posts

Satu Abad NU

Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

3 Februari 2023
Pengelolaan Sampah

Bagaimana Cara Melakukan Pengelolaan Sampah di Pengungsian?

31 Januari 2023
Aborsi Korban Perkosaan

Ulama Bolehkan Aborsi Korban Perkosaan

31 Januari 2023
Pemakaman Muslim Indonesia

5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia dan Kontribusinya dalam Pelestarian Lingkungan Hidup

30 Januari 2023
Ulama Perempuan

Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama

30 Januari 2023
Tradisi Tedhak Siten

Menggali Makna Tradisi Tedhak Siten, Benarkah Tidak Islami?

29 Januari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Satu Abad NU

    Satu Abad NU:  NU dan Kebangkitan Kaum Perempuan 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Ibn Hazm aẓ-Ẓahiri Terhadap Ulama yang Membolehkan Pernikahan Tanpa Wali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Makna Hijab Menurut Para Ahli
  • 5 Penyebab Su’ul Khatimah yang Dilalaikan
  • Kisah Saat Perempuan Berbicara dan Berpendapat di Depan Nabi Saw
  • Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian
  • Kisah Anak Perempuan yang Nabi Muhammad Saw Hormati

Komentar Terbaru

  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Ulama Perempuan dan Gerak Kesetaraan Antar-umat Beragama pada Relasi Mubadalah: Muslim dengan Umat Berbeda Agama Part I
  • Urgensi Pencegahan Ekstrimisme Budaya Momshaming - Mubadalah pada RAN PE dan Penanggulangan Ekstrimisme di Masa Pandemi
  • Antara Ungkapan Perancis La Femme Fatale dan Mubadalah - Mubadalah pada Dialog Filsafat: Al-Makmun dan Aristoteles
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist