• Login
  • Register
Selasa, 28 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

HSN: Memaknai Kembali Nilai-Nilai Santri

Seorang santri harus menghidupkan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan di dalam pondok pesantren dengan basis keteladanan para kiai dan nyai.

Nur Indah Fitri Nur Indah Fitri
24/10/2020
in Aktual, Publik
0
menghormati perempuan

menghormati perempuan

213
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Sudah sejak tahun 2015 hari santri nasional dirayakan setiap tanggal 22 Oktober. Perayaan tersebut diadakan sebagai upaya resolusi jihad yang berisi fatwa kewajiban untuk berjihad demi mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Pada tahun ini, Hari Santri Nasional mengusung tema “Santri Sehat, Indonesia Kuat.”

Semarak peringatan Hari Santri Nasional, selain sebagai upaya penguatan jiwa nasionalis santri, juga sebagai upaya untuk memaknai dan menghidupkan kembali nilai-nilai luhur yang harus melekat pada jiwa seorang santri. Karena kehadiran santri sangat dibutuhkan dalam kondisi Indonesia saat ini, yang sedang mengalami multikrisis dan persoalan degradasi moral anak bangsa yang terus bermunculan.

Lantas pertanyaannya, santri yang seperti apa yang dibutuhkan Indonesia saat ini? Tentu Indonesia membutuhkan santri yang bagus akhlaknya dan pintar agamanya. Seperti kata Alm. Gus Dur dalam ceramahnya, “santri iku apik akhlake lan pinter agamae”. Namun, sayangnya saat ini justru tidak sedikit kita jumpai seorang santri yang hanya pintar agamanya, tapi lalai akan kebagusan akhlaknya.

Seperti, santri yang durhaka kepada orang tuanya, santri yang membully sesama santri lainnya. Bahkan ada seorang ustad atau gus yang tidak diragukan lagi kepintaran agamanya karena telah lama menimba ilmu di pondok pesantren, tetapi justru melakukan pelecehan kepada para santrinya.

Miris mendengar berita-berita seperti itu, yang artinya kebagusan akhlak santri saat ini mulai luntur. Maka, tugas kita sebagai santri ialah menumbuhkan kembali nilai-nilai luhur yang sudah diajarkan di dalam pondok pesantren. Karena, seorang santri tidak boleh mengabaikan substansi dirinya sebagai seorang santri yang berakhlakul karimah, saat berkiprah menunjukkan eksistensinya di ranah publik.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim
  • Pentingnya Kesalingan Membentuk Positive Vibes Keluarga

Baca Juga:

Wahai Ayah dan Ibu, Jadilah Sahabat Bagi Anakmu!

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Meneladani Akhlak Nabi dengan Berbuat Baik pada Non Muslim

Pentingnya Kesalingan Membentuk Positive Vibes Keluarga

Ustad saya di madrasah diniyah kerap kali menasehati santrinya seperti ini, “yang perlu kalian jaga adalah akhlak kalian karena yang membedakan antara seorang santri dengan yang lainnya adalah akhlaknya.” Jadi, identitas seorang santri terletak pada akhlaknya atau tingkah lakunya.

Untuk membangun dan mengamalkan kebagusan akhlak tersebut, perlu adanya penanaman nilai-nilai keagamaan. Di lingkungan pondok pesantren nilai-nilai keagamaan yang dikembangkan sangatlah beragam, namun tetap pada porosnya, yakni untuk menciptakan kemaslahatan umat.

Dalam konteks ini, penulis merumuskan satu nilai sentral yang harus ditegakkan oleh para santri, yakni nilai ukhuwah Islamiyah yang berarti persaudaraan sesuai ajaran Islam. Menurut Abi Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Wawasan Al-Qur’an, ukhuwah Islamiyah terbagi menjadi empat macam, yakni;

Pertama, ukhuwah ubudiyah yang memiliki arti persaudaraan sesama makhluk ciptaan Allah, dalam artian kita sebagai manusia juga saling memberikan kasih sayang kepada alam dengan cara memelihara dan merawatnya, bukan malah merusak alam seperti membuang sampah sembarangan, menyiksa hewan dan penebangan pohon secara ilegal.

Kedua, ukhuwah insaniyah yaitu persaudaraan sesama manusia, dengan artian seluruh umat manusia baik itu berbeda agama, suku dan jenis kelamin kita harus saling menghormati, menghargai, bekerjasama dan musyawarah untuk menciptakan kesetaraan. Sehingga dapat menekan ketidakadilan yang marak terjadi akhir-akhir ini.

Ketiga, ukhuwah wathaniyyah wa nasab yang berarti pesaudaraan dalam kebangsaan dan keturunan. Nah di sinilah jiwa nasionalis ditumbuhkan untuk menjaga keutuhan bangsa dengan saling bersikap toleransi dan cinta damai.

Keempat, ukhuwah fi din al-Islam yaitu persaudaraan antar sesama umat muslim. Tentu dalam persadaraan ini umat Islam seyogyanya saling tolong menolong dan memberikan kasih sayang. Bukan bersikap sombong merasa diri paling alim, paling sholeh sholehah, jadi malah mengkafir-kafirkan umat muslim lainnya. Padahal sebagai seorang santri harus memiliki sikap rendah hati.

Di sinilah kemudian peran para santri untuk menjaga persaudaraan dengan saling Mu’asyarah bil Ma’ruf yakni, saling memperlakukan dengan baik sehingga satu sama lain menjadi kekuatan yang kokoh. Maka seorang santri harus menghidupkan nilai-nilai luhur yang telah diajarkan di dalam pondok pesantren dengan basis keteladanan para kiai dan nyai.

Dengan adanya perayaan hari santri nasional ini, harapannya kita semua bisa memaknai dan menghidupkan kembali nilai-nilai keagamaan yang sudah seharusnya melekat dalam diri santri serta menerapkannya pada akivitas keseharian, guna mewujudkan negara yang makmur, bermartabat dan dihormati. []

Tags: Hari Santri NasionalkemanusiaankemerdekaanKesalingan
Nur Indah Fitri

Nur Indah Fitri

Perempuan seribu mimpi sejuta sambat yang tengah belajar memanusiakan manusia

Terkait Posts

Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

28 Maret 2023
Tradisi di Bulan Ramadan

Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

28 Maret 2023
Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Propaganda Intoleransi

Waspadai Propaganda Intoleransi Jelang Tahun Politik

27 Maret 2023
Akhlak dan perilaku yang baik

Pentingnya Memiliki Akhlak dan Perilaku yang Baik Kepada Semua Umat Manusia

26 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tradisi di Bulan Ramadan

    Menggali Nilai-nilai Tradisi di Bulan Ramadan yang Mulia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Flexing Ibadah selama Ramadan, Bolehkah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Islam Pada Awalnya Asing
  • Jalan Tengah Pengasuhan Anak
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?
  • Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist