• Login
  • Register
Senin, 30 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Rujukan Hadits

Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
27/08/2022
in Hadits
0
Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id –  Banyak perempuan masih ragu: bolehkah seorang perempuan menggugat cerai suami yang menyakitinya? Tentu saja boleh, karena setiap orang berhak untuk hidup dalam pernikahan yang membahagiakan. Tetapi, jika karena sesuatu dan lain hal, dia memilih bertahan, maka sebaiknya dia berusaha agar meminimalisir semua faktor yang membuatnya tersakiti dari pernikahan tersebut. Adapun teladan dari Nabi Saw tentang perempuan yang melepaskan suaminya, bisa ditemukan di Hadits tentang Istri Menggugat Cerai Suami berikut ini:

 

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا أَنَّ امْرَأَةَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ أَتَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ ثَابِتُ بْنُ قَيْسٍ مَا أَعْتُبُ عَلَيْهِ فِي خُلُقٍ وَلَا دِينٍ، وَلَكِنِّي أَكْرَهُ الْكُفْرَ فِي الْإِسْلَامِ. فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَتَرُدِّينَ عَلَيْهِ حَدِيْقَتَهُ». قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اقْبَلِ الْحَدِيْقَةَ وَطَلِّقْهَا تَطْلِيقَةً». رواه البخاري.

 

Terjemahan:

Baca Juga:

Bagaimana Islam Menghapus Kekerasan dalam Rumah Tangga?

Efektifitas UU No.16 Tahun 2019 terhadap Problem Perkawinan Anak

Relasi Mubadalah: Solusi di Tengah Maraknya Kasus Cerai Gugat Selama Pandemi Covid-19

Kapan Talak Jatuh?

Ibnu Abbas Ra. meriwayatkan bahwa istri Tsabit bin Qais datang mengunjungi Rasulullah Saw. Ia berkata, “Tidak ada yang aku kecam dari agama maupun moral Tsabit, tetapi aku tidak ingin ada kekafiran dalam keislamanku (dengan satu rumah bersama Tsabit).”

Rasulullah Saw. bertanya, “Maukah kamu mengembalikan kebunnya (yang diberikan sebagai maskawin)?”

“Ya, mau.”

“Terimalah kebun itu, dan ceraikan ia,” kata Nabi Muhammad Saw. kepada Tsabit. (Shahīh al-Bukhārī).

 

Sumber Hadits:

Hadits istri menggugat cerai suami ini diriwayatkan Imam Bukhari dalam Shahīh-nya (no. hadits: 5328) dan Imam Nasa’i dalam Sunan-nya (no. hadits: 3476), Imam Ibnu Majah dalam Sunan-nya (no. hadits: 2134 dan 2135), dan Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. hadits: 16344).

 

Penjelasan Singkat:

Teks ini memiliki semangat yang sama persis dengan teks sebelumnya, mengenai hak perempuan atas dirinya. Di samping memiliki nilai ibadah, pernikahan adalah kontrak sosial antara dua pihak, laki-laki calon suami dan perempuan calon istri. Keduanya harus masuk dalam keadaan nyaman, rela, dan tanpa paksaan. Begitu pun ketika dalam pernikahan itu mengalami ketidaknyamanan, tekanan, dan kekerasan, maka kedua belah pihak memiliki hak yang sama untuk memutuskan kontrak tersebut, atau bercerai.

Tentu saja, kedua belah pihak, ketika menemukan suatu perbedaan, konflik, atau keburukan tertentu, langsung berpikir untuk bercerai. Tidak demikian anjuran Islam. Pernikahan adalah proses berdua, suami dan istri, untuk mengelola segala perbedaan, dan mungkin keburukan, agar bisa belajar bersama, lalu mewujudkan kebaikan dan kebahagiaan yang diharapkan keduanya.

Karena itu proses untuk mengenali diri, lalu mengenali pasangan, dan kemudian mengenali bagaimana menguatkan relasi antara keduanya menjadi niscaya. Dan ini proses yang panjang dan berkesinambungan seumur hidup pernikahan mereka. Namun, bisa jadi, karena sesuatu dan lain, tidak bisa dipertemukan. Setelah mediasi dan rekonsialiasi tidak berbuah, maka jalan cerai terbuka bagi kedunya. Bisa laki-laki dan bisa perempuan.

Bisa jadi, perceraian hanya karena persoalan tidak puas semata, bukan karena kekerasan dan kezaliman. Dalam hal ini, jika laki-laki yang melakukannya disebut thalāq (cerai), jika perempuan melalui mekanisme khulu’ (cerai tebus). Mekanisme penghentian pernikahan ini menjadi berbeda, karena -dengan asumsi- pada awal kontrak, laki-laki memberi mahar harta yang cukup, sementara perempuan menerimanya. Jadi, yang menerima harta awal pernikahan ini harus mengembalikan, jika ia berinisiatif untuk menghentikan pernikahan karena ketidakpuasan darinya terhadap pasangan. Itu sebagai kompensasi atas kerugian yang mungkin diakibatkan dari perceraian ini.

Seperti diungkap dalam teks, ketidakpuasan ini bersifat subjektif dan bukan karena perilaku buruk dari pihak laki-laki. Jika diakibatkan perilaku buruk, seperti kekerasan dalam rumah tangga, semestinya perempuan tidak diwajibkan mengembalikan harta tersebut. Sebab, ia menjadi korban yang seharusnya memperoleh dukungan psikis dan kompensasi materi atas apa yang dialaminya. Apalagi, si istri tidak memiliki penghasilan karena pilihannya mengurus rumah tangga, dan suaminya memiliki harta melimpah.

 

Tags: cerai gugathak perempuan untuk berceraiHukum Keluargakhulu'
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Menghindari Zina

Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

17 Januari 2024
Laki-laki dan Perempuan Berduaan

Benarkah Ada Setan di Antara Laki-laki dan Perempuan yang Berduaan?

27 Desember 2023
Gagasan Mubadalah

Melacak Gagasan Mubadalah dalam Hadits Telaah Faqihuddin Abdul Kodir

19 Oktober 2023
Al-Sittīn Al-‘Adliyah Nabi Perempuan

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (6): Ketika Nabi Berdiri Menyambut Kedatangan Perempuan

10 Oktober 2023
Al-Sittīn Al-‘Adliyah Perempuan

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (5): Mengapa Harus Menghormati Perempuan?

2 Oktober 2023
Al-Sittīn Al-‘Adliyah

Ngaji Al-Sittīn Al-‘Adliyah (4): Antara Idealitas dan Realitas Berinteraksi Sama Istri

25 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID