• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Pesantren EMAS untuk Lingkungan Berkelanjutan

Pesantren EMAS merupakan program kolaborasi antara akademisi, desa, pondok pesantren, dan komunitas

Thoah Jafar Thoah Jafar
04/08/2023
in Pernak-pernik
0
Pesantren Emas

Pesantren Emas

983
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pagi Ahad, 30 Juli 2023, di Kampus UNU Yogyakarta, di hadapan orang-orang istimewa, saya diminta untuk menyampaikan seucap-dua ucap kata sambutan. Sambutan ini saya sampaikan atas nama perwakilan pondok pesantren dalam acara diseminasi pengelolaan sampah dalam program Pesantren Ekosistem Madani Atasi Sampah (EMAS).

Pesantren EMAS merupakan program kolaborasi antara akademisi, desa, pondok pesantren, dan komunitas. Program ini bertujuan untuk mengembangkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, bertanggung jawab, mandiri dan berkelanjutan di pondok pesantren. Kegiatannya akan kami laksanakan selama enam bulan yang sudah kami mulai sejak awal Juli hingga Desember 2023 nanti.

Selama periode itu, berbagai kegiatan yang telah kami rencanakan, seperti pelatihan, pemagangan, implementasi pengelolaan sampah, monitoring, dan evaluasi yang akan kami laksanakan secara bertahap. Saat ini program tersebut sudah sampai pada minggu akhir tahap pemagangan.

Isu Sampah Sering Dianggap “Sampah”

Dan, dalam kesempatan tersebut, saya sampaikan seperti berikut:

Para hadirin yang berbahagia,

Baca Juga:

Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Tamasya “Wisata” Kota Sampah dan Pandangan Kritis Seyyed Hossein Nasr

Membaca Ensiklik Katolik Laudato Si’ Menggunakan Perspektif Mubadalah

Lailatul Qadar adalah Pesan Pelestarian Lingkungan

Isu-isu soal sampah sering kita anggap selayaknya sampah. Seakan-akan tidak berguna, kita nilai tidak bermanfaat, dan kita pandang hanya buang-buang waktu saja. Padahal, dari ketanggapan kita tentang masalah sampah inilah, justru kita telah benar-benar peka terhadap apa yang telah Allah Swt tegaskan dalam QS. Ar-Ruum: 41.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Allah yarham KH Ali Yafie, dalam buku Merintis Fikih Lingkungan Hidup mengatakan bahwa masalah sampah, masalah lingkungan hidup, tidak dapat kita lepaskan dari tanggung jawab manusia. Sebab, kita telah mengemban amanat untuk memelihara dan melindungi alam yang telah Sang Pencipta karuniakan.

Kita diperintahkan untuk melestarikan bumi, tentu, termasuk dengan menghindarkannya dari dampak buruk sampah, agar tetap menjadi hunian yang nyaman bagi manusia.

Haram Membuang Sampah Sembarangan

Berkat turunan ayat itu pula, maka haram hukumnya membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik, lepas dari tahaqquq (secara jelas) maupun dzan (dugaan) membahayakan lingkungan. Paling tidak, makruh, apabila memiliki kemungkinan yang cukup rendah dari ancaman tersebut.

Tentu, salah satu saripati penting berupa kesadaran terhadap ayat tersebut adalah seperti apa yang kita lakukan melalui Pesantren EMAS. Program kolaborasi antara akademisi, desa, pondok pesantren, serta komunitas ini mampu memberikan banyak pengalaman dan pengetahuan. Yakni tentang pengembangan tata kelola sampah yang ramah lingkungan, bertanggungjawab, mandiri, dan berkelanjutan, terutama di pondok pesantren.

Program pemagangan yang telah terlaksana sudah cukup menunjukkan bahwa pengetahuan tentang tata kelola sampah menjadi sesuatu yang wajib untuk kita miliki. Dengan prinsip-prinsip penanganan dan pengelolaan sampah secara lebih serius, fokus, dan berkelanjutan.

Maka inilah pada akhirnya kita bisa sama-sama memiliki kesadaran bahwa kepedulian terhadap lingkungan setiap orang harus menjalankannya. Sehingga bukan lagi hal yang wajar, atau kita anggap sebagai fardu kifayah.

Kewajiban personal setiap manusia itu muncul lantaran sampah. Pada faktanya, terus menggunung dari sisa kegiatan sehari-hari manusia. Manusia wajib membangun hubungan timbal balik dengan lingkungannya.

Selain harus membuang sampah dengan tertib, kita juga seyogyanya tidak melakukan tabdzir atau menyia-nyiakan barang yang masih bisa kita manfaatkan, serta israf alias melakukan tindakan yang berlebih-lebihan. Semisal menggunakan barang dengan jumlah yang melampaui kebutuhan.

Untuk itu, kami yang terlibat dalam program-program ini menghaturkan terima kasih atas banyaknya ilmu dan pengalaman yang kami dapatkan. Semoga hal ini menjadi amal saleh kita semua. Baik demi masa depan kelestarian bumi, juga sebagai bekal jariyah di akhirat kelak. Amin. []

Tags: Fatwa KUPI IIIsu LingkunganPengelolaan SampahPesantren EmasPondok Pesantren
Thoah Jafar

Thoah Jafar

Pengasuh Ponpes KHAS Kempek Cirebon

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version