• Login
  • Register
Kamis, 29 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Lagu Belukar Dunia, ternyata Terinspirasi dari Kisah Nabi Yusuf

Ketika sesi tanya jawab dengan para peserta, ada permintaan untuk narasumber agar membacakan puisi dan bernyanyi. Buya Husein membacakan puisi tentang "perempuan", dan Chiki Fawzi menyanyikan lagu "Belukar Dunia"

Zahra Amin Zahra Amin
13/09/2021
in Pernak-pernik
0
Belukar Dunia

Belukar Dunia

343
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sabtu malam Minggu (11/9) rangkaian acara Festival Mubadalah 2 resmi dimulai, dengan diawali dengan Kelas Intensif 7 Nalar Muslim Moderat Buya Husein Muhammad. Acara tersebut dimoderatori oleh Penggerak Ibuku Sekolah Lagi Mbak Nor Ismah, dan narasumber Buya Husein sendiri, serta Marsha Chikita Fawzi, atau lebih dikenal dengan panggilan Chiki Fawzi.

Sebagai seorang seniman, musisi, animator, dan aktivis perempuan, putri dari pasangan artis gaek Ikang Fawzi dan Marissa Haque ini menuturkan perjalanan spiritualnya menemukan jati diri, dan ruang untuk lebih menyelami potensi sebagai manusia yang mampu memberi manfaat pada sekitarnya. Setelah banyak mendengarkan penyampaian tentang makna 7 Nalar moderat Buya Husein Muhammad, Chiki mengaku senang berada dalam lingkungan yang selama ini selalu mendukungnya.

Terlebih pengalamannya menjadi bagian dari tim kreator film animasi Upin dan Ipin, yang banyak disukai oleh anak-anak Indonesia. Chiki menjadi orang dibalik layar yang menciptakan karakter Santi, sahabat dari Upin dan Ipin, yang berasal dari Jakarta. Nilai-nilai dalam film tersebut yang menggugah kesadaran Chiki, bahwa mengenalkan toleransi itu penting sekali bagi anak-anak, dan memang harus dilakukan sejak dini.

“Salah satu value 7 Nalar Muslim Moderat, pas banget dengan jalan cerita dalam Upin Ipin, yang menjembatani perbedaan etnis di Malaysia. Jarjit dari India yang beragama Singh, Mei Mei yang China dan non muslim, serta Upin Ipin sendiri, serta teman-temannya yang lain, yang berasal dari etnis Melayu dan Muslim taat. Tapi mereka semua bisa bersahabat baik.” Ungkap Chiki.

Adapun 7 Nalar Muslim Moderat Buya Husein Muhammad, yang pertama, nalar yang memberikan ruang bagi yang berbeda pandangan. Kedua, menghargai pilihan dan pandangan hidup seseorang. Ketiga, tidak mengabsolutkan kebenaran sendiri lalu menyalahkan pendapat yang lain. Keempat, tidak membenarkan tindak kekerasan atas nama apa pun, apalagi agama. Kelima, menolak pemaknaan tunggal atas teks. Keenam, nalar moderat terbuka atas kritik konstruktif. Terakhir, ketujuh berpikir moderat pasti mencari pandangan yang adil untuk kemaslahatan bersama.

Baca Juga:

Fikih Disabilitas dan Narasi Inklusif

Benarkah Khitan Perempuan Dilarang? Begini Pandangan KH. Husein Muhammad

Mengenal Lebih Dekat KH Husein Muhammad : Latar Belakang Pemikirannya

Jilbab dalam Pandangan KH. Husein Muhammad

Meski demikian, sebagai perempuan dan muslim, Chiki juga kerap menghadapi tantangan bagaimana merespon tudingan orang lain tentang kiprahnya di dunia seni dan musik, yang masih dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam. Bahwa menggambar sesuatu yang hidup, manusia atau hewan itu tidak dianjurkan dalam Islam. Hal yang mulanya sempat membuat Chiki ragu, namun akhirnya mampu ia tepis dengan keyakinan Islam adalah agama yang ramah, dan Tuhan menyukai keindahan.

Cerita lain yang menarik, ketika sesi tanya jawab dengan para peserta, ada permintaan untuk narasumber agar membacakan puisi dan bernyanyi. Buya Husein membacakan puisi tentang “perempuan”, dan Chiki Fawzi menyanyikan lagu “Belukar Dunia”.

“Perempuan itu Manusia dan Separoh Jiwa Bangsa”

Perempuan adalah manusia dan separoh jiwa bangsa

Ia memiliki seluruh potensi kemanusiaan

Kecerdasan nalar, kepekaan nurani

Dan keperkasaan yang sanggup menyelesaikan seluruh aspek kehidupan

إن النساء شقائق الذكران

فى عالم الارواح والابدان

والحكم متحد الوجود عليهما

وهو المعبر عنه بالانسان

Perempuan adalah saudara kandung laki-laki

Dalam alam ruh dan dalam tubuh kasar

Keduanya satu dalam eksistensinya

Ialah manusia

Dan ia ciptaan terhormat Tuhan

Perlindungan terhadap perempuan tidak boleh dimaknai sebagai suatu tindakan yang dapat menimbulkan pengekangan, pengucilan (domestikasi) dan pengurangan atas hak-haknya sebagai manusia untuk berpartisipasi penuh,

beraktifitas dan berprestasi

dalam ruang domestic maupun public,

serta untuk memeroleh semua akses

bagi kesejahteraannya

dalam keadaan aman dan nyaman.

Janganlah kita merendahkan dan melukainya

Bila kita merendahkan, melukai

dan membiarkannya menjadi terhina

maka itu adalah bentuk perendahan

dan penghinaan kita atas diri kita sendiri

Tetapi bila kita menghormati, memuliakan dan mencintainya seluruh dan penuh

Serta bekerja untuk menyempurnakan eksistensinya

Maka sejatinya itu adalah bentuk penghormatan, cinta dan usaha kita menyempurnakan eksistensi kita sendiri

Dia adalah aku

Dan aku adalah dia

Sementara itu, Chiki Fawzi menyanyikan single lagunya yang berjudul “Belukar Dunia” dengan lirik sebagai berikut;

Temui angin

Yang menggetarkan sayapmu

Terbangkanlah

Hingga waktunya mendarat dimimpimu

Warna pelangi

Membentang bisik nurani

Dengarkanlah

Bisikan mimpi yang mengitari hati

Huu-uu

Dengarkanlah

Kisah terbaik (aa-ah)

Adalah kisah (aa-ah)

Yang berliku-liku dan penuh warna

Hati yang baik (aa-ah)

Bersinar terang (aa-ah)

Di antara belukar dunia

Kisah terbaik

Adalah kisah

Yang berliku-liku

Dan penuh warna

Hati yang baik (aa-ah)

Bersinar terang (aa-ah)

Di antara belukar dunia

Memberi senyuman

Temui angin (aa-ah)

Ada pelangi (aa-ah)

Ta-da-da-da

Ta-da-da-da

Ta-da

Ta-da-da-da

Ta-da-da-da

Ta-da-da-da

Ta-da-da-da

Menurut Chiki, lagu Belukar Dunia tersebut berawal dari ketertarikannya akan surat Yusuf. Surat tersebut menceritakan kisah Nabi Yusuf yang penuh dengan lika-liku, bagai semak belukar. “Di sana aku lihat bahwa beliau itu nabi, tapi kan manusia juga ya, bahwa hidupnya bagai belukar banget. Seperti dari kecil dibuang ke sumur sama kakak-kakaknya, difitnah, dipenjara.” Ujarnya.

Namun kata Chiki, dari kehidupannya yang berliku itu, Nabi Yusuf justru bisa menjaga hatinya untuk tetap menjadi orang baik. Spirit seperti ini yang ingin dia tularkan lewat lagu tersebut. Salah satu aspek paling penting dalam menjalani kehidupan ketika ia mendalami surat Yusuf adalah, terus menjaga hati, buat dalam kondisi baik, dan menjadi orang baik.

Suara khas Chiki Fawzi, yang mungkin juga diwarisi oleh sang Ayah, dengan warna vokal yang khas, menjadi penutup malam minggu yang berkesan bagi para salingers. Hingga acara ditutup oleh Host Bang Dul, peserta Kelas Intensif 7 Nalar Moderat Buya Husein Muhammad tetap bertahan sampai lebih dari pukul 22.00 wib. Terimakasih atas kehadirannya pada seluruh salingers! []

Tags: 7 Nalar Muslim ModeratBelukar DuniaChiki FawziFestival Mubadalah 2Kelas IntensifKH Husein Muhammad
Zahra Amin

Zahra Amin

Zahra Amin Perempuan penyuka senja, penikmat kopi, pembaca buku, dan menggemari sastra, isu perempuan serta keluarga. Kini, bekerja di Media Mubadalah dan tinggal di Indramayu.

Terkait Posts

Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Kehidupan

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

27 Mei 2025
Sharing Properti

Sharing Properti: Gagasan yang Berikan Pemihakan Kepada Perempuan

27 Mei 2025
ihdâd

Ihdâd: Pengertian dan Dasar Hukum

24 Mei 2025
Obituari

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Terhadap Anak

    Alarm Kekerasan Terhadap Anak Tak Lagi Bisa Diabaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • #JusticeForArgo: Melawan Privilese Dalam Menegakkan Keadilan Korban

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Refleksi Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab: Apakah Perempuan Tak Boleh Keluar Malam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Pentingnya Membangun Kesadaran Inklusivitas di Tengah Masyarakat yang Beragam
  • Kehendak Ilahi Terdengar Saat Jiwa Menjadi Hening: Merefleksikan Noble Silence dalam Perspektif Katolik
  • Menafsir Ulang Ajaran Al-Ḥayā’ di Tengah Maraknya Pelecehan Seksual
  • Kasus Talak di Live TikTok: Memahami Batas Sah Talak di Mata Hukum
  • Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID