• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Pesantren Inklusif, Santri Setara: Refleksi Menyambut Hari Santri Nasional 2024

HSN 2024 menjadi momentum penting untuk merenungkan kembali peran pesantren dalam menciptakan pendidikan yang setara dan inklusif.

Muhammad Syihabuddin Muhammad Syihabuddin
22/10/2024
in Publik
0
Pesantren Inklusif

Pesantren Inklusif

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari Santri Nasional yang kita peringati setiap 22 Oktober adalah momentum penting bagi bangsa Indonesia, khususnya bagi para santri dan kalangan pesantren. Pada tahun 2024, peringatan ini semakin relevan di tengah tantangan modernisasi dan kebutuhan akan pendidikan yang lebih inklusif dan setara.

Selain memperingati peran besar santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Hari Santri Nasional juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan tantangan pendidikan pesantren di era kontemporer, terutama dalam kaitannya dengan kesetaraan.

Menyongsong Hari Santri Nasional 2024, pesantren berhadapan dengan tuntutan untuk lebih terbuka terhadap berbagai kalangan dan lebih adil dalam memberikan akses pendidikan. Di tengah perkembangan sosial yang semakin cepat, kebutuhan akan pendidikan kesetaraan di pesantren menjadi semakin mendesak.

Tidak hanya sebagai pusat pembelajaran agama, pesantren juga berperan penting dalam membentuk karakter dan wawasan santri agar siap menghadapi dunia yang semakin global dan inklusif. Artikel ini akan membahas empat sub bahasan terkait pentingnya mewujudkan pesantren inklusif dan setara sebagai bagian dari peringatan Hari Santri Nasional 2024.

Kesetaraan Pendidikan: Agenda Utama Pesantren di Hari Santri 2024

Pada Hari Santri Nasional 2024, pendidikan kesetaraan di pesantren harus menjadi salah satu agenda utama yang kita angkat. Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, pesantren memiliki tanggung jawab besar untuk memberikan pendidikan yang adil bagi seluruh santri. Tanpa memandang latar belakang, gender, atau kondisi sosial mereka. Dalam beberapa dekade terakhir, pesantren telah mengalami transformasi besar, namun isu kesetaraan dalam pendidikan masih perlu diperkuat.

Baca Juga:

Kemanusiaan sebelum Aksesibilitas: Kita—Difabel

SNBT 2025: Ajang Pembuktian bagi Kawan Difabel

Menegakkan Hak Penyandang Disabilitas dalam Pendidikan

Pentingnya Ekosistem yang Ramah Disabilitas

Pendidikan kesetaraan di pesantren tidak hanya berarti memberikan akses yang sama bagi santri laki-laki dan perempuan. Tetapi juga mencakup upaya untuk memberikan kualitas pendidikan yang setara di seluruh pesantren, baik yang terletak di perkotaan maupun pedesaan.

Menyambut Hari Santri 2024, pesantren di seluruh Indonesia kita harapkan dapat merefleksikan kembali sejauh mana kesetaraan pendidikan telah kita terapkan. Selain itu langkah apa yang perlu kita ambil agar pendidikan di pesantren benar-benar inklusif.

Momentum ini juga memberikan dorongan bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk lebih mendukung pendidikan di pesantren. Baik melalui kebijakan, pendanaan, maupun fasilitas yang memadai. Dengan begitu, peringatan Hari Santri 2024 bisa menjadi titik awal bagi pembaruan besar dalam dunia pendidikan pesantren.

Kesetaraan Gender dalam Pendidikan Pesantren Menyongsong Hari Santri 2024

Salah satu aspek penting dalam pendidikan kesetaraan adalah kesetaraan gender. Dalam beberapa tahun terakhir, telah banyak perubahan positif yang terjadi di pesantren dalam hal memberikan akses pendidikan yang setara bagi santri perempuan. Namun, tantangan ini masih jauh dari selesai. Hari Santri Nasional 2024 menjadi saat yang tepat untuk menggaungkan kembali pentingnya peran perempuan dalam pendidikan pesantren.

Beberapa pesantren di Indonesia telah menjadi pelopor dalam mempromosikan kesetaraan gender. Yakni dengan memastikan bahwa kurikulum pendidikan antara santri laki-laki dan perempuan tidak berbeda. Bahkan, beberapa pesantren sudah mulai membuka ruang diskusi mengenai kepemimpinan perempuan dalam Islam. Sebuah topik yang sebelumnya jarang tersorot di kalangan tradisional.

Namun, tantangan masih ada, terutama di pesantren yang berada di wilayah pedesaan atau terpencil, di mana pandangan konservatif mengenai peran perempuan masih kuat. Pada Hari Santri Nasional 2024, pesantren kita harapkan bisa lebih proaktif dalam menyuarakan kesetaraan gender sebagai bagian dari misi pendidikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Ini bukan hanya soal memberikan akses, tetapi juga memastikan bahwa perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, berperan, dan memimpin.

Pesantren Inklusif untuk Semua: Refleksi Hari Santri 2024

Selain kesetaraan gender, inklusivitas di pesantren juga harus mencakup seluruh lapisan masyarakat. Termasuk mereka yang selama ini kurang terlayani atau bahkan terpinggirkan. Santri dari latar belakang ekonomi yang tidak mampu, santri dengan disabilitas, atau santri dari kelompok minoritas. Semuanya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu di pesantren.

Menyambut Hari Santri Nasional 2024, pesantren perlu meneguhkan komitmennya untuk menjadi pusat pembelajaran yang inklusif bagi semua kalangan. Beberapa pesantren telah berhasil menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi lembaga pendidikan yang ramah terhadap santri dengan kebutuhan khusus atau mereka yang berasal dari latar belakang yang beragam. Pesantren yang inklusif ini telah membuka pintu lebih luas, tidak hanya dalam hal akses pendidikan agama, tetapi juga dalam memberikan pendidikan umum yang setara.

Namun, untuk mewujudkan pesantren yang benar-benar inklusif, kita memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pesantren itu sendiri. Hari Santri Nasional 2024 bisa menjadi titik balik untuk memperkuat kolaborasi dalam menciptakan pesantren yang ramah terhadap semua santri, tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, atau fisik mereka.

Transformasi dan Kesempatan Pesantren di Era Digital pada Hari Santri 2024

Pesantren yang setara dan inklusif bukan hanya soal fisik dan akses. Tetapi juga tentang bagaimana pesantren mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk dengan kemajuan teknologi. Menyongsong Hari Santri Nasional 2024, pesantren kita harapkan bisa memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih terbuka dan merata.

Dengan kemajuan teknologi, pesantren dapat memanfaatkan platform pembelajaran daring untuk menjangkau santri dari berbagai wilayah, termasuk mereka yang berada di daerah terpencil. Akses ke pengetahuan pun tidak lagi terbatas pada dinding pesantren, tetapi bisa terakses oleh semua santri dengan bantuan teknologi. Ini akan membuka peluang bagi terciptanya pendidikan yang lebih adil dan setara, karena teknologi memungkinkan pemerataan akses informasi.

Namun, tantangan dalam menerapkan teknologi di pesantren juga tidak sedikit. Pesantren di daerah pedesaan yang minim fasilitas internet masih perlu kita dukung agar dapat mengoptimalkan teknologi sebagai alat pendidikan. Peringatan Hari Santri Nasional 2024 dapat menjadi pemicu untuk mendorong lebih banyak pesantren agar memanfaatkan teknologi sebagai sarana untuk menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan setara.

Hari Santri Nasional 2024 menjadi momentum penting untuk merenungkan kembali peran pesantren dalam menciptakan pendidikan yang setara dan inklusif. Pendidikan kesetaraan di pesantren bukan sekadar soal memberikan akses, tetapi juga memastikan bahwa setiap santri, tanpa memandang gender, latar belakang, atau kondisi fisik, dapat belajar dan berkembang dengan adil.

Dengan menjadikan pesantren lebih inklusif, Hari Santri Nasional 2024 bisa menjadi tonggak penting dalam sejarah pendidikan pesantren di Indonesia, di mana santri setara dalam hak dan kesempatan belajar. Inilah refleksi yang harus kita wujudkan demi kemajuan pendidikan di pesantren yang berkeadilan dan inklusif bagi semua. []

Tags: Hari Santri Nasional 2024Inklusi SosialPesantren InklusifPondok Pesantrensetara
Muhammad Syihabuddin

Muhammad Syihabuddin

Santri dan Pembelajar Instagram: @syihabzen

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version