• Login
  • Register
Senin, 7 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Hannah : Perempuan Merdeka itu Terbebas dari Tirani Manusia

"Perempuan merdeka itu menjadikan Allah sebagai satu-satunya dzat yang memiliki otoritas mutlak," katanya

Redaksi Redaksi
19/08/2022
in Aktual
0
Nyai Hannah

Nyai Hannah

262
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Nyai Neng Hannah adalah perempuan dapat terbebas dari tirani manusia.

Perempuan merdeka, kata Nyai Hannah adalah, perempuan yang menjalani kehidupannya tanpa ada kekerasan, dan ketidakadilan. (Baca juga: Nyai Ida Nurhalida : Perempuan Merdeka itu Jadi Agen Pembangunan Bangsa dan Agama)

Perempuan merdeka, lanjutnya, adalah perempuan yang bergandeng tangan dengan pasangannya dengan sinergis mewujudkan kehidupan yang maslahat di dunia dan akhirat.

“Perempuan merdeka itu menjadikan Allah sebagai satu-satunya dzat yang memiliki otoritas mutlak,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

Selain itu, Nyai Hannah juga mengajak ulama KUPI untuk terus berjuang menghapus berbagai kekerasan dan ketidakadilan berbasis gender dengan sudut pandang keahlian masing-masing.

Baca Juga:

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

Hal tersebut, Nyai Hannah menyampaikan, dapat memulainya dari wilayah terdekat yaitu keluarga, komunitas juga bangsa. (Baca juga: Nyai Mufliha : Perempuan Merdeka itu Memiliki Otonomi Diri sebagai Makhluk)

“Karena jaringan KUPI kebanyakan adalah para kader ulama perempuan, maka seoptimal mungkin menggunakan prinsip Keadilan gender Islam yang hakiki sebagai sudut pandang dalam melihat persoalan,” tegasnya.

Sementara itu, Nyai Hannah mengungkapkan bahwa sebetulnya negara memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih dan berkeadilan demi menjaga kemerdekaan dan perdamaian di NKRI.

“Penegakan hukum diminta agar tidak pandang bulu dan keberpihakan terhadap kaum marginal terutama perempuan dan anak,” tukasnya. (Rul)

Tags: Hari Kemerdekaanhut ri 77kemerdekaanmanusiaMerdekaNyai Neng HannahperempuanterbebasTirani
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
kekerasan seksual terhadap anak

Dr. Nur Rofiah Tegaskan Pentingnya Mengubah Cara Pandang untuk Hentikan Kekerasan Seksual pada Anak

18 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Ulama Perempuan

    Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Film Rahasia Rasa Kelindan Sejarah, Politik dan Kuliner Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan
  • Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif
  • Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia
  • Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial
  • Surat yang Kukirim pada Malam

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID