• Login
  • Register
Minggu, 11 Juni 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Festival Satu Hati Merawat Toleransi, Menjaga Indonesia tetap Lestari

Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan toleransi, dan pencegahan segala bentuk tindak kekerasan. Termasuk ekstremisme kekerasan yang erat hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan

Zahra Amin Zahra Amin
10/05/2023
in Pernak-pernik
0
Merawat Toleransi

Merawat Toleransi

624
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada Minggu, 8 Mei 2023 Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) menggelar kegiatan “Festival Satu Hati Merawat Toleransi” di Jakarta. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk mempromosikan toleransi, dan pencegahan segala bentuk tindak kekerasan. Termasuk ekstremisme kekerasan yang erat hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan.

Selain itu, menjadi ruang bersama untuk membangun komitmen dalam merawat toleransi untuk mencegah ekstremisme dan berbagai bentuk tindak kekerasan terhadap perempuan. Kemudian, sebagai sarana untuk mengorganisir dan memperkuat jaringan komunitas di tingkat nasional maupun lokal dalam melawan intoleransi dan ekstremisme kekerasan.

Dalam sambutannya, Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Indonesia Mike Verawati Tangka mengatakan bahwa KPI ingin mengajak publik menyadari situasi-situasi ekstremisme kekerasan yang semakin kuat, dan marak mempengaruhi kehidupan bertoleransi di Indonesia. Sehingga publik dapat bersepakat untuk mencegah segala bentuk kekerasan termasuk ekstremisme kekerasan yang erat hubungannya dengan kekerasan terhadap perempuan dalam menciptakan kehidupan yang lebih toleran dan damai di Indonesia.

“Kami berharap melalui kegiatan ini akan terbangun komitmen bersama dalam merawat toleransi dan menjaga keragaman, untuk mencegah ekstremisme, serta berbagai tindak kekerasan terhadap perempuan.” Ujarnya.

Daftar Isi

    • Neo Ekstremisme
  • Baca Juga:
  • Hak-hak Perempuan di Pesantren
  • Pentingnya Memberikan Dukungan Kepada Perempuan Korban KDRT
  • Inara Rusli Melepas Cadar demi Pekerjaan Part II
  • Perempuan yang tak Ingin Menyerah pada Takdir
    • Remaja Memaknai Toleransi
    • Pentingnya Pelibatan Anak Muda

Neo Ekstremisme

Dalam kesempatan tersebut, digelar pula acara Talkshow yang bertajuk “Merawat Toleransi Melawan Diksriminasi”, yang dihadiri oleh perwakilan dari Komnas HAM, INFID dan Setara Institute, dengan moderator Mbak Yuniyanti Chuzaifah.

Baca Juga:

Hak-hak Perempuan di Pesantren

Pentingnya Memberikan Dukungan Kepada Perempuan Korban KDRT

Inara Rusli Melepas Cadar demi Pekerjaan Part II

Perempuan yang tak Ingin Menyerah pada Takdir

Hal menarik yang menjadi catatan saya adalah terkait materi Neo-ekstremisme yang disampaikan oleh Iif Fikriyati Ihsani dari Setara Institute. Di mana ia mengatakan bahwa ada perubahan strategi dalam menjalankan aksi ekstremisme di Indonesia saat ini.

Pada 2002 sampai 2017, perlawanan dengan pendekatan kekerasan, terinspirasi dari semangat Jaringan al Qaeda, Taliban dan ISIS. Lalu, 2018 sampai 2020 ketika pandemi Covid-19, melemahkan pertahanan Jaringan Terorisme. Di mana ada penangkapan sejumlah tokoh-tokoh terorisme dan perlawanan di berbagai Negara di Dunia. “Terakhir, pada 2021 sampai dengan hari ini, perubahan taktik dan strategi mereka, menggunakan pendekatan dialog, melebur dan lebih banyak mengedepankan konsep sedekah.” Tutur Iif.

Remaja Memaknai Toleransi

Sedangkan berdasarkan hasil survey kapasitas toleransi remaja di 5 kota, yang Setara Institute lakukan pada 2022, Iif menambahkan bahwa, pertama toleransi dimaknai remaja sebagai penghormatan atas hidup bersama sebagai Bangsa. Namun identitas agama menguat sebagai ketaatan yang tidak bisa diganggu gugat.

Kedua, Orang Tua dan Guru di Sekolah menjadi unsur yang paling dominan dalam mendefinisikan toleransi di Generasi Muda. Ketiga, Penerimaan hidup bersama dalam survey semakin membaik. Akan tetapi penerimaan terhadap kepemimpinan oleh agama lain semakin menurun. Begitu juga dengan mengucapkan hari raya pada agama lain.

Hal senada juga Rizka Anita dari INFID sampaikan melalui tema “Peran anak muda dalam Intoleransi dan Ekstremisme Berkekerasan.” Di mana materi ini berbasis pada hasil penelitian INFID, dan Jaringan Gusdurian pada tahun 2022. Kemudian, saya mengutip dari materi presentasi Rizka tersebut, seorang anak muda yang mengeluhkan kondisi yang ia alami.

Sebut saja Qanita, Alumni Youth Muda Toleran: “identitas diri sebagai Ahmadiyah itu bukan sesuatu yang aman, jadi demi keamanan dan kedamaian aku lebih memilih menutup identitas diri aku, dan aku memilih bergaul serta berkegiatan internal aja udah cukup untuk aku merasa aman. Ketika aku bergaul dengan kelompokku saja ternyata tidak menyelesaikan masalah, praktik diskriminasi itu tetap ada.”

Pentingnya Pelibatan Anak Muda

Maka, untuk mencegah situasi tersebut tidak semakin meluas, perlu adanya pelibatan anak muda dalam upaya pencegahan intoleransi dan ekstremisme kekerasan. Di antaranya adalah peluang bersama, sebagaimana yang Rizka jelaskan dalam presentasinya. Bahwa, pertama harus ada pelibatan bermakna peran orang muda sebagai aktor perdamaian oleh seluruh pihak (tidak tokenism).

Kedua, membangun narasi toleransi yang dikaitkan dengan pop culture. Ketiga, Penggunaan narasi nasionalisme, keberagaman Indonesia, dan pancasila dalam menjaga perdamaian. Keempat, penggunaan platform media sosial, film, dan game sebagai media kampanye, edukasi dan informasi.

Sebagai penutup, pada Festival Satu Hati Merawat Toleransi juga menampilkan open mic alumni pelatihan perempuan melawan eksremisme kekerasan melalui narasi alternatif. Selain itu ada pula penampilan bakat di antaranya Stand Up Comedy, dan musikalisasi puisi yang bertemakan toleransi. Upaya ini Koalisi Perempuan Indonesia lakukan bersama sebagai bentuk kecintaan terhadap tanah air, dan menjaga Indonesia agar tetap lestari. []

 

Tags: ekstremismeKoalisi Perempuan IndonesiaPerdamaianperempuantoleransi
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Pesantren

Hak-hak Perempuan di Pesantren

10 Juni 2023
Pekerja Migran

Akar Masalah Pekerja Migran

10 Juni 2023
Pekerja Migran

Pekerja Migran dan Tanggungjawab Islam

10 Juni 2023
Poligami

Reformasi Al-Qur’an Dalam Merespon Praktik Poligami

9 Juni 2023
Poligami

Al-Qur’an Turun untuk Mengkritik Praktik Poligami

9 Juni 2023
Poligami

Poligami Tidak Semata Tradisi Islam

9 Juni 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kawin Anak

    Dilema Hukum Dalam Kawin Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Moetiah, Aktivis Perempuan Tertelan Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Invisible Disability dari Drama Korea Doktor Cha

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sopo Aruh: Menjaga Persatuan Indonesia dalam Lanskap Kebudayaan Jawa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Memberikan Dukungan Kepada Perempuan Korban KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Hak-hak Perempuan di Pesantren
  • Pentingnya Memperhatikan Kesejahteraan Mental Selama Kehamilan
  • Akar Masalah Pekerja Migran
  • Moetiah, Aktivis Perempuan Tertelan Kuasa
  • Pekerja Migran dan Tanggungjawab Islam

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist