• Login
  • Register
Rabu, 8 Februari 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Merefleksikan Kembali Sindiran Cantik Karena Filter

Tidah hanya cantik secara lahiriah, perempuan juga perlu menggunakan filter yang mempercantik hati, pikiran, pengetahuan, serta segala potensi yang dimilikinya

Muhammad Nasruddin Muhammad Nasruddin
16/01/2023
in Pernak-pernik
0
Cantik karena Filter

Cantik karena Filter

462
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

 Halo Salinger! Pernahkah kalian mendengar ucapan perempuan sekarang bisa tampil cantik karena filter, atau cukup dengan efek dalam filter Instagram. Atau kata lain seperti, “Kenapa kita sering melihat banyak sekali orang yang gudluking di medsos, tapi jarang menemukan hal serupa di dunia nyata? Jawabannya, di dunia nyata, tidak ada filter, dan enggak semua orang dandan maksimal.”

Mubadalah.id – Tulisan di atas merupakan narasi-narasi yang familiar baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam media sosial. Perkembangan teknologi yang cukup pesat memang banyak menawarkan kemudahan bagi masyarakat. Tidak hanya soal komunikasi atau kebutuhan akan informasi, bahkan media sosial seperti Instagram pun telah memfasilitasi urusan penampilan dengan menggunakan bantuan fitur efek dan filternya.

Filter Instagram pada umumnya dapat menciptakan tampilan visual yang estetik hanya dengan sekali klik. Lebih lanjut filter ini mampu menciptakan tampilan baru yang memberikan kepuasan tersendiri bagi penggunanya. Namun pernah nggak sih kalian menjumpai komentar-komentar di media sosial yang cukup menohok terkait penggunaan filter bawaan Instagram maupun platform lainnya?

Ungkapan-ungkapan yang saya tulis di awal tadi tidak hanya terdengar sekali dua kali. Bahkan tidak hanya di media sosial saja. Mulai dari tempat pengajian hingga dalam perbincangan sehari-hari kita sering mendengar ungkapan seperti itu. Ya, meskipun dengan narasi yang berbeda.

Secara sekilas memang ungkapan seperti ini adalah sindirin kepada perempuan-perempuan yang suka menggunakan filter. Namun juga harus kita pahami bahwa tidak semua perempuan seperti itu, bahkan ada juga perempuan yang tidak bermain media sosial lho.

Daftar Isi

    • Apakah Menggunakan Filter itu Salah?
  • Baca Juga:
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Content Creator atau Ngemis Online?
  • Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan
  • Saat Masjid Al Jabbar Viral Berubah Jadi Waterboom
    • Pandangan Ning Imaz

Apakah Menggunakan Filter itu Salah?

Yang harus kita pahami sebelum menjawab pertanyaan ini bahwa salah satu fungsi media sosial memang sebagai media berekspresi. Tentu dalam praktiknya tiada satu pun individu, baik itu perempuan atau laki-laki yang mau menunjukkan kondisi terburuknya.

Baca Juga:

Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber

Content Creator atau Ngemis Online?

Akun Instagram Kampus Cantik, Sebuah Bentuk Glorifikasi Seksisme Bagi Perempuan

Saat Masjid Al Jabbar Viral Berubah Jadi Waterboom

Apa pun motifnya, adanya filter ini membantu pengguna media sosial untuk mencapai eksistensi terbaiknya di jagat maya. Filter ini dapat membuat pengguna media sosial lebih hemat waktu dan efisien. Jika sebelumnya pengguna media sosial harus mengedit fotonya terlebih dahulu lewat aplikasi lain, kini dengan sekali klik, pengguna dapat mengubah foto sesuai seleranya.

Namun di balik kemudahan itu sebenarnya juga terdapat dampak buruk yang cukup riskan. Khususnya kesehatan mental bagi generasi muda sekarang. Selain menimbulkan kecanduan, melansir dari fimela.com, penggunaan filter yang terlalu sering seperti juga berdampak pada turunnya kepercayaan diri perempuan.

Misalnya filter Facetune yang mampu memoles muka menjadi cantik karena filter, dan lebih bersinar dan cantik. Mungkin di jagat maya, perempuan bisa menciptakan kecantikan yang ideal menurut standar di zaman sekarang. Namun hal tersebut, jika berlebihan akan menurunkan rasa kepercayaan diri di dunia nyata.

Pandangan Ning Imaz

Sebenarnya standar kecantikan di Indonesia yang selalu berubah-ubah juga menjadi penyebabnya. Maraknya influencer-influencer maupun iklan produk kecantikan yang menampilkan perempuan dengan kulit putih dan bersinar seolah-olah menggiring opini publik terkait perempuan cantik itu seperti apa.

Padahal logika seperti ini tidak sepenuhnya bisa menjadi patokan. Namun karena media telah sukses menciptakan opini publik, banyak perempuan yang berbondong-bondong ingin mencapai standar tersebut. Akibatnya tidak sedikit yang mengalami insecure, kurang percaya diri sama diri sendiri, maupun permasalahan mental health lainnya.

Terlepas dari semua itu, sebagai seorang Muslimah, tampilan fisik bukanlah segala-galanya. Ibarat kata buah durian yang luarnya berduri namun isinya manis akan lebih baik daripada buah kedondong yang luarnya halus tapi dalamnya masam.

Menurut Ning Imaz, secara tabiat perempuan dan laki-laki , yang bersama-sama adalah seorang pendidik bagi generasi bangsa. Oleh karena itu yang lebih penting adalah bagaimana pendidik ini menjadi seorang terdidik sehingga bisa melahirkan generasi-generasi yang hebat.

Maka dari itu, perlu efek maupun cantik karena filter yang tidak hanya mempercantik penampilan luar saja. Perempuan juga perlu menyibukkan diri dalam filter-filter yang mempercantik hati, pikiran, pengetahuan, serta segala potensinya. Dengan demikian, perempuan akan tetap eksis di jagad maya, namun juga tetap percaya diri ketika berada di dunia nyata. []

 

 

 

 

Tags: Cantikfilter instagrammedia sosialNing ImazStandar Kecantikan
Muhammad Nasruddin

Muhammad Nasruddin

"Terbentur, terbentur, terbentuk" Santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta

Terkait Posts

hukum suami mengasuh anak

Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?

8 Februari 2023
Umm Hisyam ra Menghafal Al-Qur'an dari Lisan Nabi Saw

Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

8 Februari 2023
Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir

Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

8 Februari 2023
Satu Abad NU

Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

8 Februari 2023
Jangan Melecehkan Istri

Nabi Saw Meminta Kepada Para Suami agar Jangan Melecehkan Istri

8 Februari 2023
anak adalah amanah

Anak Adalah Amanah yang Harus Dijaga oleh Orang Tua

7 Februari 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Childfree

    Childfree: Hukum, Dalil, dan Penjelasannya dalam Perspektif Mubadalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lagu We Will Rock You dalam Satu Abad NU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nabi Saw Meminta Kepada Para Suami agar Jangan Melecehkan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Bagaimana Hukum Suami Mengasuh Anak?
  • Kampung Adat Kranggan, Masih Eksis di Pinggiran Ibu Kota
  • Umm Hisyam Ra Menghafal Al-Qur’an Langsung dari Lisan Nabi Saw
  • Mengenal Party Pooper, Melihat Perilaku Para YouTuber
  • Kisah Saat Nabi Muhammad Saw Memuji Orang Kafir Karena Karyanya

Komentar Terbaru

  • Harapan Lama kepada Menteri PPPA Baru - Mubadalah pada Budaya Patriarki Picu Perempuan Jadi Mayoritas Korban Kekerasan Seksual
  • Menjadi Perempuan Pembaru, Teguhkan Tauhid dalam Kehidupan pada Bagaimana Hukum Menggunakan Pakaian Hingga di Bawah Mata Kaki?
  • Wafatnya Mbah Moen Juga Dirasakan Semua Umat Beragama - Mubadalah pada Fahmina Institute Terapkan Prinsip Mubadalah dalam Organisasi
  • Sisi Lain dari Haul Gus Dur ke-10 di Cirebon, yang Bikin Semua jadi Ambyar - Mubadalah pada Alissa Wahid: Islam Menolak Segala Bentuk Kekerasan Terhadap Perempuan
  • Hari Nol Toleransi terhadap Sunat Perempuan pada Hari Anti Sunat Perempuan Internasional: Bukti Praktik P2GP Membahayakan Perempuan
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist