• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Papa Dali dan Kamari: Menyingkap Arti Peran Ayah dalam Tumbuh Kembang Anak

Papa Dali berhasil menginspirasi banyak ayah lainnya untuk terlibat dalam proses pengasuhan anak, khususnya dalam hal pemberian nutrisi

Luthfiyah Tsamratul Mawaddah Luthfiyah Tsamratul Mawaddah
25/07/2024
in Keluarga, Rekomendasi
0
Papa Dali dan Kamari

Papa Dali dan Kamari

2.8k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Yitta Dali Wassink, yang lebih dikenal dengan nama Papa Dali, adalah seorang ayah muda yang telah menyentuh hati banyak orang melalui kasih dan komitmennya terhadap putri kecilnya, Kamari. Lewat berbagai unggahan di TikTok dan platform lainnya, Papa Dali memperlihatkan betapa pentingnya peran seorang ayah dalam mendukung perkembangan anak.

Keterlibatan dan kedekatannya dengan Kamari menunjukkan bahwa kehadiran seorang ayah dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada kehidupan anak. Kepergiannya baru-baru ini membawa duka mendalam bagi banyak orang. Sosoknya yang penuh cinta dan dedikasi kepada Kamari membuat banyak orang merasa kehilangan dan duka mendalam.

Banyak orang yang masih menganggap peran ayah dalam keluarga hanya sebatas penyedia kebutuhan materi. Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa kehadiran dan keterlibatan emosional seorang ayah juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologis dan sosial anak.

Anak-anak yang tumbuh dengan ayah yang terlibat aktif cenderung memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi, kemampuan sosial yang lebih baik, serta prestasi akademis yang lebih memuaskan.

Papa Dali dan Kamari

Kehidupan keluarga Papa Dali sering kali menjadi sorotan karena kehangatan dan kedekatannya dengan Kamari. Dalam berbagai kontennya, suami dari Jennifer Coppen ini kerap membagikan momen-momen berharga bersama Kamari yang menunjukkan betapa eratnya hubungan mereka. Mulai dari memasak bersama di dapur hingga mengajak Kamari bermain dan bercanda, semuanya dilakukan dengan penuh cinta dan kesabaran.

Sosok Papa Dali membuktikan bahwa ayah juga bisa berperan aktif dalam mendukung tumbuh kembang anak, bukan hanya sebagai penyedia materi, tetapi juga sebagai pendamping dan pelindung.

Baca Juga:

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Fiqhul Usrah: Menanamkan Akhlak Mulia untuk Membangun Keluarga Samawa

Membangun Kehidupan yang Sehat Dimulai dari Keluarga

Keterlibatan dalam MPASI Kamari

Papa Dali juga dikenal sebagai inspirasi warganet karena perannya dalam menyiapkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk Kamari. Di sejumlah unggahannya, ia memperlihatkan bagaimana ia menyiapkan makanan pendamping ASI dengan kasih sayang dan perhatian yang besar. Bahkan, dalam salah satu video terbarunya di TikTok @dali.wassink, ia membuat masakan khusus (mash potato) untuk putrinya.

Momen saat Papa Dali memasak MPASI sambil menggendong Kamari telah menarik perhatian banyak orang. Tindakan ini menunjukkan bahwa seorang ayah bisa terlibat langsung dalam memberikan nutrisi terbaik untuk anaknya. Ini bukan hanya tentang memasak, tetapi juga tentang memberikan perhatian dan menunjukkan kasih sayang melalui hal-hal sederhana sehari-hari.

Dengan melakukan ini, Papa Dali berhasil menginspirasi banyak ayah lainnya untuk terlibat lebih dalam dalam proses pengasuhan anak, khususnya dalam hal pemberian nutrisi.

Menjadi Ayah di Usia Muda

Menjadi ayah di usia muda tentu membawa berbagai tantangan dan rintangan. Papa Dali harus menyeimbangkan antara pekerjaannya, kehidupan pribadi, dan tanggung jawabnya sebagai ayah.

Meskipun demikian, ia tidak menjadikan hal ini sebagai alasan untuk tidak terlibat aktif dalam kehidupan Kamari. Sebaliknya, Papa Dali selalu berusaha menunjukkan bahwa dengan dedikasi dan cinta, semua tantangan bisa dihadapi dengan baik.

Inspirasi untuk Ayah Lainnya

Ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik oleh ayah-ayah lainnya. Salah satunya adalah pentingnya keterlibatan aktif dalam kehidupan anak. Sebagai ayah, kehadiran fisik dan emosional sangat penting dalam membangun ikatan yang kuat dengan anak.

Anak-anak yang merasakan kehadiran dan dukungan ayah dalam kehidupan mereka akan tumbuh dengan kepercayaan diri yang lebih baik dan kemampuan untuk menghadapi tantangan hidup.

Papa Dali mengajarkan bahwa ayah juga bisa berperan aktif dalam berbagai aspek pengasuhan anak, mulai dari pemberian nutrisi, hingga memberikan kasih sayang yang tulus. Dengan menjadi bagian dari kehidupan anak sejak dini, ayah dapat memberikan pengaruh positif yang signifikan dan membangun dasar yang kuat untuk perkembangan anak.

Membangun Hubungan Erat dengan Anak

Papa Dali juga sering mengajak Kamari bercanda dan bermain, serta menunjukkan tingkah laku yang kadang-kadang random dan menghibur. Hal ini memperlihatkan betapa Papa Dali menyeimbangkan peranannya sebagai ayah dengan memberikan momen-momen menyenangkan yang memperkuat ikatan mereka.

Papa Dali menunjukkan bahwa membangun hubungan yang erat dengan anak melibatkan banyak aspek, termasuk memberi perhatian penuh dan menciptakan momen-momen menyenangkan bersama.

Dengan bercanda, bermain, dan terlibat dalam kegiatan sehari-hari, seorang ayah dapat memperkuat ikatan emosional dengan anak. Ini bukan hanya tentang menghabiskan waktu bersama, tetapi juga tentang membangun hubungan yang penuh kasih dan dukungan. []

 

 

Tags: Hak anakkeluargaPapa Dali dan KamariparentingPeran Ayah
Luthfiyah Tsamratul Mawaddah

Luthfiyah Tsamratul Mawaddah

masih belajar

Terkait Posts

Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Geng Motor

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

29 Juni 2025
Keluarga Maslahah

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

28 Juni 2025
Fiqh Al-Usrah

Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

28 Juni 2025
Sejarah Indonesia

Dari Androsentris ke Bisentris Histori: Membicarakan Sejarah Perempuan dalam Penulisan Ulang Sejarah Indonesia

27 Juni 2025
Sakinah

Apa itu Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah?

26 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID