• Login
  • Register
Sabtu, 2 Desember 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Kisah saat Nabi Muhammad Saw Memuliakan Pelayan Beragama Yahudi

Akhlak baik nabi terhadap keluarga, pelayan, dan tetangga. Sekalipun pelayan dan tetangga itu beragama berbeda, nabi tetap berakhlak baik terhadap mereka

Redaksi Redaksi
21/12/2022
in Hikmah
0
Pelayan Nabi Saw

Pelayan Nabi Saw

316
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Anas bin Malik Ra menceritakan tentang pengalamannya selama menjadi pelayan di rumah Nabi Muhammad Saw bahwa nabi adalah orang yang baik, lembut, dan selalu tenang.

Mubadalah.id – AIlah Swt telah membuat kesaksian bahwa Nabi Muhammad saw adalah pribadi yang berakhlak tinggi, dipercaya menjaga amanah (Al-Amin), suka berbuat baik, dan mudah menolong orang.

“Sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung,” kata al-Qur’an (QS. al-Qalam (68): 4).

Di antara keagungan ini adalah akhlak Nabi Muhammad Saw kepada pelayan yang beragama Yahudi. Kisah ini terungkap dalam berbagai kitab hadits, termasuk kitab hadits yang paling shahih di mata umat Islam, yaitu Shahih al-Bukhari.

Dalam kitab shahih ini, hadits nomor 1371, Anas bin Malik Ra bercerita bahwa Nabi Muhammad Saw memiliki pelayan yang beragama Yahudi. Suatu saat, pelayan ini jatuh sakit.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Nabi Muhammad Saw Pun Menghormati Orang yang Beda Agama
  • Ini Ceritaku Belajar Toleransi dari Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama
  • Manusia Terbaik adalah yang Paling Banyak Istrinya, Benarkah?
  • 5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili
    • Nabi Saw Orangnya Baik dan Lembut
    • Nabi Saw Tidak Pernah Memukul Perempuan

Baca Juga:

Nabi Muhammad Saw Pun Menghormati Orang yang Beda Agama

Ini Ceritaku Belajar Toleransi dari Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama

Manusia Terbaik adalah yang Paling Banyak Istrinya, Benarkah?

5 Dasar Toleransi Menurut Wahbah Az-Zuhaili

Lalu, nabi menjenguknya. Ketika menjenguk, Nabi Muhammad Saw. mendekat ke kepala dan mengelusnya, sambil bersabda, “Maukah engkau masuk Islam?”

Lalu, sang pelayan melempar pandangan ke ayahnya yang juga beragama Yahudi.

“Kalau engkau lihat itu baik, silahkan ikuti ayah dari Qasim ini (Nabi Muhammad Saw),” jawab sang ayah.

Karena keluhuran akhlak Nabi Muhammad Saw selama ia melayani di rumah nabi, sang pelayan itu bersedia menjadi Muslim. Tentu, hal ini tidak terlepas dari kemuliaan akhlak Nabi Muhammad Saw kepada pelayan yang beragama Yahudi tersebut.

Nabi Saw Orangnya Baik dan Lembut

Diceritakan pula oleh Anas bin Malik Ra tentang pengalamannya selama menjadi pelayan di rumah Nabi Muhammad Saw bahwa nabi adalah orang yang baik, lembut, dan selalu tenang.

Nabi tidak pernah memukul, sekalipun, kepada siapa pun, baik kepada pelayan maupun kepada istri beliau:

“Dari Anas bin Malik Ra berkata: Aku melayani Rasulullah Saw selama sepuluh tahun dan beliau tidak pernah merendahkanku sama sekali.

Beliau tidak juga pernah mengeluh tentang diriku, tidak juga mengatakan tentang sesuatu yang aku kerjakan, “Kenapa kamu kerjakan ini”, atau terhadap sesuatu yang tidak aku kerjakan, “Kenapa kamu tidak mengerjakannya.” (HR. Ahmad, hadits nomor 13234).

Substansi dari hadits ini, dengan redaksi yang berbeda, juga tercatat dalam berbagai kitab hadits lain, seperti Shahih al-Bukhari (nomor 6107), Shahih Muslim (nomor 6151), Sunan Abu Dawud (nomor 4776), dan banyak kitab hadits yang lain.

Nabi Saw Tidak Pernah Memukul Perempuan

Sementara, teks mengenai Nabi Muhammad Saw yang tidak pernah memukul perempuan maupun pelayan juga sangat populer melalui riwayat Aisyah Ra:

“Dari Aisyah Ra., berkata: Rasulullah Saw. tidak pernah memukul sekalipun dengan tangannya, baik terhadap perempuan maupun terhadap pelayan.” (HR. Muslim, hadits nomor 6195).

Dengan dua redaksi teks hadits ini, kita juga bisa menyimpulkan bahwa akhlak Nabi Muhammad Saw kepada pelayan yang beragam Yahudi juga sama.

Nabi tidak pernah merendahkannya, mengeluhkan dirinya, menyalahkan pekerjaannya, atau akhlak buruk lain yang biasa dilakukan majikan kepada pelayannya.

Ketika sakit, sebagaimana dalam hadits tersebut, nabi menjenguk ke rumahnya dan ikut menenangkannya.

Nabi Muhammad Saw juga, sampai di akhir hayat beliau, masih bertetangga secara baik dengan seorang Yahudi, yang saling berutang satu sama lain untuk kebutuhan keluarga (Sunan an-Nasa’i, hadits nomor 4668).

Demikianlah akhlak baik nabi terhadap keluarga, pelayan, dan tetangga. Sekalipun pelayan dan tetangga itu beragama berbeda, nabi tetap berakhlak baik terhadap mereka. Tidakkah kita seharusnya meneladani akhlak baginda Nabi Muhammad Saw.*

*Sumber: tulisan Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku Relasi Mubdalah Muslim dengan Umat Berbeda Agama.

Tags: BeragamakisahMemuliakanNabi Muhammad SAWPelayanYahudi
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

pernikahan bukan solusi

Pernikahan Bukan Solusi untuk Meminimalisir Kekerasan Seksual

29 November 2023
Rahmah

Tadarus Subuh: Rasulullah SAW sebagai al Rahmah al Muhdah

28 November 2023
Asma al-Murabit

Asma Al-Murabit: Perempuan Ulama yang Menuntut Pembebasan Kaum Perempuan

27 November 2023
Insecure

Sering Insecure? Mari Memahami Makna QS At-Tin Ayat 4 Dengan Cermat!

27 November 2023
Asma al-Murabit

Kritik Asma Al-Murabit kepada Orang yang Melemahkan Perempuan

27 November 2023
Asma al-Murabit

Mengenal Lebih Dekat Asma al-Murabit

27 November 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Akademisi Formalitas

    Prof. Ahmad Zainul Hamdi Tegaskan Para Akademisi Tidak Boleh Terjebak Pada Formalitas Akademik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gus Ulil: Mari Memikirkan Bentuk Masyarakat Ideal di Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Melindungi Perempuan Pekerja Rumah Tangga (PRT) dari Kekerasan adalah Kewajiban Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dibuka Malam Ini, Berikut Agenda Muktamar Pemikiran NU 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menengok Toleransi Ideal Ala Muslim dan Hindu di Pulau Lombok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Prof. Fransisco Budi Hardiman Jelaskan Fungsi Agama di Era Digital
  • TGKH. Zainuddin Abdul Madjid; Tokoh Pendidikan Perempuan asal Lombok
  • Kekerasan Seksual dalam Pandangan KUPI
  • Jalan Panjang Merdeka Dari Kekerasan Seksual
  • Mengenal Sukainah, Sang Cicit Nabi yang Punya Pemikiran Progresif

Komentar Terbaru

  • Ainulmuafa422 pada Simple Notes: Tak Se-sederhana Kata-kata
  • Muhammad Nasruddin pada Pesan-Tren Damai: Ajarkan Anak Muda Mencintai Keberagaman
  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist