• Login
  • Register
Rabu, 9 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Melihat Luka Perempuan yang Mengalami Kehamilan yang Tidak Dikehendaki

Dengan begitu, kita tidak bisa terus menyalahkan anak-anak ketika terjerumus pada pergaulan yang bebas. Tapi kita harus terus mengingatkan orang-orang dewasa di sekitarnya untuk memberikan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi

Rukoya Rukoya
01/02/2024
in Publik
0
Perempuan

Perempuan

857
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Belum lama ini, di desa tetangga, aku menyaksikan kasus pelecehan seksual yang menimpa seorang remaja perempuan SMP. Ia tinggal bersama neneknya yang sudah lanjut usia, setelah sang ayah meninggalkannya sejak dalam kandungan. Ibunya kini telah menikah lagi, meninggalkan remaja ini bersama neneknya.

Setahuku, anak remaja ini cukup pendiam dan tidak banyak bergaul. Karena berbagai rayuan gombal dari laki-laki yang disukainya akhirnya ia terjebak dalam cinta yang tidak sehat. Dia dipaksa oleh pacarnya untuk melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Bahkan hal ini terjadi beberapa kali.

Beberapa bulan kemudian dia mengalami Kehamilan yang Tidak Dikehendaki (KTD). Dalam situasi kacau itu, dia meminta pacarnya untuk bertanggungjawab, tapi sialnya laki-laki tersebut justru menolak dan mengancamnya akan membocorkan aibnya ke keluarga dan juga orang-orang di sekitarnya.

Karena tidak tahu harus berbuat apa, dia mengurung diri di kamar selama berhari-hari tanpa makan dan minum. Akhirnya tidak lama dari itu, dia dan bayi yang dikandungnya meninggal.

Dari kejadian ini semua keluarga serta masyarakat di kampungku ramai mencari laki-laki yang menghamili anak perempuan tersebut. Dan setelah penelusuran beberapa minggu pelaku akhirnya dilaporkn ke polisi dan dijatuhi hukuman lima tahun penjara.

Baca Juga:

Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas

Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan

Beban Korban KTD

Dari kasus ini aku jadi merasa kasihan pada korban. Sebagai sesama perempuan aku tidak bisa membayangkan bagaimana takutnya, ketika harus menanggung beban karena mengalami KTD, belum lagi korban KTD tersebut adalah anak-anak.

Udah pasti bebannya semakin berlapis. Di sisi lain, dia juga akan mengalami rentetan kekerasan, mulai dari mendapatkan stigma negatif oleh orang-orang di sekitarnya, kemungkinan keluar dari sekolah, hingga di acuhkan oleh keluarga dan lain-lain.

Di sisi lain, kasus yang dialami oleh tetanggaku ini adalah bukti dari banyaknya kehamilan tidak direncanakan atau KTD yang dialami perempuan. Melansir dari Magdalene.co disebutkan bahwa dari data Guttmacher Institute yang dikutip laporan SWP 2022 menunjukkan antara tahun 2015 – 2019, ada sekitar 40 KTD per 1.000 perempuan berusia 15-49 tahun dengan rata-rata jumlah total kehamilan per tahun berjumlah 7,9 juta. Jika dibandingkan dengan Myanmar (35 KTD per 1000 perempuan) dan Thailand (38 KTD per 1000 perempuan), angka KTD di Indonesia jelas mengkhawatirkan.

Hal ini pun perkuat dengan laporan survei BKKBN 2019 yang menemukan bahwa jumlah kasus KTD di Indonesia rata-rata masih di level 17,5 persen. Artinya, setiap 100 orang hamil di Indonesia, 17 di antaranya adalah kehamilan yang tidak mereka rencanakan.

Tiga Solusi

Karena tingginya angka KTD, Dr. Dr. Marcia Soumokil MPH., Direktur Eksekutif Yayasan Inisiatif Perubahan Akses menuju Sehat atau Ipas dalam wawancaranya dengan tim Magdalene.co menyebutkan setidaknya ada tiga solusi yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah angka KTD.

Pertama, memberikan akses dan hak kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada semua perempuan. Kedua, memberikan akses kontrasepsi kontrasepsi tanpa syarat di mana tidak harus pasangan yang menikah saja yang bisa mendapatkannya.

Ketiga, memberikan kontrasepsi darurat. Hal ini karena untuk beberapa orang tidak memakai kontrasepsi dan melakukan hubungan seksual yang beresiko pada kehamilan tinggi, akses kontrasepsi darurat atau morning pills tidak bisa mereka dapatkan di Indonesia.

Menurut aku tiga hal ini emang wajib banget kita sampaikan pada setiap perempuan. Karena pendidikan kesehatan reproduksi itu sangat berkaitan dengan tubuh perempuan. Sehingga setiap perempuan harus paham resiko dari berhubungan seksual sebelum waktunya.

Pasalnya aku yakin tidak semua perempuan paham bahwa hubungan seksual itu akan berujung pada kehamilan. Sehingga ketika perempuan menyerah dan terjebak rayuan pasangannnya dia tidak punya bayangan resiko apa yang akan dia alami setelah melakukan hubungan seksual tersebut.

Pada akhirnya ketika dia mengalami KTD, dia tidak punya jalan keluar apapun selain melakukan bunuh diri atau melakukan aborsi dengan cara yang tidak aman, yang juga penuh dengan resiko lain.

Dengan begitu, kita tidak bisa terus menyalahkan anak-anak ketika terjerumus pada pergaulan yang bebas. Tapi kita harus terus mengingatkan orang-orang dewasa di sekitarnya untuk memberikan pengetahuan seputar kesehatan reproduksi. Karena ini juga termasuk pendidikan yang perlu banget anak-anak pahami supaya tidak mudah terjebak pada hubungan yang beresiko. []

Tags: KehamilanKehendakiKTDLukamelihatperempuan
Rukoya

Rukoya

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Melawan Perundungan

Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan

9 Juli 2025
Nikah Massal

Menimbang Kebijakan Nikah Massal

8 Juli 2025
Intoleransi di Sukabumi

Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

7 Juli 2025
Retret di sukabumi

Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

7 Juli 2025
Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Perempuan Lebih Religius

    Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Pengalaman Biologis Perempuan Membatasi Ruang Geraknya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengebiri Tubuh Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melawan Perundungan dengan Asik dan Menyenangkan
  • Ketika Perempuan Tak Punya Hak atas Seksualitas
  • Relasi Imam-Makmum Keluarga dalam Mubadalah
  • Mengebiri Tubuh Perempuan
  • Mengapa Perempuan Lebih Religius Daripada Laki-laki?

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID