• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Hukum Memakai Jilbab bagi Muslimah

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
21/02/2021
in Kolom, Publik
0
Memakai Jilbab bagi Muslimah

Memakai Jilbab bagi Muslimah

82
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Jilbab secara sederhana adalah sejenis kain yang menutup kepala, mulai dari rambut kepala sampai ke leher atau sampai ke dada. Menurut pakar tafsir al-Biqa’i jilbab adalah baju yang longgar atau kerudung penutup kepala perempuan. Menurutnya, kalau jilbab diartikan baju, maka ia adalah pakaian yang menutupi tangan dan kaki, dan kalau jilbab diartikan kerudung, maka perintah mengulurkannya adalah menutupi wajah dan lehernya. Bagaiamana hukum memakai jilbab bagi muslimah?

Bentuk dan tata cara berjilbab perempuan muslimah menjadi bahasa komunikasi berbeda bagi setiap orang. Misal jilbab yang dipakai oleh Ibu Nyai dengan santriwati-santriwatinya pasti berbeda, meskipun secara harga dan fungsinya sama, ada semacam kesepakatan cara pandang yang membuat kita memberi stigma yang berbeda.

Ada salah satu teman saya bercerita pada hari minggu kemarin ketika dia membeli jilbab di pasar rakyat di stadion Bima Cirebon ada kejadian yang membuatnya lucu. Kata dia, ada pembeli yang sedang transaksi, tawar-menawar jilbab. Kata penjual, jilbab itu tidak bisa ditawar, sudah pas harganya, bahannya juga adem, sudah begitu bagus buat hijrah. Soalnya jilbabnya itu berukuran besar alias gede.

Dalam benak saya bertanya, kenapa berhijrah diidentikkan dengan jilbab? Mengutip dari salah satu kolom di mubaadalahnews.com, Bukan Hijab Syari, Inilah 4 Tanda Muslim Sejati, Asghar Ali Engineer menerangkan setidaknya ada empat hal penting untuk menjadi seorang muslim sejati: adil, berbuat baik, cinta Kasih terhadap sesama, dan bijaksana dalam menentukan sesuatu.

Jika kita menarik permasalah di atas, ternyata jilbab tidak bisa untuk menjadi acuan untuk berhijrah. Karena pada dasarnya ketika orang berhijrah atau orang mengganti pakaian lama dengan pakaian syar’i belum tentu prilakunya ikut menjadi syar’i. Tapi kita bisa menggunakan cara berhijrah yang sederhana bisa diawali oleh yang dikemukakan oleh Asghar Ali Engineer di atas.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Perkembangan Makna Jilbab dan Hijab
  • Jilbab dan Hijab Dalam Pandangan KH. Husein Muhammad
  • Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad
  • Stop Hate Speech dengan Membudayakan Kalimat Thayyibah

Baca Juga:

Perkembangan Makna Jilbab dan Hijab

Jilbab dan Hijab Dalam Pandangan KH. Husein Muhammad

Mematri Wasiat Buya Husein Muhammad

Stop Hate Speech dengan Membudayakan Kalimat Thayyibah

Sementara menurut Prof. KH. Quraish Shihab mengatakan bahwa memakai jilbab bagi seorang muslimah bukanlah termasuk yang diperintahkan agama. Oleh karenanya tidak boleh dikatakan syari’at sebab tidak ada nash yang jelas. Beliau tidak mewajibkan perempuan muslimah di Indonesia memakai jilbab.

KH. Husein Muhammad memandang bahwa kita tidak boleh mewajibakan apalagi melarang seseorang untuk menggunakan jilbab karena itu hak yang bersangkutan. Senada, KH. Marzuki Wahid memberi pandangan bahwa yang wajib dalam Islam adalah menutup aurat, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Karena aurat adalah bagian tubuh yang kalau dibuka orang akan malu dan dilihat orang lain akan malu. Karena itu wajib ditutup.

Batasan aurat laki-laki semuanya sepakat antara lutut dan pusar. Sementara batasan aurat perempuan para ulama berbeda pendapat. Ulama Hambali dan Syafi’i berpendapat bahwa aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya, termasuk wajah dan dua telapak tangan. Sementara pendapat ulama Hanafiyah dan Malikiyah, wajah dan kedua telapak tangan tidak termasuk aurat yang wajib ditutup. Ini berlaku jika perempuan bersama orang lain yang bukan mahram. Jika dengan mahram, aurat perempuan sama dengan aurat laki-laki. Begitu juga aurat perempuan dengan sesama perempuan.

Jilbab sendiri adalah bentuk budaya Arab untuk menutup aurat. Jilbab adalah penutup kepala yang menjulur hingga menutup dada. Dalam sejarahnya, jilbab digunakan oleh kalangan aristokrat di sana. Kelas bawah dan budak-budak  tidak boleh memakai jilbab.

Jadi, jika jilbab dipandang dalam bentuk dan fungsinya adalah sebagai pakaian kesopanan. Dan yang terpenting dari jilbab adalah jika perempuan berjilbab kemudian kehidupannya semakin membaik dalam artian perilaku atau hidupnya mengalami kemajuan itu bukan disebabkan karena jilbabnya. Dan sebaliknya, jika perempuan berjilbab justru berprilakunya buruk itu terjadi bukan sebab jilbabnya tapi sifatnya dan perilakunya sendiri. []

Tags: aurathusein muhammadJilbabmarzuki wahidmemaknai jilbabpenutup auratquraeish syihab
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Biasa disapa akrab dengan panggilan Arul, lulusan S1 Ekonomi Syariah di Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, tukang masak di gunung, tapi lebih banyak diam, mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Kampung Adat Kranggan

Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota

8 Februari 2023
Party Pooper

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

8 Februari 2023
Sunat Perempuan

Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan : Memahami Bahaya P2GP

8 Februari 2023
Pencemaran Udara

Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Menurut Pandangan Islam

7 Februari 2023
Pengesahan RUU PPRT

Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

7 Februari 2023
NU Merangkul Feminisme

Feminis-NU-isme: Ketika “NU Merangkul Feminisme”

7 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Saw Meminta Kepada Para Suami agar Jangan Melecehkan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan : Memahami Bahaya P2GP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Sisi Lain dari Haul Gus Dur ke-10 di Cirebon, yang Bikin Semua jadi Ambyar - Mubadalah pada Alissa Wahid: Islam Menolak Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan pada Hari Anti Sunat Perempuan Internasional: Bukti Praktik P2GP Membahayakan Perempuan
  • Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT - kabarwarga.com pada RUU PPRT dan Penghapusan Perbudakan Modern
  • Satu abad NU: empat hal yang perlu disiapkan ormas Islam terbesar di Indonesia ini untuk memasuki usia abad ke-2 - Course View pada Mendidikkan 7 Nalar Moderat Buya Husein Muhammad
  • Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim Menurut Islam pada Bagaimana Pandangan Islam Terhadap Global Warming?
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist