• Login
  • Register
Jumat, 22 September 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Kehangatan di Pura bersama Perempuan Hindu

Semakin banyak dialog semakin mengurangi asumsi, sehingga penyerangan terhadap kelompok rentan tidak akan terjadi

mahdiyaazzahra mahdiyaazzahra
31/08/2023
in Pernak-pernik
0
Perempuan Hindu

Perempuan Hindu

745
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Beberapa waktu lalu, saya mengunjungi Pura di Pekanbaru untuk bertemu pemeluk agama Hindu. Di sana Ibu Dewi sudah menyambut kami, perempuan Hindu yang tergabung dalam WHDI (Wanita Hindu Dharma Indonesia).

Kami memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan kami ke sana. Kami sampaikan bahwa kami ingin berdialog agar kami saling mengenal. Jujur saja, meski sudah lama hidup berdampingan namun saya sendiri belum tahu tentang agama Hindu.

Saya ingin mengenal lebih dalam agar saya tidak terjebak pada asumsi-asumsi yang tidak pernah saya ketahui kebenarannya. Juga asumsi yang tidak pernah saya konfirmasi langsung kepada pemeluk Agama Hindu.

Dialog antar agama itu sangat penting, karena kerap kali kita memandang mereka sebagaimana yang kita dengar. Lalu kita menyalahkan apa yang mereka lakukan hanya karena tidak memahami kebenarannya. Padahal saya percaya bahwa semua manusia menyembah Tuhan yang sama yaitu Tuhan yang Esa.

Kami berkunjung ke sana bersama teman yang beragama Kristen Protestan. Dengan demikian terdapat 3 agama dalam dialog ini. Saya juga belajar banyak dari teman perempuan Hindu tentang bagaimana mereka hidup dalam bermasyarakat.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam
  • Perempuan Bukan Bidadari Surga
  • Negeri Zamrud Khatulistiwa dan Tantangan Keberagaman Indonesia
  • Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Reproduksi Laki-laki dan Perempuan
    • Tuhan Umat Hindu
    • Ritual Ibadah Agama Hindu
    • Mencari Persamaan Bukan Perbedaan

Baca Juga:

Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam

Perempuan Bukan Bidadari Surga

Negeri Zamrud Khatulistiwa dan Tantangan Keberagaman Indonesia

Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Reproduksi Laki-laki dan Perempuan

Setelah berbincang sedikit, beliau menceritakan bahwa sejak kecil sudah terbiasa hidup berdampingan dengan umat Islam. Ya, sebagai umat Hindu yang tinggal di Sumatra, umat Hindu bisa dihitung jari.

Mereka banyak tahu tentang Islam karena terlibat langsung dalam bermasyarakat. Lalu pembicaraan berpindah tentang agama Hindu.

Tuhan Umat Hindu

Mereka menjelaskan bahwa mereka menyembah Tuhan Yang Esa. Mereka menyebutnya Sang Hyang Widi. Tak seperti yang diduga banyak orang selama ini. Saya dan banyak orang lain berpikir bahwa Tuhannya umat Hindu adalah dewa-dewa yang sangat banyak jumlahnya. Mereka menjelaskan bahwa dewa-dewa itu seperti malaikat dalam Islam. Dewa adalah perpanjangan tangan Tuhan.

Ritual Ibadah Agama Hindu

Umat agama Hindu melaksanakan ibadah tiga kali sehari, pelaksanaannya bergantung pada pergantian waktu. Hal ini sama seperti ritual salat dalam Islam yang dilaksanakan berdasarkan pergantian waktu. Bedanya Islam melaksanakan dalam 5 waktu, dan Hindu melaksanakannya dalam 3 waktu. Mereka juga melaksanakan ibadah sunnah ketika malam dan Subuh.

Mencari Persamaan Bukan Perbedaan

Dialog dengan umat lain memberikan pemahaman dan perspektif baru bagi saya. Semula saya terkungkung dalam asumsi dan dugaan yang tidak saya ketahui kebenarannya. Namun kali ini saya mengetahui bahwa asumi saya salah.

Seringkali kita terjebak dalam pemikiran bahwa keyakinan orang lain itu salah. Meski dalam beragama kita harus yakin bahwa agama yang kita pilih adalah agama yang paling benar. Namun dalam kehidupan yang plural dan toleran kita tak boleh menyalahkan pilihan orang lain.

Karena bahkan apa yang kita salahkan selama ini ternyata hanya asumsi kita saja. Jika Nabi Muhammad SAW saja hidup berdampingan dengan non muslim, kenapa kita tidak?

Dialog dengan non muslim, dalam hal ini umat Hindu akan membuat kita memahami apa yang mereka yakini sehingga kita bisa berhenti berasumsi. Dengan berdialog kita akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman baru, sehingga setelah dialog tidak ada lagi penyerangan, dan penghakiman sepihak terhadap kelompok minoritas.

Bukankah Islam sendiri adalah minoritas di Barat sana? Jika kita tidak ingin saudara seiman kita di Barat sana dipinggirkan, kenapa kita sebagai mayoritas di Indonesia justru meminggirkan mereka? Semakin banyak dialog semakin mengurangi asumsi, sehingga penyerangan terhadap kelompok rentan tidak akan terjadi. Semoga. []

 

Tags: agamaHInduIndonesiaislamkeberagamanKerukunantoleransi
mahdiyaazzahra

mahdiyaazzahra

Mompreneur. Soap maker. Zerowasterian. Pesantren Digital Rafiqutthullab. Bisa disapa di instagram @mahdiyaazzahro

Terkait Posts

Hadis Jihad

Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

21 September 2023
Jihad Rumah Tangga

Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

21 September 2023
Jihad Rumah Tangga

Jihad di Dalam Rumah Tangga Bersifat Resiprokal

21 September 2023
Jihad Perempuan

Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

21 September 2023
Jihad Perempuan

Jihad Perempuan di Masa Nabi Muhammad Saw

20 September 2023
Akademi Mubadalah Muda

Refleksi Akademi Mubadalah Muda 2023 Part II : Trilogi Fatwa KUPI

20 September 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bidadari Surga

    Perempuan Bukan Bidadari Surga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pada Masa Nabi Muhammad Saw Banyak Perempuan yang Ikut Jihad Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membaca Arah RUU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Part I
  • Makna Mubadalah dalam Hadis Jihad Perempuan di Dalam Rumah Tangga 
  • Selamat Jalan Pejuang Nahdlatul Ulama Prof Dr Sri Mulyati MA
  • Jihad Perempuan dalam Rumah Tangga
  • Etika Sufi Ibn Arabi (2): Mendekati Tuhan dengan Merawat Alam

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist