• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Istri Menyusui Berhak atas Gizi yang Cukup

Imam Nakhai Imam Nakhai
02/08/2019
in Publik
0
istri menyusui

istri menyusui berhak mendapatkan hak tambahan.

35
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Laki laki adalah sabagai qawwam atas perempuan (istri) sebab kelebihan yg dikaruniakan Allah kepada “sebagian” laki laki atas “sebagian” perempuan, dan sebab mereka memberikan nafkah dari harta hartanya. (Surah An-Nisa’ [4]: 34)

وَٱلۡوَ ٰ⁠لِدَ ٰ⁠تُ یُرۡضِعۡنَ أَوۡلَـٰدَهُنَّ حَوۡلَیۡنِ كَامِلَیۡنِۖ لِمَنۡ أَرَادَ أَن یُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَۚ وَعَلَى ٱلۡمَوۡلُودِ لَهُۥ رِزۡقُهُنَّ وَكِسۡوَتُهُنَّ بِٱلۡمَعۡرُوفِ

Istri-istri yang memiliki anak wajib menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan susuan. Dan wajib bagi ayah yg memilki anak memberikan “rizqi” dan pakaian secara makruf kepada istri istrinya (ketika ia menyusui itu). (Surah al-Baqarah [2]: 233)

Ayat pertama, biasanya dijadikan dalil kewajiban suami memberi nafkah istrinya, baik istri punya anak atau tidak. Sekalipun perlu diskusi apakah kewajiban nafkah itu bersifat permanen atau dinamis (hanya karena istri tidak punya akses ekonomi dan pekerjaan)

Baca Juga:

Bekerja itu Ibadah

Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi

Jangan Malu Bekerja

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Ayat kedua lebih khusus dari ayat pertama, menegskan bahwa “suami yang memiliki anak” wajib memberikan “rizki” (bukan nafkah) dan pakaian istri yang sedang menyusui anaknya.

Jadi beda antara ayat pertama dan kedua. Yang pertama bicara tentang kewajiban nafkah suami kepada istri, dan yang kedua bicara kewajiban rizki dan pakaian kepada istri yg menyusui. Istri menyusui berbeda dengan istri saja. Jika istri saja, maka hanya nafkah, jika istri menyusui, maka istri menyusui berhak mendapatkan tambahan rizki dan pakaian.

Kedua ayat ini dengan tegas menyatakan bahwa ketika istri sedang menyusui, sedang menjalankan fungsi reproduksinya, maka suami wajib memberikan nafkah tambahan, bukan hanya nafkah, tapi nafkah, rizki dan pakaian. Nafkah tambahan wajib diberikan, karena memang istri yang sedang menyusui membutuhkan asupan energi, gizi yang cukup agar ibu dan anak yang disusuinya sehat dan tumbuh dengan baik.

Sudahkah kita para suami memberi nafkah tambahan itu? Wahai para istri yang menjalankan fungsi reproduksinya, sudahkah menerima nafkah tambahan itu?[]

Imam Nakhai

Imam Nakhai

Bekerja di Komnas Perempuan

Terkait Posts

Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID