• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Mari Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

Faktor luar menjadi penyebab kita tidak menerima segala kekurangan yang ada pada diri. Atau sekedar bisa berdamai dengan ketidaksempurnaan

Muallifah Muallifah
17/04/2022
in Personal
0
Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

Berdamai dengan Ketidaksempurnaan

98
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Suatu waktu, kita akan menyadari bahwa, yang lebih berat dalam menjalani kehidupan bukan tentang mencari makan. Akan tetapi, berdamai dengan ketidaksempurnaan, meminta maaf ketika salah dan mengakui kesalahan.”

Mubadalah.id – Kalimat pembuka di atas merupakan cuitan saya di twitter. Bagi saya, menulis tulisan singkat di atas semacam memberi kekuatan tersendiri bagi diri untuk terus hidup di tengah desakan tekanan atas ketidakpastian, ketidakjelasan, tekanan yang berasal dari luar, tidak bisa memenuhi ekspekstasi orang terdekat, hingga kecewa dengan ekspektasi sendiri, sehingga perlu berdamai dengan ketidaksempurnaan.

Hidup di zaman yang serba teknologi memang tidak mudah, kadang yang membuat kita terpuruk adalah diri sendiri. Faktor luar menjadi penyebab kita tidak menerima segala kekurangan yang ada pada diri. Atau sekedar bisa berdamai dengan ketidaksempurnaan. Hal itu terlihat misalnya ketika mendapati postingan teman, sahabat, keluarga atau orang lain yang memiliki pencapaian luar biasa dalam hidupnya.

Melihat itu, secara refleks kita membandingkan dengan diri sendiri. Alhasil, perasaan rendah diri, tidak percaya diri datang seketika karena pencapaian yang kita miliki tidak seperti pencapaian orang lain. Betapa sulit untuk mampu berdamai dengan ketidaksempurnaan.

Insecure itu wajib untuk progress diri

Sebenarnya, kalau kita telaah lebih jauh, rasa tidak percaya diri atau yang bisa disebut insecure adalah hak setiap orang. Sebab di dunia ini, sesempurna apapun seseorang, pasti pernah insecure. Kalimat tersebut sepertinya bias. Karena di dunia tidak ada yang sempurna. Masih ada Yang Maha Sempurna, yakni Sang Pencipta.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Nabi Saw Meminta Umat Islam Untuk Melindungi Perempuan dari Berbagai Kekerasan
  • Nabi Saw Perintahkan Umat Islam Janganlah Kalian Memukul Perempuan
  • Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin
  • Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

Baca Juga:

Nabi Saw Meminta Umat Islam Untuk Melindungi Perempuan dari Berbagai Kekerasan

Nabi Saw Perintahkan Umat Islam Janganlah Kalian Memukul Perempuan

Teladan Umar bin Khattab Ra Saat Bertemu Perempuan Miskin

Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

Sejalan dengan ini, Prof Quraish Shihab dalam sebuah video youtube melalui acara Shihab & Shihab bersama Najwa Shihab mengemukakan bahwa, kita perlu memberikan toleransi kepada diri kita sendiri.

Apa maksudnya? Memberikan toleransi artinya mengupayakan kesadaran kepada kita bahwa, manusia memiliki kemampuan yang tidak sempurna. Maha Rahman dan Rahim Tuhan, menunjukkan bahwa Dia adalah Sang Maha Kuasa, kita sebagai makhluk tidak memiliki sedikitpun kuasa terhadap apa yang terjadi. Upaya toleransi dalam diri memberikan kesadaran kepada kita sebagai manusia, bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna.

Toleransi kepada diri juga bisa sebagai jeda, untuk memberi ruang kepada diri agar bisa lebih menghargai kemampuan sekecil apapun yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dan memberi kesempatan untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan.

Cara self love yang bisa dilakukan

Ada banyak hal yang bisa dilakukan ketika memiliki perasaan yang rendah, yakni meningkatkan self love dalam diri. Mengapa self love sangat penting? Self love menjadi alternatif bagi kita untuk berdamai dengan ketidaksempurnaan.  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya self love, diantaranya:

  1. Pahami bahwa, Tuhan tidak pernah menciptakan produk yang gagal. Kesadaran ini harus kita tanamkan dalam pemikiran kita. Seperti apapun manusia, percayalah bahwa Tuhan tidak pernah menciptakan produk gagal.
  2. Bersyukur bukan insecure. Sikap insecure memang tidak bisa dicegah pada masing-masing orang. Namun, ketika sikap ini muncul sewaktu-waktu dalam diri, jangan sampai membuat kehidupan terpuruk, apalagi menyerah denagn segala apa yang terjadi. Namun, sikap bersyukur itu yang harus kita tambah, tingkatkan, agar bisa menerima segala kehendak yang sudah ditetapkan oleh Tuhan.
  3. Kamu unik, kamu spesial. Pahami pula bahwa, setiap orang itu memiliki ciri khas masing-masing. Kelebihan dan kekurangan pasti ada pada masing-masing orang. Jadi, kita tidak bisa membandingkan diri dengan siapapun. Karena pada dasarnya sudah berbeda.
  4. Masing-masing yang hebat, pernah jadi pemula. Siapapun orang yang kita kenal hebat, entah di bidang musik, kepenulisan, seni, dll. Sebelum mereka di posisi yang kita idolakan. Pada mulanya mereka belajar, menjadi pemula dan terus mengasah kemampuan itu sehingga akhirnya bisa menjadi luar biasa.
  5. Sedih tidak larut, senang tidak girang. Senang dan sedih adalah fase yang sering berpindah. Tidak ada senang yang abadi atau sedih abadi. Sehingga jika mengalami kesedihan atau kesenangan, hendaknya kita bisa mengontrol untuk kehidupan.
  6. Dekati yang asik, jauhi yang toksik. Lingkungan seperti apapun, hubungan seperti apapun, jangan sampai kita bertahan dengan yang toksik. Sebab lingkungan toksik tidak akan bisa membuat kemampuan kita berkembang. Lebih jauh, justru tidak menghargai kemampuan yang kita miliki.

Upaya self love sangat bisa kita lakukan dengan hal-hal sederhana di atas. upaya ini untuk meningkatkan self esteem kita agar lebih bisa menghargai diri sendiri, agar mampu berdamai dengan ketidaksempurnaan. []

Tags: InsecureKesehatan MentalperempuanSelf Love
Muallifah

Muallifah

Penulis asal Sampang, sedang menyelesaikan studi di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Tinggal di Yogyakarta

Terkait Posts

Party Pooper

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

8 Februari 2023
Pengesahan RUU PPRT

Mengapa Anak Muda Perlu untuk Mendukung Pengesahan RUU PPRT

7 Februari 2023
Perempuan Sekolah Tinggi

Perempuan Sekolah Tinggi-tinggi Kok di Rumah?

6 Februari 2023
Ketika Kita Bekerja

Ketika Kita Bekerja di luar Jam Kerja, Ya atau Tidak?

6 Februari 2023
Mitos Sisyphus

Merawat Optimisme Gerakan untuk Menghadapi Mitos Sisyphus

4 Februari 2023
Gaya Hidup Minimalis

Gaya Hidup Minimalis Dimulai dari Meminimalisir Pakaian

3 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Pemikiran Keislaman di Malaysia dan Indonesia pada 6 Tips Berdakwah Ala Nyai Awanilah Amva
  • Menghidupkan Kembali Sikap Saling Melindungi pada Impak Islamisasi di Malaysia: Tudung sebagai Identiti Muslimah Sejati dan Isu Pengawalan Moraliti Perempuan
  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist