• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota

Masyarakat sekitar masih sangat menjaga nilai-nilai, adat-istiadat, dan norma dari para leluhur yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka

Efrial Ruliandi Silalahi Efrial Ruliandi Silalahi
08/02/2023
in Publik
0
Kampung Adat Kranggan

Kampung Adat Kranggan

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Di tengah hiruk pikuknya keramaian kota, ternyata di Kota Bekasi memiliki kampung adat yang sampai saat ini masih menjaga warisan budaya yang tetap terjaga secara turun-temurun. Kampung ini berhasil melestarikan budaya di tengah arus modernisasi, bahkan sudah melahirkan sembilan generasi Masyarakat Adat di kampung tersebut. Namanya Kampung Adat Kranggan, warganya masih sangat peduli dengan kelestarian alam serta budayanya.

Kampung Kranggan berada di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, yang berbatasan langsung dengan Jakarta Timur ini merupakan salah satu destinasi budaya Sunda yang mempertahankan kearifan lokal di tengah kemajuan jaman. Kampung Kranggan sendiri merupakan singkatan dari Karang Gantungan dan sudah ada sejak abad ke-15. Di kampung ini memiliki warisan budaya seperti upacara Babaritan serta pakaian dan rumah adat Kranggan.

Setidaknya ada dua versi sejarah Kampung Kranggan yang diyakini oleh masyarakat hingga saat ini. Kolot Suta Tjamin mengatakan, bahwa ada dua versi dari sejarah Kampung Kranggan, di antaranya yang pertama, kampung tersebut merupakan tempat tinggal dari Ronggo atau pejabat setingkat bupati di masa lalu. Ronggo atau rangga merupakan istilah dalam jabatan kala itu. Kedua, nama Kranggan juga berasal dari seorang tokoh yakni Pangeran Rengga atau Rangga yang merupakan tokoh sesepuh di sana.

Leluhur warga Kampung Adat Kranggan merupakan keturunan Prabu Siliwangi Raja Padjajaran yang mengungsi ke wilayah Bogor, Bekasi, Cirebon dan Banten. Maka tidak heran jika di kampung ini banyak ditemukan peninggalan Kerajaan Padjajaran.

Daftar Isi

    • Mengenal Tradisi Babaritan
  • Baca Juga:
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran
  • Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan
  • Pendirian Imam Malik Menghargai Tradisi Lokal
    • Upacara Adat Babaritan

Mengenal Tradisi Babaritan

Tradisi Babaritan atau sedekah bumi yang menjadi tradisi turun-temurun di Kampung Adat Kranggan. Babarit merupakan upacara doa Bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Gusti Allah, rasa syukur atas limpahan hasil bumi, meminta keselamatan dan keberkahan. Selain itu mendoakan para sesepuh yang sudah meninggal dunia, serta sebagai ritual menolak bala.

Baca Juga:

Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

Pendirian Imam Malik Menghargai Tradisi Lokal

Prosesi upacara ini diadakan pada waktu sore hari di bulan Muharram atau bulan Suro. Babaritan sendiri memiliki makna bersyukur atas keselamatan dan keamanan dari masyarakat dalam menjalani kehidupan.

Upacara Babarit diawali dengan berkumpul di balai desa untuk menggelar doa bersama dan dilanjutkan dengan mengunjungi makam sesepuh setempat. Untuk di beberapa tempat, setelah berdoa juga dilakukan penyembelihan hewan domba kendit, yakni domba yang dipercaya mampu menolak bala.

Setidaknya ada tiga tipe rumah adat yang ada di Kampung Adat Kranggan, seperti tipe anjing tagog (anjing duduk), tipe jolopong atau simpai, dan tipe perahu tengkurep atau limas. Selain rumah adat, terdapat juga pakaian adat Kranggan bernama baju Cele. Pakaian ini memiliki motif sederhana yakni kotak-kotak kecil. Selain itu, terdapat dua kombinasi warna yakni hitam dan putih.

Upacara Adat Babaritan

Masyarakat sekitar masih sangat menjaga nilai-nilai, adat-istiadat, dan norma dari para leluhur yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka. Bahkan mereka meyakini, bahwa jika upacara Babarit tidak mereka lakukan, maka akan terjadi hal-hal negatif yang akan menimpa masyarakat. Oleh karena itu, rangkaian aktivitas ritual upacara adat Babarit selalu mereka laksanakan dan tidak berubah pelaksanaannya.

Selain menjadi cagar budaya, di sekitar lokasi juga terdapat tempat ziarah yang sering masyarakat kunjungi. Terutama yang berada di luar kampung. Hal tersebut tentunya membantu perekonomian masyarakat sekitar.

Di tengah perkembangan jaman seperti sekarang ini, untuk mempertahankan warisan budaya dari leluhur kita bukanlah hal yang mudah. Namun bukan juga hal yang mustahil untuk dilaksanakan. Terbukti bahwa Kampung Adat Kranggan yang letaknya berada di dekat Ibu Kota Negara sampai saat ini adat budaya dan warisannya masih sangat kental dan terjaga.

Sebagai anak muda serta bagian dari peradaban, maka penting bagi kita untuk menumbuhkan sikap peduli terhadap lingkungan. Seperti tidak merusak alam, karena bumi yang kita tempati saat ini sudah sangat tua. Leluhur kita sejak dulu sangat peduli untuk melestarikannya, maka sudah sepantasnya kita untuk menjaganya. Kita perlu mengapreasiasi Kampung Adat Kranggan yang masih lestari mempertahankan adat istiadat serta tradisinya meskipun berada di kawasan metropolitan. (Bebarengan)

Tags: BudayaKampung Adat KrangganNusantarasejarahTradisi
Efrial Ruliandi Silalahi

Efrial Ruliandi Silalahi

Suka Menonton Film dan Pemburu Buku Gratisan

Terkait Posts

Sepak Bola Indonesia

Antara Israel, Gus Dur, dan Sepak Bola Indonesia

1 April 2023
Keberkahan Ramadan, Kemerdekaan Indonesia

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

31 Maret 2023
Konsep Ekoteologi

Konsep Ekoteologi; Upaya Pelestarian Alam

30 Maret 2023
Kasih Sayang Islam

Membangun Kasih Sayang Dalam Relasi Laki-laki dan Perempuan Ala Islam

29 Maret 2023
Ruang Anak Muda

Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya

29 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

28 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Anak Kehilangan Sosok Ayah

    Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Jumlah Mahar Pada Masa Nabi Muhammad Saw
  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist