Rabu, 26 November 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    Fahmina

    Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

    Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    Demokrasi

    Kelas Diskusi Islam & Demokrasi Fahmina Soroti Rapuhnya Demokrasi dan Pengalaman Diskriminasi Kelompok Minoritas

    Kekerasan Seksual

    Kelas Diskusi Islam dan Gender Fahmina Ungkap Masalah Laten Kekerasan Seksual dan Perkawinan Anak

    Fahmina yang

    Fahmina Luncurkan Buku “Bergerak untuk Peradaban Berkeadilan” di Harlah ke-25

    25 Tahun Fahmina

    Fahmina Akan Gelar Peringatan 25 Tahun, Ini Rangkaian Acaranya

    P2GP

    P2GP Harus Diakhiri: KUPI Minta Negara Serius Libatkan Ulama Perempuan dalam Setiap Kebijakan

    P2GP

    Istiqamah di Tengah Penolakan: Perjuangan Panjang KUPI Menghentikan P2GP

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hari Guru Nasional

    Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

    Ruang Aman

    Hari Anak Sedunia: Ciptakan Ruang Aman bagi Anak Penyandang Disabilitas

    kitab Dha’ul Misbah

    Tradisi Perjodohan: Mengurai Pesan Etika Kiai Hasyim dalam Kitab Dha’ul Misbah

    Guru Hebat

    Guru Hebat, Dari Pahlawan Kemerdekaan Sampai Penjaga Masa Depan Bangsa

    Fiqh al-Murūnah

    Penyandang Disabilitas dan Fiqh al-Murūnah: Ruh Kasih Islam

    Juru Bicara Disabilitas

    Pentingnya Juru Bicara Disabilitas Berperspektif Gender

    Fahmina

    Fahmina: Membuka Ruang Belajar, Menumbuhkan Gerakan

    Kekerasan terhadap Difabel

    Menyoal Kekerasan terhadap Difabel Dengan Paradigma Akal Kultural

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Fahmina

    Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

    Fahmina

    Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

    Inklusif

    Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    Demokrasi

    Kelas Diskusi Islam & Demokrasi Fahmina Soroti Rapuhnya Demokrasi dan Pengalaman Diskriminasi Kelompok Minoritas

    Kekerasan Seksual

    Kelas Diskusi Islam dan Gender Fahmina Ungkap Masalah Laten Kekerasan Seksual dan Perkawinan Anak

    Fahmina yang

    Fahmina Luncurkan Buku “Bergerak untuk Peradaban Berkeadilan” di Harlah ke-25

    25 Tahun Fahmina

    Fahmina Akan Gelar Peringatan 25 Tahun, Ini Rangkaian Acaranya

    P2GP

    P2GP Harus Diakhiri: KUPI Minta Negara Serius Libatkan Ulama Perempuan dalam Setiap Kebijakan

    P2GP

    Istiqamah di Tengah Penolakan: Perjuangan Panjang KUPI Menghentikan P2GP

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Hari Guru Nasional

    Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

    Ruang Aman

    Hari Anak Sedunia: Ciptakan Ruang Aman bagi Anak Penyandang Disabilitas

    kitab Dha’ul Misbah

    Tradisi Perjodohan: Mengurai Pesan Etika Kiai Hasyim dalam Kitab Dha’ul Misbah

    Guru Hebat

    Guru Hebat, Dari Pahlawan Kemerdekaan Sampai Penjaga Masa Depan Bangsa

    Fiqh al-Murūnah

    Penyandang Disabilitas dan Fiqh al-Murūnah: Ruh Kasih Islam

    Juru Bicara Disabilitas

    Pentingnya Juru Bicara Disabilitas Berperspektif Gender

    Fahmina

    Fahmina: Membuka Ruang Belajar, Menumbuhkan Gerakan

    Kekerasan terhadap Difabel

    Menyoal Kekerasan terhadap Difabel Dengan Paradigma Akal Kultural

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Binatang

    Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

    Ujung Sajadah

    Tangis di Ujung Sajadah

    Surga

    Menyingkap Lemahnya Hadis-hadis Seksualitas tentang Kenikmatan Surga

    Surga

    Surga dalam Logika Mubadalah

    Kenikmatan Surga

    Kenikmatan Surga adalah Azwāj Muṭahharah

    Surga Perempuan

    Di mana Tempat Perempuan Ketika di Surga?

    Surga

    Ketika Surga Direduksi Jadi Ruang Syahwat Laki-Laki

    Perempuan Lebih Rendah

    Ketakwaan Perempuan Tidak Lebih Rendah dari Laki-laki

    Keterbukaan Rumah Tangga

    Keterbukaan Adalah Kunci Utama Keharmonisan Rumah Tangga

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Identitas Perempuan setelah Menikah

Wanda Roxanne Wanda Roxanne
13 Agustus 2020
in Aktual
0
708
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Ada yang mengatakan bahwa setelah menikah, perempuan mulai kehilangan identitasnya. Saya pernah mendengar, “setelah menikah, perempuan adalah milik suaminya”. Saya ngeri sekali mendengar hal seperti ini. Kata milik menunjukkan bahwa istri adalah objek dan suami memiliki hak penuh pada istrinya.

Jadi, tidak heran jika setelah menikah, perempuan dipanggil dengan nama suaminya. Itu mengapa kita sering mendengar, Bu Bambang, Bu Agus, dan seterusnya. Tapi kita tidak pernah mendengar suami yang dipanggil dengan nama istrinya, misal, Pak Juleha, Pak Zakiya, dan seterusnya. Kecuali itu nama anak pertamanya. Mama saya juga dipanggil “Bu Wanda”, dan Papa saya dipanggil “Pak Wanda”. Yang kadang, si pemanggil ini tidak tahu Wanda itu yang mana.

Panggilan ini tidak hanya sebagai kebiasaan dan budaya yang khas, tapi juga menegaskan peran seseorang tersebut. Setelah memiliki anak, perempuan senang memanggil dirinya sebagai Ibu + nama anaknya, misal, Ibu Lulu. Saya jadi ingat, Ibu Alissa Wahid pernah bercerita bahwa beliau tetap menggunakan namanya, tidak mencatut nama belakang suaminya, karena beliau ingin menjadi identitas dirinya tidak kabur karena peran sosial sebagai istri ataupun ibu.

Sebenarnya sah-sah saja memanggil diri dengan sebutan apa saja. Setiap orang pasti ingin menonjolkan identitasnya dalam lingkungan sosial berdasarkan peran tertentu, pekerjaan atau lebih senang dipanggil dengan nama panggilannya. Misal di Korea, akan lazim untuk memanggil seseorang berdasarkan nama dan pekerjaannya, seperti “Penulis Ko”, dst.

Kebetulan Mbak Lya Fahmi (Psikolog Klinis) dan Mbak Admin Ihya’ Ienas Tsuroiyah beberapa hari lalu berbicara tentang “Menemukan Makna Diri Setelah Menjadi Istri dan juga obrolan Teh Nurul Bahrul Ulum dan Mbak Ashilli, “Mengejar Mimpi Setelah Menikah”. Kedua obrolan ini mencerahkan dan menginpirasi saya secara personal.

Saat Mbak Ienas ikut arisan setelah menikah, semua Ibu-ibu yang mengikuti arisan akan dipanggil dengan nama suaminya. Tapi suami Mbak Ienas, Gus Ulil sudah meminta Mbak Ienas tidak menggunakan namanya. Jadi Mbak Ienas satu-satunya peserta arisan yang ditulis dengan namanya, bukan nama suaminya.

Mbak Ienas mengatakan, “Saat saya terjun di media sosial, saya tidak dikenal sebagai Ienas. Waktu terjun di media sosial, saya tidak punya identitas”. Dia hanya memiliki tiga identitas, yaitu “Putrinya Gus Mus”, “Istrinya Gus Ulil”, dan “Kakaknya Mas Ova”. Jadi kemudian Mbak Ienas membangun self brand dengan membuat kue karena itu memang hal yang disukainya. Akhirnya dia dikenal sebagai “Ienas the baker”. Dan sekarang dikenal sebagai “Mbak Admin” Ngaji Ihya’.

Sebagian orang tidak nyaman ketika identitasnya dilekatkan dengan orang lain. Sekalipun ketika menambah dan berubah peran sosialnya, maka terjadi “shifting” yang tidak dapat dihindarkan. Dan identitas manusia akan berubah seiring bertambahnya peran sosial dan juga stereotip yang mendampinginya.

Setelah menikah maka kegiatan sebagian perempuan menjadi terbatas. Ada yang mengatakan bahwa fase kehidupan perempuan berakhir setelah menikah. Kata Teh Nurul, bagi perempuan, kemandirian itu keniscayaan. Perempuan setelah menikah juga boleh lebih menonjolkan dirinya sebagai Aktivis, dari pada Ibu atau istri. Setelah menikah, perempuan tetap bisa bersosialisasi dan menggapai impiannya.

Manusia itu kan makhluk sosial dan makhluk individu. Diri (self) dan identitas adalah konstruk cognitif yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dan persepsi. Definisi sederhana identitas menurut KBBI, adalah ciri-ciri atau keadaan khusus; jati diri. Menurut Stella Ting Toomey, identitas adalah refleksi diri atau cerminan diri yang berasal dari keluarga, gender, budaya, etnis dan proses sosialisasi.

Ketika kita berbicara tentang manusia sebagai diri yang utuh, kita dapat memandang diri dengan identitas sosial dan identitas personal. Dalam identitas sosial, kita merupakan collective self yang membangun identitas dengan berbagi atribut dengan orang lain. Ini adalah hubungan kita dengan orang lain, yang biasa disebut sebagai peran sosial.

Dalam identitas personal, kita adalah individual self yang membangun atribut yang unik yang membedakan kita dengan yang lain. Hubungannya adalah “I” dan “me”, atau “aku” dan “diriku”. Kita bebas mendefinisikan diri kita sebagaimana kita ingin dikenal dan mengenal diri sendiri.

Dengan begitu, kita boleh menonjolkan individual self sebagai identitas yang khas dan tidak dilekatkan dengan siapapun atau lebih menonjolkan identitas kolektifnya. Seperti Mbak Ienas, individual self-nya adalah sebagai Ienas The Baker dan Mbak Admin. Dalam collective self, maka identitasnya adalah sebagai Anak Gus Mus, Istri Gus Ulil, atau Ibu Ben.

Panggilan-panggilan ini sebenarnya dapat terus berubah sesuai tempat, kondisi dan peran sosial pada saat individu berada. Menusia tidak selamanya menjadi anak, tidak selamanya menjadi istri dan tidak selamanya menjabat peran tertentu dalam pekerjaannya.

Identitas individu sebagai individual self menunjukkan bahwa dia adalah independent self, yaitu individu yang otonom, unik, sebagai satu kesatuan dan statusnya stabil. Identitas individu sebagai collective self merupakan interdependent self yang statusnya terhubung dengan orang lain, lingkungan sosial, dan dapat berubah sesuai situasi, peran dan hubungan. Manusia adalah teka-teki bagi dirinya sendiri. Kita akan terus mencari dan menemukan hal-hal baru dalam hidup. Selamat membangun jati diri dan menemukan makna diri untuk hidup dan kehidupan yang berkualitas. []

Wanda Roxanne

Wanda Roxanne

Wanda Roxanne Ratu Pricillia adalah alumni Psikologi Universitas Airlangga dan alumni Kajian Gender Universitas Indonesia. Tertarik pada kajian gender, psikologi dan kesehatan mental. Merupakan inisiator kelas pengembangan diri @puzzlediri dan platform isu-isu gender @ceritakubi, serta bergabung dengan komunitas Puan Menulis.

Terkait Posts

Fahmina
Aktual

Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia

26 November 2025
Binatang
Hikmah

Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang

26 November 2025
Fahmina
Aktual

Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina

26 November 2025
Film Pangku
Film

Film Pangku: Tak Sebandingnya Hak Perempuan dengan Beban yang Ditanggung

26 November 2025
Inklusif
Aktual

Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

26 November 2025
Hari Guru Nasional
Publik

Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

26 November 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tradisi Pesantren

    Fahmina dan Transformasi Tradisi Pesantren

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Guru Nasional: Saatnya Pendidikan Sadar Multi-intelegensia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hari Anak Sedunia: Ciptakan Ruang Aman bagi Anak Penyandang Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Pangku: Tak Sebandingnya Hak Perempuan dengan Beban yang Ditanggung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Marzuki Rais: Fahmina Tumbuh dari Kontrakan, Kuat di Pendidikan, Meluas Lewat Jejaring Asia
  • Animal Stories From The Qur’an: Menyelami Bagaimana Al-Qur’an Merayakan Biodiversitas Binatang
  • Marzuki Rais Beberkan Tantangan Advokasi dan Misi Keberagaman Fahmina
  • Film Pangku: Tak Sebandingnya Hak Perempuan dengan Beban yang Ditanggung
  • Peringati Seperempat Abad, Fahmina Kuatkan Gerakan Pendidikan Inklusif

Komentar Terbaru

  • Refleksi Hari Pahlawan: Tiga Rahim Penyangga Dunia pada Menolak Gelar Pahlawan: Catatan Hijroatul Maghfiroh atas Dosa Ekologis Soeharto
  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID