• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Maqashid Asy-Syari’ah Menjawab Problem-problem Sosial Kontemporer

Kerangka maqashid asy-syari'ah yang sistemik dan holistik ini ditawarkan Jasser Auda untuk memastikan Islam bisa menjawab problem-problem sosial kontemporer, terutama yang dihadapi umat Islam dunia.

Redaksi Redaksi
15/06/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
maqashid asy-syari'ah

maqashid asy-syari'ah

464
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Saat ini, dunia Islam sedang menghadapi aksi-aksi kekerasan dengan argumentasi agama, padahal dalam kerangka maqashid asy-syari’ah, basis hukum Islam justru adalah perlindungan dan keselamatan kehidupan manusia.

Belum lagi, aspek sumber daya umat Islam, di hampir seluruh dunia Islam mengalami problem yang cukup serius. Mulai dari aspek pendidikan, kesehatan, pendapatan ekonomi, pemberdayaan perempuan, standar hidup, pengelolaan pemerintah yang otoriter dan korupsi.

Problem-problem sosial ini, jika ingin kita selesaikan dengan paradigma internal umat, sebagaimana Jasser Auda tawarkan, adalah dengan kerangka maqashid asy-syari’ah.

Tentu saja, Auda mengusulkan rekonstruksi paradigmatik terlebih dahulu terhadap kerangka maqashid asy-syari’ah ini.

Hal ini, kata Auda agar narasi keagamaan yang keluar tidak lagi bercorak reduksionis tapi holistik, tidak hitam-putih tapi berperspektif multi-aspek. Juga tidak literal tapi bermuatan moral, tidak dekonstruksionis tapi rekonstruksionis, dan tidak kausal tapi teleologis.

Baca Juga:

Realitas Sosial Ulama Perempuan pada Abad ke-16 hingga ke-19

Lajang dan Stigma Sosial Antara Pilihan Hidup dan Tekanan Masyarakat

Perempuan dalam Konteks Sosial Arab

Perhatian Khusus Islam pada Realitas Sosial Perempuan

Rekonstruksi ini juga diperlukan agar dapat menjangkau semua aspek kehidupan, terbuka pada berbagai peradaban, dan dapat diterima berbagai bangsa dunia.

Enam Fitur Pendekatan

Rekonstruksi yang dimaksud adalah dengan menjadikan maqashid asy-syari’ah sebagai pendekatan sistem. Ada enam fitur dalam pendekatan ini.

Pertama, fitur kognitif (al-idrakiyyah) di mana kerangka maqashid asy-syari’ah diletakkan sebagai metodologi pemahaman atas teks-teks wahyu. Sehingga semua produk fiqh juga harus dipandang sebagai produk kognitif (idrak) manusia atas wahyu, baik yang kontemporer maupun yang klasik.

Ini untuk memungkinkan kita bisa menerima berbagai ijtihad fiqh di satu sisi, dan tidak mudah terjebak pada klaim penistaan agama di sisi yang lain, jika tidak setuju dengan pandangan ijtihad yang berbeda.

Kedua, fitur kemenyeluruhan atau holistik (al-kulliyah), di mana penggunaan kerangka maqashid asy-syari’ah harus menghentikan pendekatan yang atomis, dengan satu dua. Bahkan separuh ayat dan teks Hadits dalam membuat sebuah narasi atau keputusan hukum Islam.

Dengan pendekatan sistem, ijtihid harus menyertakan semua dalil dari semua aspek, dengan semua pendekatan, di mana kerangka utamanya adalah maqashid asy-syari’ah.

Fitur Keterbukaan

Ketiga, fitur keterbukaan (al-infitahiyyah) terhadap seluruh warisan tradisi di satu sisi, dan terhadap peradaban kontemporer yang berbasis ilmu pengetahuan di sisi lain.

Keterbukaan ini penting untuk menjangkau seluruh alat kognisi terhadap wahyu, baik yang dulu maupun sekarang. Sehingga tidak terjebak pada pendekatan literal linguistik semata, melainkan juga kemajuan dalam ilmu-ilmu alam, sosial, dan budaya.

Keempat, fitur hierarki relasional (at-tabaduliyyah), di mana kerangka maqashid asy-syari’ah tidak lagi dipisahkan secara hierarkis antara yang umum dari yang khusus, atau yang primer (dharuriyyat), sekunder (hajiyat), dan tersier (tahsiniyat), dengan keterpisahan yang hierarkis, melainkan harus tetap berelasi satu sama lain.

Yang terpenting adalah tidak harus selalu yang primer-umum, melainkan penting juga untuk memperhatikan yang khusus sekunder maupun tersier. Karena, yang tersier jika dilihat dari sisi berbeda bisa terhubung dengan yang primer dan umum.

Kelima, fitur multidimensionalitas (ta’addud al-ab’adh) di mana kerangka maqashid asy-syari’ah harus bisa menggantikan cara pandang biner hitam-putih yang dikotomis selama ini, seperti muhkam-mutasyabih, qath’iy-zhanny, umum-khusus, agama-sains, ilmu agama-ilmu umum. Empirik-rasional, fisik-metafisik, akal-materi, kolektif-individual, objektif-subjektif, dan seterusnya.

Fitur Kebermaksudan

Keenam, ini yang utama, adalah fitur kebermaksudan (al-maqashidiyyah), bahwa kerangka maqashid asy-syari’ah ini diketengahkan untuk memastikan aktivitas kerja kognisi (idrakiyyah) yang menyeluruh (kulliyah), terbuka (infitihiyyah), relasional (tabiduliyyah), dan multidimensional (ta’addud al-ab’adh).

Fitur al-maqashidiyyah menjadi titik temu seluruh mazhab hukum di kalangan internal umat Islam di satu sisi, dan dengan mazhab-mazhab hukum peradaban kontemporer.

Kerangka maqashid asy-syari’ah, dengan keenam fitur tersebut di atas, bisa bertemu dan selaras dengan prinsip-prinsip hukum kontemporer. Seperti rasionalitas (rationality), kemanfaatan (utility), keadilan (justice), dan moralitas (morality).

Empat prinsip hukum ini, sesungguhnya, juga selaras atau mirip dengan empat asas hukum Islam yang Ibn Qayyim al-Jawziyah kemukakan, sebagaimana sudah di atas.

Kerangka maqashid asy-syari’ah yang sistemik dan holistik ini Jasser Auda tawarkan untuk memastikan Islam bisa menjawab problem-problem sosial kontemporer. Terutama yang umat Islam dunia hadapi. []

Tags: aqashid asy-syari'ahkontemporerMenjawabProblemsosial
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version