• Login
  • Register
Selasa, 1 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Kaluna Tidak Hanya Putri Bungsu Papa Saja

Faktanya tidak hanya anak bungsu yang perjalanan hidupnya seperti Kaluna. Banyak juga anak tengah yang nasibnya sama

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
07/10/2024
in Film
0
Putri Bungsu

Putri Bungsu

763
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Tidak ada keluarga yang benar-benar cemara. Tidak ada keluarga yang benar-benar sempurna. Begitulah gambaran untuk setiap keluarga, termasuk keluarga Kaluna.

Kaluna tidak hanya putri bungsu papa dan mama saja. Di luar sana masih banyak Kaluna yang lain, meskipun ia bukan si bungsu, tapi ia merupakan anak sulung dan bahkan anak tengah.

Semua Kaluna berkejaran dengan usia orang tua. Fisik orang tua yang semakin menua membuat para Kaluna harus berjuang ekstra. Mewujudkan cita-citanya sendiri sambil berdarah-darah karena masih  harus menjadi tulang punggung keluarga.

Rasa Lelah dan ingin menyerah tentu saja sering membayangi diri para Kaluna. Namun besarnya harapan orang tua lah yang pada akhirnya menjadi pelejit semangat para Kaluna untuk bangkit lagi. Kaluna akan menjadi pengecut jika ia mengatakan kata-kata “aku menyerah”.

Siapakah Sebenarnya Kaluna?

Kaluna ialah nama seorang perempuan dalam film yang berjudul Sweet Home Loan karya sutradara Sabrina Rochelle Kalangie. Film ini rilis pada tanggal 26 September 2024 kemarin.

Baca Juga:

Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian

Begal dan Geng Motor yang Kian Meresahkan

Kiat-kiat Mewujudkan Keluarga Maslahah Menurut DR. Jamal Ma’mur Asmani

Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

Dalam film tersebut, Kaluna diceritakan sebagai anak bungsu perempuan. Ia memiliki kakak laki-laki sebagai anak pertama dan kakak perempuan sebagai anak tengah.

Kaluna dikisahkan sebagai sandwich generation yang harus men-support keluarganya. Mulai dari bayar tagihan listrik, memenuhi kebutuhan dapur, hingga harus mengalah dan berkorban atas semua yang terjadi di keluarganya.

Kondisi tersebut membuat Kaluna yang memiliki cita-cita memiliki rumah sendiri menjadi sangat mustahil untuk ia gapai. Namun ia tidak pernah menyerah dan putus asa. Meskipun banyak rintangan serta nada-nada meremehkan yang tertuju dan menyudutkannya.

Anak Tengah Juga Kaluna

Faktanya tidak hanya anak bungsu yang perjalanan hidupnya seperti Kaluna. Banyak juga anak tengah yang nasibnya sama.

Menjadi anak tengah sama halnya dengan anak bungsu yang menjadi harapan terakhir orang tua jika kakak-kakaknya gagal. Sementara jika kakaknya lebih sukses, maka akan selalu ada standar dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Ia harus bisa lebih sukses daripada kakaknya atau minimal setara.

Anak tengah harus selalu bisa menjadi penetral. Dewasa dan tanggung jawabnya harus seperti anak pertama. Sedangkan beban yang harus ia tanggung sebagai sandwich generation sama halnya dengan anak bungsu yang tinggal dengan orang tua dan menjadi harapan terakhir keluarga pada umumnya.

Tidak semua keluarga menaruh harapannya pada anak bungsu. Banyak juga anak tengah yang menjadi sandwich generation dan masih harus menanggung Pendidikan adiknya.

Dalam salah satu Podcast yang tayang di Youtube misalnya. Pembawa acara menjelaskan bahwa ia juga memiliki seorang teman perempuan yang nasibnya seperti Kaluna. Bahkan bisa dibilang lebih menderita.

Dalam podcast tersebut dijelaskan bahwa teman dari si pembawa acara yang merupakan seorang perempuan dan sandwich generation ini menjadi korban dari kelalaian kakaknya. KTP si perempuan tersebut digunakan untuk Pinjol oleh kakaknya, sementara hal tersebut terjadi tanpa seizin dirinya.

Pesan untuk Para Kaluna Di Luar Sana

Banyak juga Kaluna lain di luar sana. Selain ia harus men-support finansial keluarga. Ia juga masih harus mengerjakan kerjaan domestik yang semakin membuatnya memikul beban ganda.

Ia harus mengalah dan seringkali harus bertanggungjawab atas kesalahan-kesalahan yang orang lain perbuat di dalam keluarganya. Bukan karena ia tidak bisa menolak, tapi selalu, kehalusan hati dan rasa tanggungjawab yang dimilikinya menjadikan ia selalu merasa tidak akan tega.

Rasanya ingin sekali meneriakkan kata-kata pada para perempuan yang mengalami hidup seperti Kaluna di luar sana. “Kaluna kalian luar biasa. Kalian perempuan-perempuan tangguh.” []

Tags: Film IndonesiaFilm Sweet Loan HomeGenerasi SandwichkeluargaPutri BungsuRelasi
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Nurhayati Subakat

Nurhayati Subakat, Perempuan Hebat di Balik Kesuksesan Wardah

26 Juni 2025
Film Animasi

Belajar Nilai Toleransi dari Film Animasi Upin & Ipin

22 Juni 2025
Film Azzamine

Film Azzamine: Ketika Bentuk Proteksi Orang Tua Kepada Anak Perempuan Disalahartikan

20 Juni 2025
Tastefully Yours

Tastefully Yours : Membongkar Konstruksi Sosial dari Dapur

19 Juni 2025
Bela Negara

Pearl Eclipse: Potret Keberanian Perempuan Dalam Bela Negara

14 Juni 2025
Resident Playbook

Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

4 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Toxic Positivity

    Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menjaga Pluralisme Indonesia dari Paham Wahabi
  • Taman Eden yang Diciptakan Baik Adanya: Relasi Setara antara Manusia dan Alam dalam Kitab Kejadian
  • Kekerasan dalam Pacaran Makin Marak: Sudah Saatnya Perempuan Selektif Memilih Pasangan!
  • Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman
  • Bukan Lagi Pinggir Kota yang Sejuk: Pisangan Ciputat dalam Krisis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID