• Login
  • Register
Rabu, 29 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Ketika Kita Bekerja di luar Jam Kerja, Ya atau Tidak?

Pernyataan bahwa pekerjaan hanya urusan dunia, perlu kita luruskan. Pernyataan ini, meskipun kita bawakan dalam nada guyon, namun implikasinya cukup besar karena mengandung ajakan tersirat yang mengarahkan pendengarnya untuk bermalas-malasan

Yulinar Aini Rahmah Yulinar Aini Rahmah
06/02/2023
in Personal
0
Ketika Kita Bekerja

Ketika Kita Bekerja

674
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Saya memilih bekerja di instansi pelayanan daripada menjadi dosen yang jam tugasnya hampir 24 jam”, begitu kalimat seorang teman beberapa tahun lalu seusai pengangkatannya menjadi seorang abdi negara. Baginya, kita hanya perlu menyisihkan beberapa jam ketika kita bekerja. Artinya bekerja di luar jam kerja, kita harus membatasi diri untuk tidak berkutat dengan pekerjaan.

Prinsip demikian ternyata juga saya temui pada beberapa teman yang berprofesi sebagai abdi negara. Alasannya masuk akal, ada hak-hak yang perlu kita penuhi, hak untuk diri, hak untuk keluarga atau lingkungan sosialnya.

Barangkali banyak yang sepakat dengan yang demikian. Siapa yang mau bekerja di luar jam kerja? bagi orang normal, tentu tidak akan ada yang bersedia kecuali mereka-mereka workaholic. Seorang teman pernah berkelakar, “Gawean kwi gur perkoro donyo, ojo digawe sepaneng” yang artinya pekerjaan hanyalah urusan dunia, jangan terlalu kita buat serius.

Benar bahwa tanggung jawab ini jangan sampai membuat kita terlalu fokus hingga tidak memperdulikan hal-hal lain yang juga perlu kita penuhi. Demi juga menjaga kewarasan, saya sepakat bahwa tugas ini harus kita bawa enjoy senyaman mungkin.

Namun pernyataan bahwa pekerjaan hanya urusan dunia, perlu kita luruskan. Pernyataan ini, meskipun kita bawakan dalam nada guyon, namun implikasinya cukup besar karena mengandung ajakan tersirat yang mengarahkan pendengarnya untuk bermalas-malasan.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Prinsip Kesalingan Dalam Mencari Nafkah
  • Rufaidah Al-Aslamiyah, Dokter Perempuan Pertama dalam Islam
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M
  • Perempuan Harus Berdaya, Jangan Mau Diperdaya
    • Mencintai Pekerjaan dengan tanpa Meninggalkan Hak
    • Ibrah dari Khalifah Bani Umayah

Baca Juga:

Prinsip Kesalingan Dalam Mencari Nafkah

Rufaidah Al-Aslamiyah, Dokter Perempuan Pertama dalam Islam

Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M

Perempuan Harus Berdaya, Jangan Mau Diperdaya

Pekerjaan yang kita dedikasikan untuk Tuhan adalah urusan akhirat. Apalagi jika pekerjaan itu terkait dengan pelayanan masyarakat dan negara, ada amanah besar terselip dalam sumpah janji yang sudah kita baiatkan.

Mencintai Pekerjaan dengan tanpa Meninggalkan Hak

Mubadalah mengajarkan kesalingan yang bertujuan untuk keseimbangan sebuah relasi. Dunia kerja menjadi bagian dari hidup manusia yang cukup pelik. Karena mengandung relasi yang seringkali kita hadap-hadapkan dengan dua hal. Yakni antara pekerjaan dengan passion (hak diri) atau antara pekerjaan dengan keluarga (hak orang lain).

Sepertinya kurang bijak jika kita menghadap-hadapkan keduanya. Ketika memutuskan bekerja, seseorang hendaknya dengan sadar memikirkan konsekuensi yang akan ia hadapi. Waktu yang tersita menjadi resiko paling besar yang harus bisa kita hadapi.

Belum lagi bagi mereka yang memilih mengabdikan diri pada negara. Perlu meminta komitmen tidak hanya pada diri sendiri namun pada keluarganya. Segala hal terkait hak-hak yang harus kita penuhi, perlu kita bicarakan bagaimana teknis pemenuhannya.

Ibrah dari Khalifah Bani Umayah

Prinsip teguh negarawan sejati yang Umar bin Abdul Aziz teladankan. Di mana ia sebagai seorang khalifah Bani Umayah pengganti Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Umar bin Abdul Azis sangat terkenal dengan kisah-kisah kepemimpinannya yang bijak dan sarat dengan kebaikan.

Alkisah, Umar bin Abdul Aziz hendak tidur selepas pemakaman Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik. Seketika Abdul Malik anak Umar bin Abdul Aziz mengingatkan bahwa saat ini Umar bin Abdul Aziz adalah seorang Amirul mukmin yang bertanggung jawab atas rakyatnya. Atas peringatan dari anaknya tersebut, Umar bin Abdul Aziz bangkit tak hendak berani meneruskan niatnya untuk beristirahat.

Kisah tentang dedikasi waktunya kepada negara menjadi ibrah yang membuat kita berpikir ulang melewatkan waktu untuk tidak mendahulukan urusan negara. Level kita tentu tidak akan sama dengan Salafus Saleh seperti Khalifah Umar bin Abdul Aziz. Namun setidaknya kita bisa mengambil hikmah bahwa manejemen waktu bukan membatasi kita. Saat dibutuhkan dan memungkinkan pekerjaan kita lakukan di luar waktu itu terpenuhi.

Prinsip ini tentu tidak hanya untuk mereka yang berkutat dengan pemenuhan kewajiban kepada negara. Kisah Khalifah Umar bin Abdul Aziz perlu kita tarik sebagai kisah hikmah tentang bagaimana sebuah tanggung jawab kita upayakan. Saat amanah itu terbebankan, di sana ada tanggung jawab. Para pekerja yang telah membuka komitmen dengan lembaga atau instansi berarti bersiap dengan amanah yang di dalamnya mengandung tanggung jawab serta konsekuensi yang harus kita pikul.

Pada prinsipnya, dunia ini adalah perihal “memerintah” dan “diperintah”. Pada saatnya memerintah, jangan pernah sekali-kali semena-mena. Demikian pada saatnya menerima perintah, jangan lantas memperlambat. Lakukan yang terbaik. Saling memahami porsi masing-masing. Maka demikan, bermubadalah adalah kunci. (Bebarengan)

 

 

 

Tags: Hak PekerjaHak Perempuan BekerjaMuslimah Bekerjaperempuan bekerja
Yulinar Aini Rahmah

Yulinar Aini Rahmah

Terkait Posts

Pengasuhan Anak

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

28 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

27 Maret 2023
Profil Gender

Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja

27 Maret 2023
Target Ibadah Ramadan

3 Tips Jika Target Ibadah Ramadan Berhenti di Tengah Jalan

25 Maret 2023
Memilih Childfree

Salahkah Memilih Childfree?

24 Maret 2023
Rukhsah bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Rukhsah bagi Ibu Hamil dan Menyusui Saat Ramadan

23 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sittin al-‘Adliyah

    Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Prinsip Kasih Sayang Itu Timbal Balik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Menjadi Bapak Rumah Tangga Dianggap Rendah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Pada Awalnya Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Imam Malik: Sosok yang Mengapresiasi Tradisi Lokal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kewajiban Orang Tua Menjadi Teladan Ibadah bagi Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ini Rahasia Sukses Hubungan dengan Kasih Sayang Ala Islam
  • Berikan Ruang Anak Muda Dalam Membangun Kotanya
  • Pendirian Imam Malik Menghargai Tradisi Lokal
  • Kewajiban Orang Tua Menjadi Teladan Ibadah bagi Anak
  • Islam Pada Awalnya Asing

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist