• Login
  • Register
Sabtu, 25 Juni 2022
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Menjadi Wanita Sholehah juga Harus Keluar Rumah

Fitriana Fitriana
28/12/2018
in Kolom
0
Perempuan

Training of Facilitator Kursus Islam dan Gender di Fahmina-Institute, Rabu 26 Desember 2018.

18
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Dalam Training of Facilitator Kursus Islam dan Gender yang dilaksanakan di Fahmina-Institute Jl. Swasembada No.15 Karyamulya Kesambi Kota Cirebon tepatnya pada Hari Rabu, 26 Desember 2018, Faqihuddin Abdul Kodir sebagai narasumber menambah wawasan kepada kami semua selaku peserta bahwa menjadi sholehah pun harus keluar rumah.

Hal ini juga jelas dibuktikan oleh tiga orang dosen Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin (UIN STS) Jambi sebagai peserta training sekaligus wanita karir yang ingin memperoleh ilmu hingga ke Cirebon.

Tiga dosen tersebut di antaranya adalah Dr. Illy Yanti, M.Ag sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Zarfina Yenti, S. Ag., M.Ag sebagai Kepala Pusat Studi Gender dan Anak, juga Tira Mariana, S.S., M.Hum sebagai editor sekaligus pengurus Harakat An-Nisa Jurnal Studi Gender dan Anak UIN STS Jambi.

Peserta kegiatan ini juga adalah aktivis Perempuan Shaburai Lampung, tiga orang mahasiswi IAIN Syekh Nurjati Cirebon jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah,  Hukum Keluarga Islam dan Tadris IPS, dan 2 orang aktivis Cherbon Feminist.

Hari ketiga training,Kang Faqih mengenalkan perspektif Mubadalah dan bagaimana cara kerjanya. Beliau pun memaknai ulang konten hadits menggunakan perspektif tersebut. Hal yang paling menarik bagi saya adalah penjelasan beliau dalam memaknai konten hadist mencari ilmu dan aurat perempuan:

Baca Juga:

6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT

Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?

Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

Pekerjaan Rumah Tangga adalah Tanggung Jawab Bersama

عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْ لَ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللّهُ لَهُ طَرِيقًا إِلَى اْلجَنَّةِ (رواه احمد و الترمذي وألوداودوابن ماجه)

Artinya:

“Dari Abi Darda dia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga” (H.R. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majjah).

Dr. Faqih memaparkan bahwa man itu barangsiapa, dan secara bahasa salaka itu laki-laki. Karena itu, yang diperintahkan untuk banyak mencari ilmu adalah laki-laki. Jika kata laki-lakinya dihilangkan, maka hadits tersebut berbicara tentang mencari ilmu. Mencari ilmu inilah yang disebut sebagai predikat.

Sehingga, dapat kita katakan bahwa baik laki-laki maupun perempuan keduanya sama-sama dituntut untuk mencari ilmu, jika laki-lakinya saja tidak dihalangi, maka perempuan pun tidak boleh dihalangi.

Dari predikat itulah kita akan mengetahui makna yang sebenarnya yang memungkinkan bisa disalingkan atau bisa dilakukan oleh kedua belah pihak. Tak hanya itu, Dr. Faqih pun memaparkan salah satu hadis populer:

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menyambutnya.” (HR. At-Tirmidzi No. 1183, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil no. 273, dan Asy-Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36).

Secara hadis sesungguhnya hadis ini bukanlah Bukhari Muslim, tetapi karena kita tidak mampu dan tidak punya otoritas untuk membaca otentisitas hadis maka kita harus bermain dengan makna. Aurat yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah sesuatu yang akan menggoda atau menjerumuskan orang lain untuk melakukan suatu kejahatan.

Artinya, perempuan itu sesuatu yang bisa digunakan oleh setan untuk menggoda, menjatuhkan, menjerumuskan orang lain siapapun itu. Sedangkan, yang digunakan setan tidak hanya perempuan saja karena laki-laki pun bisa digunakan oleh setan. Hadis tersebut tidak disalahkan tapi kita juga perlu memahami makna haditsnya.

Aurat itu media atau alat yang digunakan oleh setan untuk menjatuhkan orang lain. Bagi laki-laki alatnya perempuan dan begitupun sebaliknya atau bahkan tidak hanya itu.

Oleh karena aurat adalah segala sesuatu yang akan menjerumuskan orang lain untuk berbuat jahat, tentu saja ini menjadi sebuah peringatan agar kita waspada dan bukan untuk melarang keluar rumah. Maka, berhati-hatilah kepada apa yang kita lakukan, sebab siapapun bisa menjadi aurat.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang wanita yang sholehah pun harus keluar rumah karena ia harus menuntut ilmu. Logikanya, ilmu itu bisa didapatkan dimana saja. Namun lumrahnya ilmu didapatkan dengan cara sekolah dan aktif dalam kegiatan publik. Itulah sebabnya kenapa wanita yang sholehah pun harus keluar rumah. Wallahu’alam.[]

Tags: cherbon feministfahminaGenderHaditsislamMubadalahperempuanperspektifSIGtafisr

Get real time update about this post categories directly on your device, subscribe now.

Unsubscribe
Fitriana

Fitriana

Terkait Posts

kekerasan fisik pada anak

Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

24 Juni 2022
Perempuan Bekerja

Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

24 Juni 2022
Kehidupan Perempuan

Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

24 Juni 2022
Pencegahan Kekerasan Seksual

5 Tips Pencegahan Kekerasan Seksual Perspektif Islam

24 Juni 2022
Menjadi Ibu

Apakah Semua Perempuan Terlahir Menjadi Ibu?

23 Juni 2022
Gaya Hidup Minim Sampah

Maunya sih Menerapkan Gaya Hidup Minim Sampah. Eh, Kok Jadi Greenwashing?

23 Juni 2022

Discussion about this post

No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehidupan Perempuan

    Kehidupan Perempuan Kini dalam Hegemoni Domestik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 5 Tips Pencegahan Kekerasan Seksual Perspektif Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • 6 Cara Penangan saat Menjadi Korban KDRT
  • Sa’i : Perjuangan Meraih Kehidupan
  • Bagaimana Mengemas Dakwah Islam yang Humanis dan Kontekstual?
  • Memahami 4 Macam Kekerasan Fisik pada Anak Akibat Kelalaian Orang Tua
  • Laki-laki Penganguran Bukan Salah Perempuan Bekerja

Komentar Terbaru

  • Tradisi Haul Sebagai Sarana Memperkuat Solidaritas Sosial pada Kecerdasan Spiritual Menurut Danah Zohar dan Ian Marshal
  • 7 Prinsip dalam Perkawinan dan Keluarga pada 7 Macam Kondisi Perkawinan yang Wajib Dipahami Suami dan Istri
  • Konsep Tahadduts bin Nikmah yang Baik dalam Postingan di Media Sosial - NUTIZEN pada Bermedia Sosial Secara Mubadalah? Why Not?
  • Tasawuf, dan Praktik Keagamaan yang Ramah Perempuan - NUTIZEN pada Mengenang Sufi Perempuan Rabi’ah Al-Adawiyah
  • Doa agar Dijauhkan dari Perilaku Zalim pada Islam Ajarkan untuk Saling Berbuat Baik Kepada Seluruh Umat Manusia
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2021 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2021 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist