• Login
  • Register
Sabtu, 5 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Kasus Mutilasi Pegawai Perempuan Kemenag, Masihkah Juga Salah Perempuan?

Faqih Abdul Kodir Faqih Abdul Kodir
15/07/2019
in Publik
0
kasus mutilasi
22
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baru-baru ini tersiar berita kasus mutilasi seorang pegawai perempuan di instansi Kemenag Bandung. Begitu miris, pegawai perempuan tersebut ditemukan tidak hanya dalam keadaan dimutilasi, tapi juga dibakar oleh pelakunya. Dan pelakunya adalah laki-laki yang baru dikenalnya dua bulan lewat FB. Berita kasus mutilasi ini jadi bahan obrolan kami pagi ini.

“Ini perempuan, kok ya gak mawas diri, udah punya suami, bisa bekerja, punya rumah, malah kepincut ama orang lewat FB yang gak jelas itu, sampai dipeloroti hartanya lalu dibunuh dan dimutilasi,” kata teman sebelahku, memancing pembicaraan.

“Ya biasa, manusia lah, ketika tidak sadar, bisa tertipu, tergoda, dan terjerumus, kita semua harus selalu waspada,” kataku mencoba menarik ke tengah.

“Ya sih, tapi perempuan ini emang gak sabaran, emosional, masa sampai tergoda segitunya, dan dibunuh loh… Ya Allah, kasihan dia,” jawabnya menyalahkan perempuan.

“Kamu kok simpati, tapi menyalahkan perempuan? Yang gendeng kan si laki itu, menipu, menggoda, membunuh, dan memutilasi,” kataku mencoba memberi perspektif.

Baca Juga:

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

“Ya itu pasti kang, masa pembunuh tidak disalahkan. Tapi ini loh, perempuan ini kayak gak punya akal untuk menimbang-nimbang, mudah tergoda ama laki kaya gitu,” balik lagi mengungkit perempuan.

“Maaf, akalmu dan perhatianmu itu loh masih saja pada kesalahan perempuan. Coba kalo dibalik, ada laki-laki yang kepincut dan tergoda pada perempuan, diploroti, lalu hancur karir dan hancur keluarga. Kasus ini kan banyak,” kataku.

“Lalu yang disalahkan juga perempuan, sebagai  tukang goda, tukang ganggu, dan kerjanya membantu setan menjerumuskan laki-laki. Gitu,” tambahku.

“Akal, perhatian, dan mata kita harus berimbang. Melihat perempuan sebagai manusia, sebagaimana laki-laki. Keduanya bisa  benar, dan bisa berbuat salah. Laki-laki bisa menggoda,  dan bisa juga terjerumus karena tergoda. Pun juga perempuan bisa tergoda atau menggoda”.

“Wah, emang aktivis Kang Faqih ini”, katanya.

“Loh, Islam kan mengajarkan kita untuk selalu adil dan berimbang. Ingat, kehidupan ini dihuni laki-laki dan perempuan, baik buruknya ya karena keduanya. Jangan terus menerus menyalahkan perempuan”, tutupku.[]

Tags: FemisidaKasus kekerasankasus mutilasipemberitaanperempuan
Faqih Abdul Kodir

Faqih Abdul Kodir

Founder Mubadalah.id dan Ketua LP2M UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Terkait Posts

Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Rumah Tak

    Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID