• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Husnul Khatimah

KH. Husein Muhammad KH. Husein Muhammad
31/05/2020
in Hikmah
0
94
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Seperti Ramadan tahun lalu dan tahun-tahu sebelumnya.

Cukup banyak orang wafat/meninggal dunia, pada bulan yang baik dan mulia ini. Para keluarga, sahabat dan kenalannya ikut berdukacita atas peristiwa itu dan mendoakan : “Semoga Husnul Khatimah”. 

Seorang teman FB bertanya apakah maknanya?. Lalu aku bercerita seperti ini :

Imam al-Subki mengutip Abu al-Faraj ibn Al Jauzi dalam kitab “Al-Tsabat ‘Inda al-Mamat”, mengutip keterangan  Ahmad al-Ghazali, seorang sufi besar, adik Imam Abu Hamid al-Ghazali, mengatakan : 

«لما كان يوم الإثنين وقت الصبح توضأ أخي أبو حامد وصلّى، وقال: “عليّ بالكفن”، فأخذه وقبّله، ووضعه على عينيه وقال: “سمعاً وطاعة للدخول على الملك”، ثم مدّ رجليه واستقبل القبلة ومات قبل الإسفار».
وقد سأله قبيل الموت بعض أصحابه:، فقالوا له: أوصِ. فقال: «عليك بالإخلاص» فلم يزل يكررها حتى مات.

Baca Juga:

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

“Hari Senin, waktu subuh, kakakku mengambil air wudhu, lalu shalat. Sesudah itu ia minta diambilkan kain kafan. Ia menciumnya lalu meletakkannya  di matanya. Ia kemudian mengucapkan : 
.
سمعا وطاعة لله للدخول على الملك 

“Aku telah pasrah dan siap memasuki Singgasana Tuhan”.

Sesudah itu ia meluruskan kedua kakinya dan mengarahkannya ke kiblat. Sebelum matahari pagi merekah, iapun pulang/kembali ke asal. Wafat. Inna Lillah wa Inna ilaihi Raji’un. Kita semua milik Allah dan kepada-Nya kita semua kembali.

Sebelum mengembuskan nafas terakhirnya Al-Ghazali menyampaikan pesan kepada keluarga dan para sahabatnya : 

عليك بالاخلاص .. عليك بالاخلاص .. عليك بالاخلاص 

Ikhlaslah… Ikhlaslah…Ikhlashlah 

Kata-kata itu mengandung arti, Lakukanlah segala hal hanya karena Allah saja.Pasrahkan segalanya kepada-Nya. 

Siapa yang saat embusan nafas terakhirnya menyerahkan dirinya hanya kepada Allah, masuk sorga.
Firman Allah menyatakan : 

ولا تموتن الا وانتم مسلمون. 

“Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan sebagai orang yang pasrah kepada Allah”. 

Itulah kematian “Husnul Khatimah”. Akhir yang baik. 

Sebuah hadits menyatakan :

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ» رَوَاهُ أَبُو دَاوُد،

“Siapa yang kata-kata terakhirnya : “La Ilaha Illa Allah”, dia masuk sorga”.

Ini juga tanda “Husnul Khatimah”. 

Semoga kita semua kelak seperti al-Imam al-Ghazali. Amiin. 

KH. Husein Muhammad

KH. Husein Muhammad

KH Husein Muhammad adalah kyai yang aktif memperjuangkan keadilan gender dalam perspektif Islam dan salah satu pengasuh PP Dar al Tauhid Arjawinangun Cirebon.

Terkait Posts

Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Bekerja dalam islam

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

5 Juli 2025
Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID