• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Menegakkan Hak Penyandang Disabilitas dalam Pendidikan

Penting bagi kita semua memberikan perlindungan dan pengakuan atas hak-hak penyandang disabilitas, termasuk hak mendapatkan pendidikan.

Putri Nadha Putri Nadha
29/03/2025
in Personal
0
Hak Penyandang Disabilitas

Hak Penyandang Disabilitas

774
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – “Hak penyandang disabilitas? Belajar dan mendalami tentang mereka apa bagusnya dan apakah ada keuntungannya untukmu?”

Seperti itulah respon mayoritas orang yang mengetahui apabila saya sedang belajar hal yang berkaitan dengan penyandang disabilitas. Padahal, bukanlah fisik ataupun mental yang menjadi ukuran kemuliaan di sisi Allah SWT. Akan tetapi, orang yang paling bertakwa, yang mana tidak bersangkutan dengan kondisi fisik ataupun mental. Sehingga, disabilitas menempati posisi yang sama dengan yang lainnya.

Sebagaimana al-Qur’an bicara pada QS. Al-Hujurat ayat 13;

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan Perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha teliti”. (QS. al-Hujurat : 13)

Baca Juga:

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

Di Balik Senyuman Orang Tua Anak Difabel: Melawan Stigma yang Tak Tampak

Ikhtiar Menyuarakan Kesetaraan Disabilitas

Akan tetapi, tidak sedikit orang saat ini masih memandang rendah disabilitas. Seperti halnya respon mayoritas orang yang mempertanyakan mengenai baik dan keuntungannya belajar mengenai mereka, yang saya tulis awal tadi.

Respon tersebut berlanjut pada pandangan bahwasanya tidak terlalu penting mendalami hak-hak untuk mereka. Tidak sedikit pula yang berpandangan bahwa mereka merupakan suatu kekurangan yang menyulitkan keluarga serta orang sekitar.

Sebagaimana saat saya ngobrol dengan beberapa teman disabilitas pada beberapa kesempatan. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa seringkali mereka mendapatkan perlakuan yang berbeda yang mengarah pada hal negatif. Beberapa dari mereka juga mengatakan bahwa bullying secara langsung maupun tidak langsung kerap kali mereka rasakan.

Contoh sederhana dan sering mereka rasakan yaitu sorotan mata orang sekitar yang memandangi dengan tajam, memperhatikan dari ujung kepala sampai kaki. Beberapa dari mereka juga menyampaikan bahwa masih kesulitan mengakses hak pendidikan dari segi fasilitas dan lainnya.

Pendidikan bagi Penyandang Disabilitas

Membincang Penyandang disabilitas mereka juga memiliki hak-hak yang harus terpenuhi juga. Berbicara mengenai hak-hak disabilitas merupakan isu penting dalam berbagai bidang, termasuk dalam konteks Pendidikan. Penting untuk menekankan bahwa setiap individu, terlepas dari kondisi fisik atau mentalnya, memiliki nilai dan potensi yang sama dengan yang lainnya.

Oleh karena itu, perhatian terhadap hak-hak penyandang disabilitas harus menjadi bagian tak terpisahkan dari upaya pendidikan yang berlangsung. Sejalan dengan ajaran Islam, yang mana mengajak pada kebaikan dan mencegah pada kemunkaran. Hal tersebut karena memperlakukan penyandang disabilitas dengan adil dan penuh hormat merupakan salah satu bentuk dari kebaikan.

Penyandang disabilitas juga memiliki kehidupan yang harus tetap berjalan, termasuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sehingga, penting untuk lebih memperhatikan mereka. Semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan juga masyarakat harus saling memperhatikan keberlangsungan hidup penyandang disabilitas. Kita semua harus saling bekerjasama dan tolong menolong, demi kemashlahatan bersama. Karena, semua manusia memiliki hak yang sama.

Kita semua, termasuk teman-teman disabilitas memperoleh manfaat dari pendidikan dalam banyak hal, termasuk pengembangan ilmu, potensi, kapasitas, kemandirian, dan lainnya. Penyandang disabilitas dapat berhasil dan mencapai potensi maksimalnya bila mereka mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Nilai pendidikan mereka juga berkorelasi dengan upaya memastikan bahwasanya setiap manusia mempunyai akses yang adil juga setara terhadap pendidikan dan layanan informasi. Sehingga harapannya disabilitas dapat berhasil dan berkembang secara maksimal melalui pendidikan yang mendukung.

Bersama dengan Penyandang Disabilitas

Penting bagi kita semua memberikan perlindungan dan pengakuan atas hak-hak penyandang disabilitas. Dalam hal pendidikan, hal ini berarti bahwa semua siswa harus mendapatkan akses yang setara untuk menerima pendidikan berkualitas, karena membedakan atau mendiskriminasi seseorang berdasarkan kondisi fisik atau mentalnya bukanlah tindakan yang adil.

Pendidikan inklusif merupakan salah satu pendekatan yang dapat kita terapkan agar hak-hak disabilitas terwujud dalam konteks pendidikan. Konsep ini menekankan bahwa setiap individu berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

Oleh karena itu, lembaga pendidikan kita harapkan untuk menyusun metode pengajaran yang adaptif serta menyediakan fasilitas yang memungkinkan penyandang disabilitas berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar mengajar.

Dengan demikian, akan tercipta suasana yang menghargai keberagaman dan memupuk rasa solidaritas serta kerja sama. Sebagaimana dalam perspektif mubadalah, yaitu menghindari perbuatan yang merugikan orang lain dan berusaha untuk saling membantu.

Akhirnya, belajar serta memahami mengenai hak-hak penyandang disabilitas merupakan hal yang penting. Kita menjadi lebih peka dan peduli terhadap keberadaan mereka, karena kita bersama dengan mereka.

Saat nilai-nilai seperti keadilan dan rasa kemanusiaan kita tegakkan dalam ruang pendidikan, maka masyarakat pun akan menjadi lebih ramah dan suportif bagi semua kelompok individu, termasuk penyandang disabilitas. Melalui pemahaman dan penerapan hak-hak disabilitas, kita dapat mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan adil bagi seluruh komponen masyarakat. []

Tags: Akses PendidikanDifabelHak Penyandang DisabilitasInklusi SosialIsu Disabilitas
Putri Nadha

Putri Nadha

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Poligami atas

    Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi
  • Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID