• Login
  • Register
Kamis, 15 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Gubernur Khofifah: Jaringan GUSDURian Harus Lanjutkan Perjuangan Game Changer Gus Dur

"Tugas jaringan GUSDURian harus menjadi game changer pemegang penerus Perjuangan KH. Abdurrahman Wahid," kata Khofifah

Redaksi Redaksi
15/10/2022
in Aktual
1
Gus Dur Game Changer

Gus Dur Game Changer

392
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Gubernur Provinsi Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa dalam membangun pluralisme, demokrasi dan kemanusiaan, Gus Dur merupakan sosok game changer yang tepat.

Khofifah meminta kepada seluruh jaringan GUSDURian untuk menjadi penerus perjuangan game changer Gus Dur.

“Tugas jaringan GUSDURian harus menjadi game changer pemegang penerus Perjuangan KH. Abdurrahman Wahid,” kata Khofifah, saat memberikan sambutan pada tunas GUSDURian 2022, di Gedung Muzdalifa Asrama Haji Sukolilo Surabaya, pada Jumat, 14 Oktober 2022, sore.

Sementara itu, Khofifah juga mengungkapkan kalau kita ingin kembali menggali ruh pluralisme, ruh kemanusiaan dan ruh demokrasi yang Gus Dur ajarkan, maka Surabaya adalah tempat yang sangat tepat untuk membangun revitalisasi gerakan GUSDURian.

“Dari Surabaya inilah semangat Bhinneka Tunggal Ika dan spirit Nusantara lahir,” ungkapnya.

Baca Juga:

Humor Kritis di Layar Televisi: Menjaga Ruang Demokrasi

Hifdh An-Nafs, Al-‘Aql dan An-Nasl dalam Interpretasi Gus Dur

Konsep Al-Ushul Al-Khamsah dalam Tafsir Gus Dur

Andaikan Gus Dur Masih Ada, Revisi UU TNI Tak Perlu Ada

Salah satu kader Gus Dur itu menyebutkan bahwa di kota Pahlawan ini juga, jika menggalinya lebih mendalam, maka Surabaya menjadi kota yang sejalan dengan semangat pluralisme dan demokrasi Gus Dur.

“Di kota ini, kita bisa menggali seluruh pikiran-pikiran strategis dan gerakan-gerakan strategis dari Gus Dur,” ucapnya.

Selain itu, Khofifah juga menyampaikan terimakasih karena memberikan kepercayaan kepada Jawa Timur sebagai Tuan Rumah TUNAS GUSDURian 2022.

“Terimakasih GUSDURian yang menjadikan Jawa Timur sebagai tuan rumah pada tunas GUSDURian 2022,” tukasnya.

Untuk diketahui, setelah proses sambutan Gubernur Jawa Timur, kemudian secara resmi acara TUNAS 2022 dibuka langsung oleh Dr (HC). Ny. Hj. Sinta Nuriyah A. Wahid dengan penabuhan gong didampingi oleh Alissa Wahid, Gubernur Jawa Timur, tokoh lintas agama, dan tokoh GUSDURian lainnya.

Kemudian, acara selanjutnya adalah doa lintas iman dari perwakilan anak muda lintas iman, yaitu dari agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Penghayat Kepercayaan. (Rul)

Tags: game changerGubernur Provinsi Jawa Timurgus durgusdurianJaringan GusdurianKhofifah Indar ParawansaTunasTunas GUSDURian 2022
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Khalifah fil Ardl

Perempuan Memiliki Mandat sebagai Khalifah Fil Ardl

29 Maret 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Vasektomi Sebagai Solusi Kemiskinan, Benarkah Demikian?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan
  • Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan
  • Nakba Day; Kiamat di Palestina
  • Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin
  • Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version