• Login
  • Register
Minggu, 5 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film Gangubai Kathiawadi: Siapapun Bisa Menjadi Pembela Hak Perempuan

Dalam film ini, Gangubai digambarkan sebagai sosok perempuan yang menjadi pionir kebangkitan 4000 perempuan pekerja seks komersial di Kamathipura India

Wafiroh Wafiroh
17/01/2023
in Film
0
Film Gangubai Kathiawadi

Film Gangubai Kathiawadi

469
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berawal dari sebuah diskusi di grup whatsapp, saya menemukan satu judul film Bollywood: Film Gangubai Kathiawadi. Sebuah film yang pertama kali tayang pada Festival Film Internasional Berlin ke-72 pada 16 Februari 2022. Film ini memiliki genre biografi-drama dengan menempatkan perempuan pada posisi rentan namun juga membuktikan bahwa perempuan mampu berdaya.

Film Gangubai Kathiawadi ini bercerita tentang seorang perempuan muda yang memiliki cita-cita tinggi untuk menjadi aktris di kota besar. Dia di ajak oleh kekasihnya untuk menikah dan pergi ke Mumbai dengan iming-iming akan membantu untuk menjadikannya aktris besar. Namun sayang, dia tertipu oleh kekasihnya tersebut dan justru menjualnya untuk menjadi pekerja seks komersial dengan nama panggilan Gangubai.

Kisah heroik bermula ketika suatu hari di saat sedang menjalankan perannya sebagai seorang pekerja seks kelas atas, dia bertemu dengan seorang raja mafia bernama Rahim. Dia menjadikan Gangubai sebagai seorang ratu mafia yang seluruh masyarakat Kamathipura takuti saat itu. Dari pertemuan inilah kemudian peran besar Gangubai dalam mengubah mindset dan berjuang mengangkat martabat perempuan. Khususnya perempuan pekerja seks komersial. Berikut beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dari film ini terkait pembelaan terhadap harkat dan martabat perempuan.

Daftar Isi

    • Menilai Suatu Isu dengan Woman Oriented
  • Baca Juga:
  • Review Film Cek Toko Sebelah 2: Makna Hubungan Orangtua-Anak
  • 3 Potret Relasi Mubadalah dalam Film Enola Holmes 2
  • Pentingnya Peran Ibu dalam Membentuk Karakter Anak dalam Film Laal Singh Chadda
  • Peran Menarik Dua Kakak dalam Film Keluarga Cemara
    • Bangkit dari Keterpurukan
    • Pendidikan Perempuan adalah Harga Mutlak
    • Kesetaraan HAM Bagi Perempuan

Menilai Suatu Isu dengan Woman Oriented

Dalam film ini, Gangubai digambarkan sebagai sosok perempuan yang menjadi pionir kebangkitan 4000 perempuan pekerja seks komersial di Kamathipura. Yakni sebuah lokalisasi PSK di India. Perjuangannya ia mulai ketika pada suatu malam, dia mengalami penganiayaan oleh seorang pelanggan hingga mengalami cedera yang cukup parah.

Tidak seperti pekerja yang lain, Gangu memilih untuk menuntut keadilan atas apa yang terjadi kepadanya. Di situlah awal mula dia bertemu dengan Rahim, seorang ketua mafia yang hingga akhir cerita menjadi partner dan pendukungnya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan.

Baca Juga:

Review Film Cek Toko Sebelah 2: Makna Hubungan Orangtua-Anak

3 Potret Relasi Mubadalah dalam Film Enola Holmes 2

Pentingnya Peran Ibu dalam Membentuk Karakter Anak dalam Film Laal Singh Chadda

Peran Menarik Dua Kakak dalam Film Keluarga Cemara

Sepanjang cerita, banyak momen Gangu memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan. Seperti menyuarakan hak mendapat ‘upah’ yang layak bagi PSK, penghormatan yang sama dan setara dengan perempuan lain yang bukan PSK, membebaskan sebagian perempuan yang terpaksa menjadi pelacur, memutus rantai pelacuran kepada anak usia dini, pemerataan akses kesehatan hingga tempat tinggal dan lain sebagainya. Terdapat satu kutipan ucapan menggugah Gangu terkait kesetaraan bagi para PSK: “orang yang memenuhi syarat, menjual kecerdasannya. Sementara kami menjual tubuh kami.”

Bangkit dari Keterpurukan

Di akhir film, terdapat satu kutipan yang menggugah: “ingin menjadi bintang film, tapi hidupnya dimainkan seperti sebuah film besar”. Dia yang berangkat ke Mumbai untuk menjadi bintang film namun dijual ke rumah bordil. Hingga berujung menjadi pejuang hak perempuan pekerja seks di seluruh lokalisasi Kamathipura.

Sepanjang cerita di film ini adalah potret perjuangan seorang Gangu yang di awal cerita tergambarkan sebagai sosok yang terpuruk di titik nadir kehidupan. Tertipu oleh kekasihnya sendiri yang selama ini ia percaya. Awalnya, dia hancur dan menolak dengan kondisi yang ia alami. Namun tak lama kemudian memutuskan untuk bangkit dan menerima keadaannya.

Semenjak awal, dia sudah berani melawan nyonya germonya dengan meminta waktu libur untuk para PSK yang satu lingkungan dengannya. Alasannya luar biasa menarik: “semua pekerja mendapatkan hari libur. Begitu pula kami, yang bekerja menjual tubuh kami”.

Pendidikan Perempuan adalah Harga Mutlak

Pada suatu momen, lokalisasi Kathiawadi dianggap membawa efek negatif kepada sekolah yang berdiri tepat di sebelah lokalisasi tersebut. Para komite sekolah dan politisi menuntut lokalisasi ditutup dan dibubarkan. Namun Gangu melihat masalah ini dari sudut pandang berbeda. Jika Kathiawadi digusur, bagaimana nasib 4000 perempuan dan anak-anak yang tinggal di dalamnya? Siapa yang bertanggung jawab sementara pemerintah hanya fokus untuk menggusur tanpa menyediakan fasilitas pemulihan dan sebagainya.

Dengan cerdik, Gangu menolak penggusuran tersebut dan memilih untuk menyekolahkan anak-anak dari Katiawadi di sekolah tersebut. Tentu saja pihak sekolah menolak. Namun argumen Gangu sama sekali tak bisa mereka tolak. Dia berkata: “jika tempat kami membawa dampak buruk kepada sekolah, mengapa sekolah tidak membawa dampak baik bagi tempat kami?” “Apa salahnya kalau mereka dari rumah bordil? Mereka berhak atas pendidikan!”

Kesetaraan HAM Bagi Perempuan

Mendekati akhir cerita, Gangu bertemu dengan seorang wartawan yang membawa kisahnya untuk terbit di Urdu Times. Wartawan ini pula yang menjadi perantara Gangu untuk bisa berbicara di seminar untuk hak-hak perempuan di Azad Maidan. Ketika acara tersebut, Gangu menyampaikan isi pikirannya terkait status PSK di depan ribuan orang. Terdapat tiga isu besar yang Gangu usung. Mengapa dalam kasus pelacuran, yang dianggap amoral hanyalah pelacurnya. Tapi tidak dengan lelaki hidung belang?

Jika nilai besar suatu bangsa adalah persatuan, mengapa para pelacur termarginalkan. Alih-alih mendapat peluang untuk bebas dari jerat tersebut? jika pelacur adalah manusia yang sama sebagaimana orang lain, mengapa rumahnya akan tergusur tanpa solusi yang lebih baik. Mengapa pendidikan mereka terbatasi? Mengapa akses kesehatan bagi mereka ditiadakan?

Dari film ini penulis belajar. Bahwa siapapun orangnya, selama dia masih memiliki hati nurani dan kemauan untuk membuka pikiran, bisa dan akan mampu untuk menjadi pembela hak-hak kemanusiaan perempuan yang kerap kali dikebiri. Selain itu, rendahnya nilai seorang perempuan di mata masyarakat, bukan semata kesalahan perempuan itu sendiri.

Mari kita tanyakan bagaimana akses pendidikan bagi mereka kita berikan? Bagaimana fasilitas kesehatan untuk perempuan? Bagaimana penerimaan masyarakat terhadap kedirian seorang perempuan? jika tiga hal tersebut sudah selesai dan purna, maka tak mustahil perempuan akan berdiri sama tegaknya dengan laki-laki. Bahkan tak menutup kemungkinan dengan kegigihannya justru akan melesat meninggalkan mereka yang selama ini memarginalkan perempuan. Allahu A’lam. (Bebarengan)

Tags: BollywoodFilmFilm Gangubai KathiawadiHak PerempuanIndia
Wafiroh

Wafiroh

Alumni Ma'had Aly Situbondo - Perintis Pesantren Anak Tarbiyatul Quran wal Kutub

Terkait Posts

Film Troll

Pertemuan Mitologi, Ekologi, dan Phallotechnology dalam Film Troll

1 Februari 2023
Cek Toko Sebelah 2

Review Film Cek Toko Sebelah 2: Makna Hubungan Orangtua-Anak

12 Januari 2023
Relasi Mubadalah

3 Potret Relasi Mubadalah dalam Film Enola Holmes 2

26 Desember 2022
Film Dokumenter

Film Dokumenter Muda Buka Suara: Upaya Mendokumentasikan Rahim Alam Melalui Suara Marginal

22 Desember 2022
Peran Ibu

Pentingnya Peran Ibu dalam Membentuk Karakter Anak dalam Film Laal Singh Chadda

14 Desember 2022
Film Darlings

Film Darlings (2022): Sulitnya Perempuan Korban KDRT Lepas dari Toxic Relationship

12 Desember 2022
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Miskin

    Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lima Pilar Penyangga Dalam Kehidupan Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus
  • 5 Prinsip Mendidik Anak Ala Islam
  • Pengembangan Industri Halal yang Ramah Lingkungan
  • Pada Masa Nabi Saw, Para Perempuan Ikut Aktif Terlibat Dalam Politik

Komentar Terbaru

  • Indonesia Meloloskan Resolusi PBB tentang Perlindungan Pekerja Migran Perempuan - Mubadalah pada Dinamika RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, yang Tak Kunjung Disahkan
  • Lemahnya Gender Mainstreaming dalam Ekstremisme Kekerasan - Mubadalah pada Lebih Dekat Mengenal Ruby Kholifah
  • Jihad Santri di Era Revolusi Industri 4.0 - Mubadalah pada Kepedulian KH. Hasyim Asy’ari terhadap Pendidikan Perempuan
  • Refleksi Menulis: Upaya Pembebasan Diri Menciptakan Keadilan pada Cara Paling Sederhana Meneladani Gus Dur: Menulis dan Menyukai Sepakbola
  • 5 Konsep Pemakaman Muslim Indonesia pada Cerita Singkat Kartini Kendeng dan Pelestarian Lingkungan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist