• Login
  • Register
Rabu, 22 Maret 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Mengoptimalkan Peran Ayah Ibu di Masa Pandemi

Mendidik anak, terutama di masa pandemi ini, di lingkungan keluarga bukan hanya beban dan tanggung jawab Ibu, melainkan ayah.

Cut Novita Srikandi Cut Novita Srikandi
27/01/2021
in Keluarga, Kolom
0
Masa Pandemi

Masa Pandemi

106
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pembelajaran Jarak Jauh di masa pandemi ini menyisakan banyak persoalan, mulai dari problem ponsel pintar, sulitnya sinyal internet, hingga kesulitan orang tua mendampingi anak dalam belajar. Namun, dari pengalaman ini saya malah menemukan suatu metode yang efektif untuk memaksimalkan pendampingan proses belajar anak di rumah.

Tulisan ini merupakan pengalaman saya selama masa pandemi, yang telah berhasil menerapkan suatu metode yang saya sebut sebagai private homeschooling. Kegiatan homeschooling ini sudah saya mulai sejak masa awal pandemi Covid -19 tahun lalu. Pada saat itu, anak saya menginjak usia 4,5 tahun, usia yang seharusnya sudah mendaftar ke jenjang TK A. Namun karena pada saat itu, pembelajaran daring sudah dimulai, saya memutuskan untuk menundanya.

Alasan utama saya menundanya untuk daftar TK adalah karena menurut saya metode daring kurang efektif untuk anak-anak usia dini. Di usia dini, anak-anak membutuhkan pengenalan lingkungan sekolah, berinteraksi dengan teman-teman, dan gurunya secara langsung. Selain itu ada pula kekhawatiran saya terhadap anak akan kecanduan gadget (karena saya memang membatasi anak untuk bermain gadget).

Atas inisiatif saya dan persetujuan suami, akhirnya saya merancang homeschooling di rumah, dengan saya dan suami secara bergantian menjadi guru bagi anak saya. Berikut saya akan berbagi hal-hal apa saja yang saya lakukan dalam merancang dan melaksanakan kegiatan ini di masa pandemi.

Mempersiapkan Ruang Belajar Layaknya Ruang Kelas

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?
  • Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini
  • Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad
  • Ibu Rumah Tangga: Benarkah Pengangguran?

Baca Juga:

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

Polemik Pembahasan Childfree Hingga Hari Ini

Mati Mencari Nafkah untuk Keluarga, Lebih Baik daripada Mati Berjihad

Ibu Rumah Tangga: Benarkah Pengangguran?

Saya dan suami menyulap kamar yang tidak terpakai menjadi ruang kelas dengan membersihkannya dan mengecat dengan warna terang. Kemudian kami menyiapkan kursi dan meja seperti di kelas. Kursi dan meja ini bisa dibeli atau dibuat sendiri dari kayu bekas dan mengecat dengan warna-warna yang menarik.

Tidak lupa pula kami menyiapkan papan tulis kecil beserta spidol dan penghapusnya, dan juga menempelkan poster-poster yang membantu anak untuk mudah mengenal serta mengingat pengetahuan tertentu (misalnya organ tubuh, nama-nama hewan, tumbuhan, angka-angka, dan huruf).

Mempersiapkan Materi Pembelajaran

Agar lebih efektif pembelajaran di masa pandemi ini, sebelumnya Orang tua sebaiknya membaca kurikulum terbaru yang diajarkan disekolah kemudian menyusun materi dan buku-buku berdasarkan kurikulum tersebut. Buku-buku yang digunakan tidak mesti buku-buka yang harganya mahal tetapi yang paling diutamakan adalah buku-buku yang memuat lembar kegiatan siswa.

Karena anak saya TK A, maka selain buku saya juga menyediakan beberapa atributt agar anak dapat belajar dan menghasilkan prakarya tertentu. Atribut tersebut juga bisa didapat dari barang-barang bekas, misalnya kaleng susu, kardus bekas, botol, dsb.

Menyusun Jadwal Kegiatan

Jangan lupa untuk menyusun jadwal yang memuat kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Sebelum Memulai kelas, anak-anak harus diterangkan mengenai kegiatan yang didasarkan pada jadwal. Setiap kegiatan di kelas harus didasarkan pada jadwal yang sudah ditentukan. Menurut saya, komitmen terhadap jadwal yang sudah dibuat sangat penting karena anak harus sudah diajarkan kedisiplinan sejak dini.

Menetapkan Waktu Istirahat di Sela-Sela Pelajaran

Hal ini penting agar anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan. Saya menyebut waktu istirahat ini dengan istilah Snack Time, saya juga menyediakan jajanan berupa makanan ringan untuknya agar ia lebih semangat. Selain itu, Terapkan juga waktu untuk bergerak bebas seperti senam atau menari yang diiringi musik di sela-sela aktivitas belajar. Anak diperkenankan untuk senam diiringi musik-musik dan gerakan yang sesuai dengan umurnya. Pada jam-jam tertentu anak juga dipersilahkan untuk menyanyi, ini juga melatih kepercayaan diri anak.

Siapkan Reward

Jangan lupa pula siapkan reward setiap ia berhasil mengerjakan tugasnya dengan baik. Dalam hal ini saya memberikan reward berupa sticker karakter favoritnya. Anak akan semangat untuk melakukan yang terbaik karena yang terpenting adalah menjaga mood anak agar terus semangat belajar. Jadi,  jangan pernah memaksa anak jika ia sudah lelah atau bosan.

Dampak dari pelaksanaan Homeschooling dalam beberapa bulan ini sangat luar biasa. Si kecil sudah mulai menguasai membaca, menulis, berhitung dan materi-materi lainnya yang sesuai dengan umurnya. Dan yang paling penting, ia sudah mengenal dan mulai terbiasa dengan situasi pembelajaran di kelas serta antusiasmenya dalam belajar mengalami peningkatan.

Pelaksanaan homeschooling di masa pandemi ini tidak akan berhasil apabila hanya mengandalkan satu pihak saja. Dalam hal ini, Ayah dan Ibu harus saling bekerja sama, misalnya Ayah membuat kursi dan meja dalam kelas, Ibu menyusun dan menempel atribut kelas. Selain itu, Ayah dan Ibu dapat secara bergantian menjadi guru bagi si anak.

Mengingat bahwa pendidikan pertama yang didapatkan oleh anak adalah pendidikan dari lingkungan keluarga, maka Ayah dan Ibu adalah pendidik pertama bagi mereka. Oleh karena itu, mendidik anak, terutama di masa pandemi ini, di lingkungan keluarga bukan hanya beban dan tanggung jawab Ibu, melainkan ayah.

Keduanya harus memiliki prinsip kesalingan dan kerja sama. Seperti yang termaktub di dalam prinsip mubadalah, yakni kesalingan dan kerjasama demi mencapai kemaslahatan.  Dengan demikian, baik ayah maupun Ibu sama-sama mengenal dan membentuk kepribadian anak sedini mungkin. []

 

Tags: Ayah. IbuHak anakkeluargaPandemi Covid-19pembelajaran jarak jauh
Cut Novita Srikandi

Cut Novita Srikandi

Alumni Women Writers Conference Mubadalah tahun 2019, Dosen dan Peneliti Sastra

Terkait Posts

Perayaan Nyepi

Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

22 Maret 2023
Menjadi Minoritas

Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

21 Maret 2023
Marital Rape

Marital Rape itu Haram, Kok Bisa?

21 Maret 2023
Dinafkahi Istri

Pengalaman Dinafkahi Istri, Perlukah Merasa Malu?

20 Maret 2023
Rethink Sampah

Meneladani Rethink Sampah Para Ibu saat Ramadan Tempo Dulu

20 Maret 2023
Travel Haji dan Umroh

Bagaimana Menghindari Penipuan Biro Travel Umroh dan Haji?

20 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjadi Minoritas

    Refleksi: Sulitnya Menjadi Kaum Minoritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rahmat Allah Swt Untuk Orang Islam dan Orang Kafir
  • Islam Adalah Agama yang Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta
  • Ramadan dan Nyepi; Lagi-lagi Belajar Toleransi
  • Nilai Inklusif dalam Perayaan Nyepi 2023
  • Pentingnya Pembagian Kerja Istri dan Suami

Komentar Terbaru

  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Kemandirian Perempuan Banten di Makkah pada Abad ke-20 M - kabarwarga.com pada Kemandirian Ekonomi Istri Bukan Melemahkan Peran Suami
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist