• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Paus Fransiskus Memilih Mengunjungi Indonesia, Simbol Miniatur Keberagaman dan Toleransi

Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947. Ini menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara

Kamariah Kamariah
06/09/2024
in Publik
0
Paus Fransiskus

Paus Fransiskus

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Halo sahabat salingers, bagaimana kesan pesan pertama sahabat saat mendengar bahwa Paus Fransiskus mengakui Indonesia dengan budaya toleransi tinggi?  Semoga kita sudah cukup berdamai ya dengan kata ini, karena hal ini sudah Rasullullah SAW ajarkan jauh 1400 tahun yang lalu. Hari ini, kita juga banyak belajar toleransi dari keberagaman ras, bangsa, agama, suku, dan keberagaman lainnya sebagai mahluk sosial.

Kabar baik, bulan September ini Paus Fransiskus akan berkunjung ke Indonesia loh, hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi pengakuan dunia, terhadap budaya toleransi yang ada di Negeri kita tercinta Indonesia.

Alasan Mengunjungi Indonesia

Alasan datangnya ke Indonesia adalah karena beliau menilai Indonesia sebagai simbol miniatur keberagaman dan toleransi yang patut dicontoh dunia.

Pemimpin umat Katolik di dunia ini akan melakukan tur Aspotolik Asia Pasifik pada 2-13 September 2023.

Indonesia mendapatkan jatah kunjungan pertama. Alasannya memilih negara Indonesia untuk mengawali turnya karena beberapa alasan.

Baca Juga:

Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

Penjelasan Juru Bicara Panitia Kunjungan

Hal ini terungkap dari Juru Bicara Panitia Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Romo Thomas Ulun Ismoyo.

Beliau mengungkapkan, keputusannya untuk mengunjungi Indonesia  karena hubungan bilateral yang kuat dengan Vatikan. Selain itu, Indonesia juga memiliki peran signifikan dalam memajukan keberagaman dan toleransi.

“Paus itu datang karena yang namanya undangan dan bersyukur dari banyaknya undangan yang ia terima, ia mengiyakan Indonesia. Kami bersyukur untuk dukungan negara, yang kemudian sampai terwujudlah kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia,” jelas Romo Thomas, di Katerdral, Jakarta.

Hubungan Vatikan dan Indonesia

Romo Thomas menambahkan, Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947. Ini menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara.

Selain itu, Indonesia juga oleh Vatikan merupakan miniatur keberagaman yang patut menjadi contoh bagi dunia.

“Indonesia memegang peranan penting sebagai miniatur keberagaman dan toleransi, yang mudah-mudahan bisa disebarkan ke berbagai hal,” kata dia.

Pandangan Paus Fransiskus terhadap Indonesia

Dalam pandangannya, Indonesia tidak hanya berperan penting sebagai negara mayoritas Muslim, tetapi juga sebagai tempat pemimpin agama memiliki peran besar dalam memajukan masyarakat dan bangsa.

“Paus memiliki informasi yang terpercaya dari orang-orang Indonesia yang bekerja di Vatikan, maupun dari wakilnya yaitu Duta Besar Vatikan untuk Indonesia. Mereka pasti cerita banyak tentang Indonesia,” jelas Romo Thomas.

Kunjungan ini semula pada tahun 2020, tetapi tertunda akibat pandemi Covid-19, akhirnya bisa terwujud pada 2024.

“Maka, ketika Paus memutuskan untuk berkunjung ke sini, pasti ini berasal dari informasi yang baik mengenai peran signifikasi Indonesia dalam kaitan dengan kemajemukan,” sambungnya.

Kabar Baik Atas Kunjungan

Romo Thomas meyakini, misi Paus dalam kunjungan ke Indonesia adalah mewartakan kabar baik dan gembira, yang sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Menurutnya, Paus ingin semua orang, terlepas dari latar belakang agama, merasakan betapa baiknya Tuhan melalui kehidupan yang damai dan sejahtera.

“Agar semua orang, apa pun agamanya, apa pun latar belakangnya, apa pun perbedaan yang mereka punya, itu sungguh-sungguh merasakan betapa baiknya Tuhan dalam kehidupan dan mereka merasakan hidup yang baik, yang rukun, yang damai, yang cukup, tidak adanya pengangguran, kemiskinan yang berkurang, anak-anak bisa sekolah, dan lain sebagainya,” ujar dia.

Dalam konteks kemiskinan di Indonesia, Romo Thomas menyatakan, meskipun Indonesia bukan negara miskin, tapi ketimpangan ekonomi antara yang kaya dan miskin masih menjadi masalah serius yang relevan dengan pesan Paus Fransiskus.

“Saya diwawancarai media asing, dan mereka menyoroti kemiskinan di Indonesia. Saya mengatakan dengan sangat jelas, Indonesia bukan negara miskin. Tapi, di Indonesia, jurang antara yang kaya dan miskin, gap-nya begitu besar,” tambah dia.

Karena itu, kunjungan Paus Fransiskus semoga membawa pesan universal tentang persaudaraan, perdamaian, dan kesejahteraan yang melampaui batas-batas agama dan kepercayaan, serta memperkuat hubungan diplomatik yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Vatikan. []

Tags: IndonesiakeberagamanPaus FransiskustoleransiVatikan
Kamariah

Kamariah

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Pengepungan di Bukit Duri

    Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KB dalam Pandangan Fiqh
  • Catcalling Masih Merajalela: Mengapa Kita Tidak Boleh Diam?
  • Hadits-hadits yang Membolehkan Azl
  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version