• Login
  • Register
Selasa, 24 Mei 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Larangan Memukul Anak-anak

    Ternyata ini Penyebabnya, Pernikahan Eka S Rufaidah yang Bertahan Cuma 8 Hari

    mubadalah

    Mubadalah dan ID COMM akan Gelar Webinar Perempuan Bekerja di Mata Islam

    niat puasa

    Bacaan Niat Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    5 Keutamaan Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    Bacaan Doa Sebelum Hubungan Intim

    1 Syawal 1443 Hijriah Resmi Jatuh pada Senin 2 Mei 2022, Ini Niat dan Tata Cara Shalat Idulfitri

    ngaji diri

    Ngaji Diri Part 8 : Healing Ala Bu Menteri

    Social Justice Day

    Pandangan Nyai Usfiyatul Soal Kepemimpinan

    Kartini

    Nur Rofiah Sebut RA Kartini Jadi Spirit Pemanusiaan Penuh Perempuan

    keluarga sakinah

    Keseimbangan Jadi Prinsip Utama Dalam Bangun Relasi Suami dan Istri

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Ibu Rumah Tangga

    Ibu Rumah Tangga Vs Bapak Rumah Tangga Bukan Kompetisi

    dampak kawin anak

    Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI

    Larangan Memukul Anak-anak

    Larangan Memukul Anak-anak dalam Islam

    Peran Islam Merawat Bhineka Tunggal Ika

    Bagaimana Peran Islam Merawat Bhineka Tunggal Ika?

    Menjaga Relasi Pasutri

    3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

    meluruskan niat menikah

    Pentingnya Meluruskan Niat Menikah

    hamil

    Perlunya Dukungan Suami dan Keluarga, saat Masa Kehamilan Istri

    Demokrasi Indonesia

    Hate Spin, Ancaman bagi Demokrasi Indonesia

    Nabi Saw tidak melarang perempuan shalat berjamaah di masjid

    Nabi Saw Tidak Melarang Perempuan Shalat Berjamaah di Masjid

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    dampak kawin anak

    Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI

    Makna Tradisi Lebaran

    Menggali Makna Tradisi Lebaran Topat dan Praonan

    Larangan Memukul Anak-anak

    Larangan Memukul Anak-anak dalam Islam

    Menjaga Relasi Pasutri

    3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

    Mengenal Taylor Swift

    Mengenal Taylor Swift Lebih Dekat dari Lagu The Man

    meluruskan niat menikah

    Pentingnya Meluruskan Niat Menikah

    Refleksi Iman

    Refleksi Iman dan Rasa Aman Manusia dalam Kehidupan

    hamil

    Perlunya Dukungan Suami dan Keluarga, saat Masa Kehamilan Istri

    Nabi Saw tidak melarang perempuan shalat berjamaah di masjid

    Nabi Saw Tidak Melarang Perempuan Shalat Berjamaah di Masjid

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Suara Perempuan

    Suara-suara Perempuan yang Didengar Allah Swt dalam al-Qur’an

    Cinta Tanah Air dalam Islam

    Cinta Tanah Air dalam Islam: Perspektif KUPI

    Mengasuh Anak

    Apakah Mengasuh Anak Hanya Menjadi Tanggung Jawab Istri dan Mencari Nafkah Hanya Tanggung Jawab Suami?

    Hadits tentang Pemukulan Anak

    Hadits tentang Pemukulan Anak dalam Perspektif Maqashid Syariah

    Khutbah Idulfitri

    Khutbah Idulfitri 1443 H: Idulfitri sebagai Momentum Ibadah Kebahagiaan dalam Islam

    Nabi Muhammad Tidak Pernah Memukul Istri

    7 Kategori Zakat Fitrah Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Seksual

    doa saat dilanda penderitaan

    Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Lengkap dengan Artinya

    zakat fitrah

    6 Syarat Seseorang Wajib Bayar Zakat Fitrah

    mendidik

    5 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad Saw

  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Larangan Memukul Anak-anak

    Ternyata ini Penyebabnya, Pernikahan Eka S Rufaidah yang Bertahan Cuma 8 Hari

    mubadalah

    Mubadalah dan ID COMM akan Gelar Webinar Perempuan Bekerja di Mata Islam

    niat puasa

    Bacaan Niat Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    5 Keutamaan Puasa Sunah Enam Hari di Bulan Syawal

    Bacaan Doa Sebelum Hubungan Intim

    1 Syawal 1443 Hijriah Resmi Jatuh pada Senin 2 Mei 2022, Ini Niat dan Tata Cara Shalat Idulfitri

    ngaji diri

    Ngaji Diri Part 8 : Healing Ala Bu Menteri

    Social Justice Day

    Pandangan Nyai Usfiyatul Soal Kepemimpinan

    Kartini

    Nur Rofiah Sebut RA Kartini Jadi Spirit Pemanusiaan Penuh Perempuan

    keluarga sakinah

    Keseimbangan Jadi Prinsip Utama Dalam Bangun Relasi Suami dan Istri

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Ibu Rumah Tangga

    Ibu Rumah Tangga Vs Bapak Rumah Tangga Bukan Kompetisi

    dampak kawin anak

    Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI

    Larangan Memukul Anak-anak

    Larangan Memukul Anak-anak dalam Islam

    Peran Islam Merawat Bhineka Tunggal Ika

    Bagaimana Peran Islam Merawat Bhineka Tunggal Ika?

    Menjaga Relasi Pasutri

    3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

    meluruskan niat menikah

    Pentingnya Meluruskan Niat Menikah

    hamil

    Perlunya Dukungan Suami dan Keluarga, saat Masa Kehamilan Istri

    Demokrasi Indonesia

    Hate Spin, Ancaman bagi Demokrasi Indonesia

    Nabi Saw tidak melarang perempuan shalat berjamaah di masjid

    Nabi Saw Tidak Melarang Perempuan Shalat Berjamaah di Masjid

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    dampak kawin anak

    Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI

    Makna Tradisi Lebaran

    Menggali Makna Tradisi Lebaran Topat dan Praonan

    Larangan Memukul Anak-anak

    Larangan Memukul Anak-anak dalam Islam

    Menjaga Relasi Pasutri

    3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

    Mengenal Taylor Swift

    Mengenal Taylor Swift Lebih Dekat dari Lagu The Man

    meluruskan niat menikah

    Pentingnya Meluruskan Niat Menikah

    Refleksi Iman

    Refleksi Iman dan Rasa Aman Manusia dalam Kehidupan

    hamil

    Perlunya Dukungan Suami dan Keluarga, saat Masa Kehamilan Istri

    Nabi Saw tidak melarang perempuan shalat berjamaah di masjid

    Nabi Saw Tidak Melarang Perempuan Shalat Berjamaah di Masjid

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Suara Perempuan

    Suara-suara Perempuan yang Didengar Allah Swt dalam al-Qur’an

    Cinta Tanah Air dalam Islam

    Cinta Tanah Air dalam Islam: Perspektif KUPI

    Mengasuh Anak

    Apakah Mengasuh Anak Hanya Menjadi Tanggung Jawab Istri dan Mencari Nafkah Hanya Tanggung Jawab Suami?

    Hadits tentang Pemukulan Anak

    Hadits tentang Pemukulan Anak dalam Perspektif Maqashid Syariah

    Khutbah Idulfitri

    Khutbah Idulfitri 1443 H: Idulfitri sebagai Momentum Ibadah Kebahagiaan dalam Islam

    Nabi Muhammad Tidak Pernah Memukul Istri

    7 Kategori Zakat Fitrah Bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Seksual

    doa saat dilanda penderitaan

    Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga Lengkap dengan Artinya

    zakat fitrah

    6 Syarat Seseorang Wajib Bayar Zakat Fitrah

    mendidik

    5 Cara Mendidik Anak Ala Nabi Muhammad Saw

  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Istri tidak Masak untuk Suami, Apakah Layak Dipoligami?

Dalam budaya patriarkhi, perempuan digambarkan sebagai sosok makhluk yang hanya memiliki peran dalam ranah domestik dan laki-laki sebagai memiliki peran dalam ranah publik

Isti'anah Isti'anah
07/01/2022
in Keluarga
0
Pekerja Rumah Tangga

Pekerja Rumah Tangga

144
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mencermati viralnya film drama layangan putus, membawa saya berselancar di dunia maya mencari penulis asli dari cerita film ini,  berdasarkan kabar konon cerita dalam film tersebut berasal dari kisah nyata yang ditulis secara bersambung dalam sebuah media sosial dan akhirnya dibuat dalam bentuk novel. Hasil selancaran tersebut membuahkan hasil, menemukan penulis asli juga menemukan pemberitaan yang luar biasa meramaikan jagat dunia maya terkait pro dan kontra yang ditulis kaum netizen di media sosial.

Salah satu isu yang beredar di dunia maya atas peristiwa poligami yang dilakukan suami dalam kisah nyata tersebut adalah poligami dilakukan karena istri jarang memasak untuk suami, dan jarang menemani makan. Hal ini adalah salah satu dari banyak alasan yang dituliskan dalam media sosial yang tentu kebenarannya belum dapat dipastikan. Tetapi isu alasan ini sangat sensitif dan patut diluruskan terkait hak dan kewajiban suami dan istri dalam rumah tangga, bagaimana sebenarnya tugas istri dan suami dalam rumah tangga.

Betulkah memasak adalah tugas istri, dan istri yang jarang memasak untuk suami apakah  layak dipoligami?  Jika kita kembali pada persoalan peran suami dan istri dalam rumah tangga maka hal tersebut sangat terkait erat dengan budaya. Budaya yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia masih sangat patriarkhi, perempuan masih mendapatkan perlakuan tidak adil dalam masyarakat.

Ragam ketidakadilan gender tersebut di antaranya adalah : Marginalisasi atau proses peminggiran/pemiskinan, yang mengakibatkan kemiskinan secara ekonomi. Misalnya dalam  memperoleh akses pendidikan, anak perempuan tidak perlu sekolah tinggi-tinggi karena akhirnya akan  kembali ke dapur. (dimarginalkan dalam keluarga). Subordinasi atau penomorduaan, keyakinan bahwa salah satu jenis kelamin dianggap lebih penting atau lebih utama dibanding jenis kelamin lainnya.

Stereotipe, adalah citra baku tentang individu atau kelompok yang tidak sesuai dengan kenyataan empiris yang ada. Perempuan hanya mampu mengerjakan pekerjaan kerumahtanggaan, tidak rasional, baperan, penakut, cengeng, tidak tegas, penggoda, sumber fitnah. Kekerasan (violence), adalah suatu serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang, seperti perkosaan, pemukulan, penyiksaan,  dan pelecehan sehingga secara emosional terusik. Beban ganda, adalah beban yang harus ditanggung oleh salah satu jenis kelamin tertentu secara berlebihan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Doa untuk Menjaga Relasi Pasangan Suami Istri Tetap Hangat dan Harmonis
  • Ibu Rumah Tangga Vs Bapak Rumah Tangga Bukan Kompetisi
  • Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI
  • 3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

Baca Juga:

Doa untuk Menjaga Relasi Pasangan Suami Istri Tetap Hangat dan Harmonis

Ibu Rumah Tangga Vs Bapak Rumah Tangga Bukan Kompetisi

Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI

3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

Dalam budaya patriarkhi, perempuan digambarkan sebagai sosok makhluk yang hanya memiliki peran dalam ranah domestik dan laki-laki sebagai memiliki peran dalam ranah publik. Budaya Jawa -misalnya- sangat kental dengan nuansa patriarki. Masyarakat Jawa merupakan masyarakat yang memiliki pembatasan-pembatasan tertentu dalam relasi gender yang memperlihatkan kedudukan dan peran laki-laki  lebih dominan dibanding perempuan.

Dalam budaya Jawa yang cenderung paternalistik, laki-laki memiliki kedudukan yang istimewa. Perempuan Jawa diharapkan dapat menjadi seorang pribadi yang selalu tunduk dan patuh pada kekuasaan laki-laki. Dalam budaya Jawa misalnya, diajarkan kalau posisi perempuan sebagai pendamping di rumah, dan dalam sebuah pepatah Jawa disebutkan “suwargo nurut, neroko katut”, artinya istri hanya menumpang pada laki-laki, bila laki-laki masuk neraka istri pasti ikut terbawa.

Di India ada yang namanya tradisi sathi, tradisi ini terjadi saat suami meninggal, maka sang istri harus ikut dibakar dengan suami. Praktik-praktik tersebut terjadi dalam  budaya patriarki yang akhirnya menstigmakan bahwa perempuan harus ´patuh´ di hadapan lelaki atau suaminya, bahkan harus turut serta hingga ke liang lahat. Tradisi sathi kini sudah dilarang, namum imbas pada peran dan posisi perempuan sebagai makhluk di bawah laki-laki belum hilang.

Dari kondisi tersebut,  maka diperoleh gambaran perempuan ideal dalam budaya patriarkhi yaitu : 1) Hanya harus mengurus rumah tangga (melayani suami dan mengurus  anak), 2) Tidak keluar rumah (untuk bekerja dan lain-lain), 3) penurut dan tidak banyak protes, 4) hanya dapat berkiprah dalam wilayah “dapur, sumur dan kasur”.

Gambaran tersebut tentu akan sangat berdampak pada perempuan itu sendiri di antaranya:  perempuan tidak mandiri, tidak percaya diri atau rendah diri,  selalu mengutamakan atau mengedepankan laki-laki sebagai pengambil keputusan, penakut terhadap laki-laki. Sehingga jika terjadi sesuatu pada suami, baik akibat perceraian atau akibat lainnya, maka perempuan-perempuan bentukan budaya patriarkhi akan menghadapinya dengan sangat berat akibat ketidakmandirian, kepenakutan dan sifat-sifat lemah lainnya.

Sedangkan dalam saat yang sama dituntut kemandirian dan keberanian. Hal ini jugalah  yang konon terjadi dalam kisah nyata “layangan putus”,  saat akses nafkah sudah tidak didapat oleh sang istri dari mantan suaminya. Konon saat masih terikat pernikahan sang istri tidak bekerja dan hanya di rumah mengurus suami dan  anak yang terhitung banyak.

Beban hidup pasca perceraian yang terasa sangat berat harus dihadapi seorang diri oleh sang istri untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya karena tidak memiliki harta dan tidak memiliki pekerjaan (tidak memiliki kemandirian secara ekonomi).

Realitas di masyarakat, banyak perempuan menjadi kepala keluarga baik karena ditinggal  suami akibat perceraian atau kematian, juga banyak suami yang tidak bekerja baik akibat PHK atau lain sebagainya. Maka solusinya adalah perempuan harus kuat dan berdaya, yang dapat dilakukan adalah memiliki kemandirian dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan juga politik.

Banyak masyarakat muslim menyangka bahwa perempuan hanya dapat memiliki peran domestik ini dikaitkan dengan perintah agama. Akan tetapi perintah agama yang manakah yang menyatakan demikian. Jangan-jangan banyak orang menyangka saja tanpa tahu sebenarnya.

Tetapi persangkaan demikian bukan tanpa alasan, dalam sebuah kitab yang dikaji di banyak pesantren yaitu kitab ‘Uqudullujain, dikatakan : “Istri juga wajib melanggengkan rasa malu kepada suami, tidak sering lewat dihadapannya, menundukkan pandangan dihadapan suami, patuh atas perintah suami, diam ketika suami berbicara, berdiri ketika kedatangan dan kepergian suami, menampakkan rasa cinta ketika di dekatnya, menampakkan kebahagiaan ketika melihatnya, menampilkan dirinya kepada suami ketika hendak tidur, merawat kecantikan diri dan berharum-haruman, menanggalkan perhiasan diri ketika tidak ada suami. Apabila seorang istri harus bekerja di luar rumah dan meninggalkan keluarganya, maka istri haruslah mendapatkan izin dari suaminya. Dia tidak boleh meninggalkan rumah tanpa seizin suaminya karena istri layaknya tahanan bagi suaminya.

Kitab Uqudullujain tersebut sudah dikritisi salah satunya dalam bentuk buku berjudul Kembang Setaman Perkawinan yang disusun oleh Forum Kajian Kitab Kuning. (bersambung)

Tags: istrikeluargaLayangan Putusperkawinansuami
Isti'anah

Isti'anah

Dosen IAIC Tasikmalaya

Terkait Posts

Ibu Rumah Tangga

Ibu Rumah Tangga Vs Bapak Rumah Tangga Bukan Kompetisi

24 Mei 2022
dampak kawin anak

Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI

24 Mei 2022
Larangan Memukul Anak-anak

Larangan Memukul Anak-anak dalam Islam

24 Mei 2022
Menjaga Relasi Pasutri

3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

23 Mei 2022
meluruskan niat menikah

Pentingnya Meluruskan Niat Menikah

23 Mei 2022
hamil

Perlunya Dukungan Suami dan Keluarga, saat Masa Kehamilan Istri

23 Mei 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • meluruskan niat menikah

    Pentingnya Meluruskan Niat Menikah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Taylor Swift Lebih Dekat dari Lagu The Man

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 3 Strategi Menjaga Relasi Pasutri dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah Anak Laki-laki Lebih Baik dari Anak Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Iman dan Rasa Aman Manusia dalam Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kisah Perempuan Desa yang Ingin Beranjak
  • Doa untuk Menjaga Relasi Pasangan Suami Istri Tetap Hangat dan Harmonis
  • Ibu Rumah Tangga Vs Bapak Rumah Tangga Bukan Kompetisi
  • Dampak Kawin Anak Menurut Ulama KUPI
  • Menggali Makna Tradisi Lebaran Topat dan Praonan

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kiat Membaca Kecerdasan Spiritual Perspektif Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist