• Login
  • Register
Minggu, 6 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Menikahlah Bukan Karena Paksaan

Fachrul Misbahudin Fachrul Misbahudin
02/08/2018
in Kolom
0
31
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Berhenti kuliah dan lebih memilih menikah memang hal yang sudah tak asing lagi bagi kalangan mahasiswa di semester akhir. Mereka merelakan untuk tidak melanjutkan kuliah sampai diwisuda demi menikah. Hal ini terjadi biasanya gara-gara paksaan dari salah satu pasangan, bisa dari perempuan ataupun laki-lakinya. Ataupun paksaan dari orang tua salah satunya.

Alasan untuk memaksa beragam; bisa karena sudah lama berpacaran, umur yang sudah semakin tua, ingin terhindar dari perzinaan, masalah finansial, dan sebagainya.

Dalam sebuah pernikahan, pemaksaan merupakan awal yang buruk karena sesuatu yang diawali dengan paksaan tidak akan berujung pada kebaikan. Pemaksaan pun bukan ajaran Islam. Islam tidak pernah mengajarkan untuk melakukan pemaksaan.

Islam justru mengajarkan bahwa siapapun yang dipaksa maka berhak untuk menolaknya. Karena dampak dari pemakasaan bagi pasangan laki-laki atau perempuan, ia akan mengalami siksaan batin yang lama dan terus menerus. Sikap dan perilakunya menjadi tidak tulus, dan hidupnya semakin tertekan.

Agar terhindar dari unsur pemaksaan dalam pernikahan maka bagi pasangan yang hendak menikah seharusnya kembali memeriksa niat masing-masing, membetulkan dan meluruskan niatnya. Sehingga akan tercipta sebuah pernikahan yang kokoh tanpa ada paksaan siapapun.

Baca Juga:

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

Buku Fondasi Keluarga Sakinah memberikan penjelasan bahwa pernikahan dalam Islam adalah media pengharapan untuk segala kebaikan dan kemaslahatan. Agar sebuah pernikahan dapat menjadi pernikahan yang kokoh, kedua calon pengatin harus cermat dan matang.

Cermat berarti keduanya memiliki pengetahuan untuk dapat mengantisipasi berbagai hal yang timbul dari pernikahan tersebut. Matang dalam arti keduanya bersedia berusaha bersama dalam menumbuhkan semangat, nyaman, rela, dan tanpa paksaan sama sekali dalam memasuki gerbang pernikahan.

Dalam rangka menumbuhkan kenyamanan tersebut maka kedua belah pihak harus berusaha semakin mengenal calon pasangan hidupnya, termasuk mengenal keluarga masing-masing.

Faqihuddin Abdul Kodir dalam buku 60 hadis Hak-hak Perempuan dalam Islam memberikan penjelasan bahwa pernikahan sebagaimana digariskan berbagai ayat al-Qur an adalah untuk menumbuhkan kasih sayang dan mewujudkan ketenangan dalam keluarga (QS. 30:21).

Semua ini ditegaskan karena Islam adalah agama kasih sayang dan kebaikan. Islam adalah agama yang menganjurkan para pengikutnya mendahulukan segala hal yang bisa mendatangkan kemaslahatan, kebahagiaan dan keadilan.

Pernikahan bukan hanya menumbuhkan kasih sayang, tetapi juga menguji kedewasaan. Bagi pasangan yang belum siap untuk menguji kedewasaannya dengan mengarungi bahtera rumah tangga apalagi gara-gara paksaan agar menunda dulu untuk mengurungi perjanjian sakral tersebut.

Karena jika gagal dalam menyikapi masalah dalam pernikahan ujungnya adalah kesalahpahaman, kemudian menimbulkan konflik dan berujung pada perceraian.

Oleh karena itu, bagi pasangan yang hendak menikah agar membetulkan dan meluruskan niat menikah itu sendiri. Bukan gara-gara paksaan dari salah satu pasangan, tetapi menikah diniatkan ibadah karena Allah SWT.

Pasangan yang meluruskan niatnya, menikah karena Allah, diharapkan akan menjadi keluarga yang mengahadirkan ketentraman (sakinah), dan kasih sayang (mawaddah dan rahmah) bagi seluruh anggota keluarga kelak. []

Tags: islamkeluargalaki-lakimawadahmenikahpaksaanperempuanrahmahsakinah
Fachrul Misbahudin

Fachrul Misbahudin

Lebih banyak mendengar, menulis dan membaca.

Terkait Posts

Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ahmad Dhani

Ahmad Dhani dan Microaggression Verbal pada Mantan Pasangan

5 Juli 2025
Pemimpin Keluarga

Siapa Pemimpin dalam Keluarga?

4 Juli 2025
Tahun Hijriyah

Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat

4 Juli 2025
Rumah Tak

Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

4 Juli 2025
Kritik Tambang

Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

4 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gerakan KUPI

    Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kholidin, Disabilitas, dan Emas : Satu Tangan Seribu Panah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bekerja itu Ibadah
  • Menemukan Wajah Sejati Islam di Tengah Ancaman Intoleransi dan Diskriminasi
  • Jangan Malu Bekerja
  • Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri
  • Islam Memuliakan Orang yang Bekerja

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID