• Login
  • Register
Minggu, 2 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Nyai Rahmi Kusbandiyah : Perempuan Merdeka itu Bebas yang Bertanggung Jawab

"Kemerdekaan bukan berarti bebas lepas. Kemerdekaan adalah kebebasan yang bertanggung jawab," katanya

Redaksi Redaksi
19/08/2022
in Aktual
0
Nyai Rahmi

Nyai Rahmi

293
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Makna kemerdekaan bagi perempuan menurut jaringan ulama KUPI, Nyai Rahmi Kusbandiyah adalah sebagai kebebasan bagi semua perempuan Indonesia untuk menentukan masa depannya sendiri.

Lebih lanjut, Nyai Rahmi menyampaikan, bahwa perempuan merdeka itu adalah perempuan yang ikut serta memberi peran dalam konsensus besar di Republik Indonesia.

“Kemerdekaan bukan berarti bebas lepas. Kemerdekaan adalah kebebasan yang bertanggung jawab,” katanya, saat Mubadalah.id hubungi, belum lama ini.

Sementara itu, Nyai Rahmi mengajak untuk memaknai kembali apa arti kemerdekaan itu.

Dalam pandangan Nyai Rahmi, di masa lalu, defisini kemerdekaan berkaitan erat dengan penjajahan. Kedua kata tersebut memiliki makna yang berlawanan. Merdeka atau tidak terjajah.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan
  • Kebebasan Beragama
  • Refleksi Hari Solidaritas terhadap Palestina dalam Peristiwa Gempa Cianjur
  • Hasil Musyawarah KUPI II Harus Tersampaikan Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia

Baca Juga:

Kemerdekaan Indonesia Bukti dari Keberkahan Ramadan

Kebebasan Beragama

Refleksi Hari Solidaritas terhadap Palestina dalam Peristiwa Gempa Cianjur

Hasil Musyawarah KUPI II Harus Tersampaikan Kepada Seluruh Masyarakat Indonesia

Sementara kemerdekaan pada saat itu adalah bebas dari penjajahan.

Pengertian inilah, lanjutnya, yang tertanam dalam benak sanubari para pendiri bangsa. Kemudian tertulis sebagai bagian dari paragraf awal pembukaan konstitusi kita.

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.”

Merdeka adalah lepas dari belenggu penjajahan fisik. Mengapa membutuhkan kemerdekaan ?

Paragraf ketiga pembukaan UUD 1945 menegaskan: supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas.

“Dalam pandangan kami, kemerdekaan adalah universal tidak hanya berkaitan dengan gender atau batasan-batasan lain,” tegasnya.

Karena itu, Nyai Rahmi mengungkapkan, ketika makna kemerdekaan tersebut dilekatkan kepada suatu keadaan, “maka kemerdekaan itu harus sesuai dengan konsensus atau kesepakatan bersama,” tukasnya. (Rul)

Tags: bebasBertanggung jawabkemerdekaanNyai Rahmi Kusbandiyahperempuan merdekaulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Puasa Dalam Perspektif Psikologi

Puasa Dalam Perspektif Psikologi dan Pentingnya Pengendalian Diri

28 Maret 2023
Perempuan Ngaji

Jogan Ramadhan Online: Pengajian Khas Perspektif dan Pengalaman Perempuan

27 Maret 2023
Zakat Perempuan Korban Kekerasan

Webinar Zakat Peduli Perempuan Korban Kekerasan akan Digelar Nanti Malam

20 Maret 2023
Aman Indonesia

AMAN Indonesia Terpilih sebagai Inisiator Program Berkelanjutan pada RAN PE Awards 2023

15 Maret 2023
P2GP haram

Tindakan P2GP yang Membahayakan Tanpa Alasan Medis Hukumnya Haram

9 Maret 2023
sampah

Musyawarah Keagamaan KUPI Tetapkan Hukum Pembiaran Sampah yang Mengancam Perempuan Adalah Haram

9 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sarana Menikah

    Menikah Adalah Sarana untuk Melakukan Kebaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Mahar Adalah Simbol Cinta dan Komitmen Suami Kepada Istri
  • Ketika Anak Kehilangan Sosok Ayah dalam Kehidupannya
  • Keheningan Laku Spiritualitas Manusia Pilihan Tuhan
  • Menikah Harus Menjadi Tujuan Bersama, Suami Istri
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist