Mubadalah.id – Kebahagiaan berarti merdeka, saling membahagiakan berarti saling memerdekakan. Mari ketika menjadi saumi ataupun istri harus saling mengetahui batasan-batasan dan tentu harus saling bermintra, bekerja sama, bukan saling menganggap dirinya lebih mulia atau unggul , bahkan saling menzhalimi antar pasangannya.
Ketika menjadi orang tua, harus terus belajar menjadi orang tua yang baik, memberikan hak anak dan melaksanakan kewajibannya sebagai orang tua dengan sebaik-baiknya. Dengan, menjadi orang tua yang membuat buah hatinya nyaman dan aman. Sehingga buah hatinya bisa memaksimalkan potensi yang ada di dalam dirinya dengan sebaik mungkin.
Begitupun sebaliknya, ketika menjadi anak harus tahu dan paham kewajibannya sebagai anak. Sehingga orang tua ridla dan bahagia serta bangga pada tumbuh kembang sang buah hati tercinta. Ketika menjadi pejabat, harus melaksanakan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin, menjaga kepercayaan rakyatnya bukan malah menindas, menzhalimi bahkan semena-mena.
Begitupun juga, ketika menjadi rakyat, harus ikut serta mensukseskan program kerja pejabat, mengawal dan kritis dengan kinerja pejabat. Sehingga harapan serta cita-cita bersama akan tercipta dan terwujud. Sehingga kebahagiaan yang merdekapun bisa dirasakan oleh semua orang, semua warga, dan cita-cita serta harapan dari para pahlawan bisa terwujud. Masyarakat saling rukun, saling ayem, dan tentram.
Seperti yang terdapat dalam buku Nalar Kritis Muslimah karya Ibu Nyai. Dr. Nur Rofiah, jika belum bisa berbuat baik, minimal tidak berbuat buruk. Jika tidak membahagiakan, minimal tidak menyakiti, dan jika tidak bisa mengajak dalam kebaikan, minimal tidak mengajak dalam kemadharatan, kemaksiatan, dan kezhaliman.
Karena setiap orang tentu memiliki harapan meraih kebahagiaan, di setiap saat, setiap waktu, dan setiap harinya. Dan bulan Agustus adalah bulan bahagia dan membahagiakan, bulan perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus.
Dijadikan momen kebahagiaan yang saling membahagiakan setiap warga Indonesia dengan kebersamaan, berbagai perayaan dan kegiatanpun digelar dalam memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia. Yang mempunyai nilai semangat, kebersamaan, kebahagiaan yang saling membahagiakan serta mengingat jasa para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Adapun beragam acaranya, bisa berbentuk tirakatan, karnaval, perlombaan, upacara, khataman, renungan dan berbagai kegiatan meriah lainnya. Yang bertujuan meningkatkan rasa kasih sayang, saling tolong menolong, menambah kedekatan warga sekitar yang akhirnya memberikan keberkahan bagi semua warga Indonesia. Warga Indonesia semakin guyub, rukun, ayem, tentram. Amin
Karena kebahagiaan rakyat akan tercipta bila mana negara dapat mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Sedangkan prasyarat kesejahteraan dapat diraih berdasarkan pada lima pilar kenegaraan, yaitu demokrasi (democracy), penegakan hukum (rule of law), perlindungan hak asasi manusia (human right protection), keadilan sosial (social justice) dan anti diskriminasi (no discrimination).
Tentu untuk mewujudkan kebahagiaan yang mensejahterakan butuh kerja sama, butuh relasi kesalingan yang saling mendukung, membantu, menolong, mengingatkan, tidak saling merasa benar, tidak saling menyakiti tapi saling bahagia dan membahagiakan.
Dalam hal ini kita harus ingat semangat yang dimiliki oleh para pejuang kemerdekaan terdahulu adalah untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan agar kemakmuran dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh anak bangsa. Para pahlawan mempertaruhkan segala yang dimilikinya, yang dicintainya termasuk mengorbankan nyawanya demi negara Indonesia dan demi rakyat Indonesia tercinta.
Karena tiada kebahagiaan tanpa adanya kesejahteraan, dan tidak mungkin terwujud kesejahteraan tanpa adanya keadilan dan kesalingan dalam berelasi.
Prof. Mr. R. Kranenburg, penggagas teori negara kesejahteraan mengungkapkan, negara harus secara aktif mengupayakan kesejahteraan, bertindak adil yang dapat dirasakan seluruh masyarakat secara merata dan seimbang, bukan menyejahterakan golongan tertentu tapi mayoritas rakyat menderita.
Negara kesejahteraan akan semakin nyata apabila mampu melindungi dan memenuhi kebutuhan rakyatnya. Untuk itu ada empat hal mendasar yang mesti dipenuhi oleh pemerintah kepada masyarakat.
Pertama, Terpenuhinya kebutuhan material dan non-material. Kondisi sejahtera terjadi manakala kehidupan warga aman dan bahagia karena kebutuhan dasar akan gizi, kesehatan, pendidikan, tempat tinggal, dan pendapatan dapat dipenuhi. Serta manakala rakyat memperoleh perlindungan dari risiko-risiko utama yang mengancam kehidupannya.
Kedua, Pemerintah menyediakan pelayanan sosial yang mencakup lima bentuk, yakni jaminan sosial (social security), pelayanan kesehatan, pendidikan, perumahan dan pelayanan sosial personal (personal social services).
Ketiga, Tunjangan kesejahteraan sosial yang diberikan kepada orang miskin. Pemerintah memberikan perhatian dan perlindungan kepada kelompok rentan, yaitu masyarakat miskin, lansia, kelompok disabilitas, pengangguran dan lain sebagainya.
Keempat, Melaksanakan proses atau usaha terencana yang dilakukan oleh perorangan, lembaga-lembaga sosial, masyarakat maupun badan-badan pemerintah untuk meningkatkan kualitas kehidupan melalui pemberian pelayanan sosial dan tunjangan sosial.
Semoga di hari ulang tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke 76 ini, semua masyarakat mendapatkan haknya, saling bahagia dan membahagiakan, program pemerintah berjalan dengan baik dan adil, tidak ada kekerasan, kezhaliman, dan perbuatan negatif lainnya yang merugikan warga serta Negara Indonesia. []