• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Fenomena FOMO dalam Perspektif Islam: Antara Tren Labubu, Overcomsumtion dan Pandangan Al-Qur’an

Tren Labubu menjadi salah satu contoh yang memicu FOMO setelah Lisa Blackpink mengunggah postingan di salah satu platform media sosial

Jannatul Aulia Jannatul Aulia
01/10/2024
in Personal
0
Fenomena FOMO

Fenomena FOMO

1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fear of Missing Out atau yang sering disebut dengan FOMO adalah sebuah fenomena yang tak berkesudahan untuk terus kita bicarakan. FOMO sendiri adalah perasaan cemas dan takut ketinggalan informasi, pengalaman, atau tren-tren yang sedang viral di media sosial. Belakangan ini yang hype di media sosial adalah boneka labubu.

Fenomena FOMO boneka Labubu telah menarik perhatian banyak orang, terutama di kalangan kolektor mainan dan penggemar budaya pop. Boneka ini, diciptakan oleh seniman Hong Kong yaitu Kasing Lung. Popularitas boneka Labubu ini mencuat setelah terlihat dalam unggahan Lisa, salah satu anggota Blackpink. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat memicu FOMO.

FOMO dan Tren Labubu

Tren Labubu menjadi salah satu contoh yang memicu FOMO setelah Lisa Blackpink mengunggah postingan di salah satu platform media sosial. Boneka Labubu adalah salah satu produk dari Pop Mart, sebuah perusahaan yang terkenal karena menjual mainan yang mereka design untuk kita koleksi dan sering terjual dengan konsep “blind box”.

Labubu sendiri adalah karakter imajinatif dengan telinga tinggi dan runcing serta gigi bergerigi. Pertama kali muncul dalam buku bergambar karya Kasing Lung. Boneka ini tersedia dalam berbagai warna dan bentuk. Labubu sering kali mereka rilis dalam edisi terbatas, yang membuatnya semakin diminati oleh kolektor.

Meski seperti terlihat sederhana, nyatanya harga dari boneka Labubu setelah viral berkisar 300 ribu hingga jutaan. Selain itu, FOMO dalam tren Labubu ini juga terpicu dengan banyaknya influencer yang membuat konten unboxing sehingga banyak orang yang merasa terdorong untuk membelinya. Mereka rela untuk mengantri panjang dari pagi sampai pagi.

Baca Juga:

Awet Muda di Era Media Sosial: Perspektif dan Strategi Perempuan

Antara Reels dan Realita: Dilema Orang Tua Gen Z di Tengah Arus Media Sosial

Mengenal Lebih Dekat Kanker Ovarium: Sebagai Salah Satu Sillent Killer pada Wanita

Kartini di Era Internet, Habis Gelap, Terbitlah Algoritma

Fenomena ini menjadi bukti bahwa media sosial sangat mempengaruhi perilaku konsumtif dan menciptakan tekanan sosial untuk turut serta dalam tren. Pada akhirnya FOMO akan berujung dengan sifat overconsumtion (konsumsi berlebihan).

Pandangan Islam Terhadap FOMO dan  Overconsumtion

Sering kali FOMO berujung dengan overconsumtion yang mana dalam Islam tidak dianjurkan untuk membuang dan membelanjakan harta secara berlebihan untuk hal yang sia-sia. Turut membeli padahal sebenarnya tidak membutuhkan. Hanya dengan alasan takut ketinggalan bukanlah alasan yang kita benarkan untuk membeli sesuatu. Sebagaimana firman Allah swt. dalam surah Al-Isra’ ayat  26:

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّه وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرً

Artinya: “Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada orang) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Tafsir dari akhir ayat surah al-Isra’ adalah, Allah swt melarang kaum Muslimin bersikap boros. Yaitu membelanjakan harta tanpa perhitungan yang cermat sehingga menjadi mubazir. Larangan ini bertujuan agar kaum Muslimin mengatur pengeluarannya dengan perhitungan yang secermat-cermatnya. Tujuannya agar apa yang kita belanjakan sesuai dengan keperluan dan pendapatan mereka.

Tidak bisa kita nafikan bahwa sikap Overconsumtion berawal dari FOMO. Dari rasa takut tertinggal, belum merasa puas,  hingga akhirnya membeli secara berlebihan. Apalagi jika barang yang ingin kita beli tersedia dalam edisi terbatas. Dalam menyikapi FOMO, Islam memberikan pandangannya melalui sikap Qana’ah dan syukur. Sesuai dengan firman Allah swt dalam surah Ibrahim ayat 7:

 تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Meski FOMO tidak tersebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an, tetapi Al-Qur’an menjawabnya dengan anjuran untuk bersikap syukur. Bersyukur dengan apa yang sudah kita miliki lebih baik daripada memaksa untuk membeli sesuatu hanya karena takut ketinggalan zaman.

Dampak FOMO dalam Tren Labubu

Tren Labubu yang semakin menjamur di Indonesia mulai membawa dampak negatif, seperti kerusuhan saat antrean di toko PopMart dan munculnya diskriminasi. Salah satu unggahan di TikTok menunjukkan cerita tentang anak-anak SD yang membawa boneka Labubu ke sekolah dan membentuk kelompok khusus.

Akibatnya, anak-anak yang tidak memiliki boneka tersebut merasa tersisih dan terkucilkan. Fenomena FOMO ini menunjukkan bagaimana FOMO pada  tren tertentu dapat mempengaruhi interaksi sosial anak-anak, menciptakan perpecahan berdasarkan kepemilikan barang

Fenomena FOMO memang menjadi salah satu tantangan yang mau tidak mau harus kita hadapi di era digital ini. Namun, dengan tetap berpegang pada prinsip syukur dan ajaran agama Islam disertai dengan kesadaran untuk lebih mengedepankan hal yang bermanfaat tentunya dapat membantu kita dalam  menghadapi fenomena ini. []

 

 

Tags: Boneka LabubuFenomena FOMOgaya hidupmedia sosialTrendviral
Jannatul Aulia

Jannatul Aulia

Mahasiswa Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir di UIN Antasari Banjarmasin. Bisa berkunjung ke Instagram @jannatulaulia_

Terkait Posts

Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Laki-laki tidak bercerita

Muhammad Bercerita: Meninjau Ungkapan Laki-laki Tidak Bercerita dan Mitos Superioritas

13 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Inses

    Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version