• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Jimat Rahasia Muhammad (3): Pemimpin Tanpa Jarak

Abdul Rosyidi Abdul Rosyidi
01/11/2022
in Hikmah
0
Jimat Rahasia Muhammad (3): Pemimpin Tanpa Jarak
48
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id-Berikut lanjutan dari jimat rahasia Muhammad (3), yang membahas tentang pemimpin tanpa jarak. Pemimpin tanpa jarak dengan rakyat yang dipimpinnya terbilang penting. Untuk mengetahui apa yang sejatinya dibutuhkan masyarakat.

Setibanya di Mekah, Nabi Muhammad mengajak Sofwan untuk masuk Islam. Itu pun jika Sofwan mau. Jikapun tidak, Nabi tidak memaksanya.  Sebuah tawaran yang sangat murah. Andai saja Sofwan menerima tawaran Nabi, tentu semua masalahnya akan selesai secara melegakan. Tapi Sofwan tidak mau.

Begini ceritanya. Dari pelariannya di Laut Merah, Sofwan, dengan ditemani Umair datang kepada Nabi Muhammad. Tapi mereka berdua mendapati Nabi sedang berada di dalam Masjidil Haram. Nabi sedang salat jamaah Ashar bersama dengan para sahabat.

Melihat pemandangan mengherankan itu, Sofwan bertanya kepada Umair, “berapa kali kalian salat dalam sehari?”

“Lima kali,” jawab Umair.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Nyai Awanillah Amva: Jika Ingin Istri Seperti Khadijah, Muhammad-kan Dulu Dirimu

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

“Pada setiap kali jamaah, apakah Nabi selalu bersama kalian,” tanya Sofwan lagi.

“Iya, tentu saja,” kata Umair.

Ada rasa takjub dalam diri Sofwan. Betapa Nabi adalah seorang pemimpin yang selalu dekat dengan pengikutnya. Hal yang tidak pernah dia dapati pada diri seorang pemimpin yang lain yang dia kenal sebelumnya.

Selepas jamaah, Nabi pun keluar masjid dan mendapati Sofwan dan Umair berdiri menunggu beliau.

“Ya Muhammad, saya datang dengan sorban dari Umair. Dan izinkan kami ikut bersamamu,” kata Sofwan.

“Kemari, mendekatlah Sofwan,” kata Nabi.

Sofwan salah tingkah dengan keramahan Nabi. Ada keengganan yang menjalar ke seluruh tubuhnya. Sofwan masih terlihat ketakutan. Takut dibunuh Muhammad. Jangan-jangan, Muhammad sedang bersiasat?

Nabi pun membaca air muka Sofwan yang penuh rasa takut itu. “Umair bawa Sofwan kemari,” perintah Nabi kepada Umair.

Umair pun menarik tangan Sofwan untuk dibawa ke dekat Nabi Muhammad. Tapi Sofwan tidak mau. “Demi Allah sampai Anda bisa menyampaikan ke saya jaminan kemanannya, saya tidak akan mendekat,” katanya.

“Baiklah Sofwan, pikirkanlah tawaranku selama empat bulan.” “Umair, lepaskan Sofwan. Biarkan dia pergi,” kata Nabi.

Demikian penjelasan terkait jimat rahasia Muhammad  sukses dalam misi dakwahnya ialah menjadi pemimpin tanpa jarak dengan sahabat dan masyarakat. []

Tags: berjamaahislamjaminankeamanankisahMadinahmekahmuhammadnabisalatSofwansorbantawananumat
Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi, editor. Alumni PP Miftahul Muta'alimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Terkait Posts

Wahabi

Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi

30 Juni 2025
Taman Eden

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

30 Juni 2025
Beda Keyakinan

Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

30 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Fikih yang Berkeadilan: Mengafirmasi Seksualitas Perempuan

29 Juni 2025
Sakinah

Tafsir Sakinah

28 Juni 2025
Seksualitas Perempuan

Mari Hentikan Pengontrolan Seksualitas Perempuan

28 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID